Chapter 18 (II)

297 44 18
                                    

P.S : Jangan lupa di vote dan comment yaa.. 😊

______________________________________________________

"Kau gugup?"

"Tentu saja tidak. Aku hanya bertemu dengan ibumu dan kedua saudarimu. Jika aku bertemu Chris Evans kau bisa berkata seperti itu."

Louis hanya tersenyum tipis. "Aku hanya ingin memastikan. Karena, aku akan menghentikan semuanya ini jika kau merasa keberatan."

"Louis, aku baik-baik saja. Ini tidak akan berlangsung lama, jika kau menemukan perempuan pilihanmu yang sesungguhnya maka kita akan menghentikannya. Lagipula, kau memintaku untuk membantumu. Kau sahabat Harry dan juga temanku, aku tidak keberatan."

"Terima kasih, El." ujar Louis lalu menunjukkan senyuman tulusnya.

Tidak lama kemudian mereka sampai di rumah sakit. Dengan membawa sup hangat buatannya, Eleanor mengikuti Louis berjalan menuju kamar tempat ibu Louis, Johanna dirawat.

"Hey, i'm coming!"

"Louis!!" seru Lottie dan Fizzy bersamaan kemudian berlari memeluk Louis.

"Aku sangat bingung dengan kalian, jika lama tak berjumpa saling merindukan, dan sebaliknya berkelahi jika sering bertemu." ujar Johanna terkekeh dari tempat tidurnya.

"Mereka yang memaksaku untuk berkelahi bersama mereka, mom." ujar Louis lalu disambut dengan pukulan di lengannya.

"Hey, aku bercanda!" seru Louis lagi sebelum ia teringat satu hal. "Aku hampir saja lupa. Aku ingin memperkenalkan kalian dengan seseorang."

Louis kemudian mengajak Eleanor masuk. "Perkenalkan, dia adalah Eleanor. Dia--"

"Oh astaga! Jadi kau kekasih kakakku?!" seru Lottie dengan mata berbinar-binar. "Aku Lottie."

"Hai, Eleanor. Aku Fizzy." ujar Fizy memperkenalkan diri. "Aku tidak salah tentang tidak mempercayai perkataan kakakku jika kau bukan kekasihnya. Aku yakin Louis ingin memberi kejutan kepada kami bahwa ia sudah berhasil melupakan perempuan itu."

Eleanor hanya tersenyum. Dalam hatinya, ia tahu bahwa harapan keluarga Louis yang menginginkan Louis memiliki kekasih lagi sangat besar. Eleanor berharap agar Louis bisa memilih perempuan yang tepat di luar sana.

Louis mengajak Eleanor menghampiri Johanna yang sedang duduk dan bersandar di tempat tidur. "Jadi kau yang bernama Eleanor? Nama yang cantik, sesuai dengan pemilik namanya."

"Thankyou, Mrs. Tomlinson. Anda juga sangat cantik."

"Panggil saja Mom. Kau seumuran Louis, jadi aku menganggapmu sebagai anakku seperti dengan teman-teman Louis yang lainnya "

"Oh, ya! aku sudah membuatkan sup untuk kalian bertiga. Udara malam ini cukup dingin, sup bisa menghangatkan tubuh kalian." ujar Eleanor sambil memberikan sup buatannya kepada Fizzy.

"Thank you, Eleanor."

Louis hanya tersenyum melihat ibunya sudah mulai bersemangat. Oleh sebab itu ia melakukan sandiwara ini. Ia ingin ibunya sembuh dan bisa pulang ke rumah mereka.

*****

"Aku seharusnya melarangmu pergi bersama Shawn waktu itu. Kalau aku melarangmu, ini tidak akan terjadi." ujar Niall kemudian menghela nafas kasar. "Ini semua adalah salah penyanyi itu!"

"Niall, sudah aku katakan bahwa Shawn tidak bersalah. Kau harus menyalahkan paparazi, bukan Shawn!"

"Paparazi hanya melaksanakan tugasnya untuk mencari berita tentang semua artis. Shawn adalah salah satunya. Mereka meliput kehidupan Shawn termasuk kisah cintanya. Sekarang, Shawn mengajakmu pergi dan kau diduga kekasihnya. Dia yang membawamu masuk ke dalam masalah."

Everything Has Changed [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang