bonus chapter 3

224 21 4
                                    

"Niall, jangan lupa--"

"Aku harus rapat, Hailee. Nanti aku telepon. Bye!"

"Niall-- oh god! Rapat di malam hari?! Really?!" Hailee melempar ponselnya di sofa lalu duduk di sofa ruang keluarga. Ia melihat Ryan yang hampir berusia 4 tahun sedang menonton Spongebob Squarepants bersama Ashlyn yang berusia 2 tahun. Ia tersenyum ketika melihat mereka tertawa karena tingkah tokoh berwarna kuning dan pink itu, namun dalam hatinya ia merasa gelisah.

"Mom, apakah dad akan pulang di hari ulang tahunku?"

Pertanyaan Ryan terus berputar di ingatannya. Ia berharap bisa mengabulkannya, sayangnya Niall memiliki job di hari itu sehingga membuat Hailee tidak mempunyai harapan selain berkata kepada Ryan bahwa Niall tidak akan datang untuk kedua kalinya dalam ulang tahun putranya itu.  Namun, Hailee tidak sanggup melihat wajah kecewa Ryan. Akhirnya, ia memiliki satu ide bagus.

"Hey, kids! Listen to me. Come here."

Ryan dan Ashlyn serentak menoleh dan duduk di samping Hailee.

"Besok kita pergi menemui dad!" ujar Hailee membuat kedua anak itu bersorak kegirangan.

"Yesss!!!!!"

"Sekarang, tidurlah. Ini sudah malam. Mom akan menyiapkan semua keperluan untuk besok." kata Hailee. "Ryan, bisakah kau menngawasi Ashlyn?"

"Sure, mom!" jawab Ryan. "C'mon, Ash!"

Setelah kedua anaknya pergi, ia langsung mengambil ponselnya dan membuka aplikasi online ticket kemudian memesan penerbangan dari London menuju LA besok siang.

"Jika kau tidak bisa pulang, maka kami yang akan datang."

*****

"Oh my god!" ujar Niall frustasi. "Bisakah kita membatalkan acaranya?"


"Kau tidak bisa membatalkannya, Niall. Kau sudah terikat kontrak. Kau tahu resiko jika menolaknya, kan?" ujar manager Niall yang bernama Chic. "Kita juga sudah menerima beberapa acara, dan kau tidak bisa mengambil day off dalam waktu dekat."


"Bagaimana jika satu hari?" tanya Niall. "Aku akan ke London sebentar malam, dan besok sore aku akan kembali ke sini sebelum acara dimulai. Besok adalah ulang tahun putraku, aku ingin ada di sampingnya walau hanya beberapa jam saja."

Chic menggeleng. "Maafkan aku, Niall."

"Oh, god!" Niall menghela nafasnya lalu  keluar dari ruangan managernya dan masuk ke dalam ruangannya. Ia melihat asistennya, Caramel yang sedang berbincang dengan seseorang di telepon.

"Baiklah, aku akan pulang." ujar Caramel lalu menutup teleponnya. "Hey, Niall!"

"Hai, Cara. Ada apa?" tanya Niall. "Everything is okay?"

Caramel menggeleng. "Putraku masuk rumah sakit, dan sekarang suamiku bersamanya."

"I'm sorry, Car. Semoga putramu cepat sembuh. Sampaikan salamku kepada mereka." ujar Niall.


"Thankyou, Niall." ujar Caramel lalu memeluk Niall singkat sebelum pergi dari ruangannya.

Niall sudah menganggap Caramel seperti kakaknya sendiri dan wanita itu adalah keluarga jauh Niall. Ia menjadikan Caramel sebagai asistennya karena tidak ingin mendapat asisten lain yang ingin menggodanya.

Everything Has Changed [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang