Chapter 34

226 23 9
                                    

Harry melihat pantulan dirinya di cermin. Karena sibuk melihat dirinya, hingga ia tidak menyadari seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Harry?"

Harry terkejut mendengar suara yang memanggilnya, ia menoleh dan melihat Eleanor yang masuk dengan memakai dress berwarna putih yang cantik.

"Wow, aku tidak menyangka kau datang secepat ini." ujar Harry sambil terkekeh pelan.

"Tentu saja, Haz. Aku salah satu pendamping pengantin wanita, aku harus datang lebih cepat." jawab Eleanor. Ia pun mengambil dasi di atas tempat tidur Harry lalu memberikannya kepada sepupunya itu.

"Aku tahu kau patah hati, namun hari ini adalah pernikahan kakakmu. Kau tidak mau melihat Gemma sedih melihatmu, kan?" tanya Eleanor membuat Harry mengangguk paham.

"Bisakah kau memasangkannya untukku?" tanya Harry. "Please..."

Elenaor mengangguk lalu memasangkan dasi itu ke Harry. Ia merasa sedih melihat Harry yang tidak semangat hanya karena Barbara menolaknya.

Flashback on

"Menikahkah denganku, Barbara Tiffany Payne."

Barbara tahu jika hal ini akan terjadi. Harry memenuhi ucapannya bahwa ia tidak akan menyerah. Namun, Barbara sudah memikirkan semuanya dan ia berpikir ini yang terbaik untuknya.

"Barbs?" panggil Harry. "Apakah cincin ini tidak bagus?"

"Harry..."ujar Barbara pelan, ia tidak sanggup untuk mengatakannya. "Cincinnya sangat indah, aku menyukainya. Tapi.... aku minta maaf. Aku tidak bisa."

"W-what? Mengapa, Barbs? Apakah perbuatanku di masa lalu masih menyakitimu? Kau belum bisa memaafkanku?"

"Aku sudah melupakan kejadian itu dan memaafkanmu, Harry." ujar Barbara. "Tapi aku sangat minta maaf, aku tidak bisa menerimamu."

"Apakah kau tidak mencintaiku?"

"Aku mencintaimu, Harry." ujar Barbara, lalu mengenggam tangan Harry. "Namun..dengan semua yang terjadi, kurasa kita memang tidak ditakdirkan bersama."

"Jadi, kau telah memilih Dylan dan menerima perjodohan itu?"tanya Harry. "Jadi, usahaku untuk mendapatkanmu kembali adalah sia-sia?"

"Tidak seperti itu, Harry." ujar Barbara. "Aku hargai usahamu, namun kau bisa mendapatkan yang lebih baik dariku. Aku sudah memikirkan semua ini, Harry. Tolong, mengertilah."

"Bagiku, kaulah yang terbaik Barbs." jawab Harry. "Jika itu keputusanmu, baiklah. Semoga kau bahagia bersama Dylan."

Ia menutup kembali kotak cincin tersebut lalu berdiri dan meninggalkan Barbara.

Flashback off

"Ayolah, Harry." ujar Eleanor yang membuat Harry tersadar dari lamunannya. "Kita harus pergi."

Harry tersenyum lalu mengangguk. "Siapa pasanganmu hari ini, El?"

"Louis." jawab Eleanor. "Ia memintaku menjadi pasangannya saat kami sedang menonton film di apartemenku."

"Whoa, aku ikut senang. Semoga kalian bahagia." ujar Harry.

"Ribuan kali aku mengatakannya kepadamu bahwa aku dan dia hanya berteman." jawab Eleanor. "Dia hanya pasangan untuk acara pernikahan, bukan pasangan kekasih."

"I know, but everything has changed. Jika Louis adalah takdirmu, kau harus ingat jika aku sudah memberikan restuku. Berbahagialah, oke?"

Eleanor tertawa. "Kau seperti orang tua yang memberikan restu kepada anaknya."

Everything Has Changed [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang