Chapter 3

617 59 11
                                    

"Kenapa kau berbohong soal si keriting itu, Liam???!!"

"Apa maksudmu, sister? Aku tidak mengerti."

"Kemarin aku bertemu dengannya. Dia datang bersama Gemma dan Michal! Kau bilang kalau dia sudah pindah ke Paris dan tidak kembali lagi. Tapi sekarang dia ada disini, Liam." rengek Barbara.

"Barbara, dengar. Si keriting itu punya nama, okay? Pertama, Harry tidak mungkin pindah ke Paris selama-lamanya karena dia harus di bina oleh ayah dan kakeknya untuk menjadi pemimpin perusahaan mereka. Ke--"

"Tapi, Liam. Kau--"

"Jangan memotong ucapanku, Tiffany!" ujar Liam kesal. Kebiasaan buruk Barbara yang suka memotong pembicaraan orang masih melekat di adiknya itu.

"Kedua, jika aku tidak menggunakan alasam Harry pindah ke Paris, maka butik Mom akan diserahkan sepenuhnya ke Camille. Kau tahu, sepupu kita yang menyebalkan itu selalu ingin memiliki segalanya terutama apa yang kau miliki. Coba kau bayangkan, Camille akan memiliki butik Mom dan kau akan tetap tinggal di California selama sisa hidupmu."

Barbara menghela nafas panjang. Ia setuju dengan ucapan Liam. Mendengar nama Camille membuat dirinya seperti gunung meletus yang siap mengeluarkan lava panas.

"Tapi, kakak.. Kau tahu sendiri masa lalu aku dengan Harry. Tidak semua orang mengetahuinya. Aku takut semuanya akan terbongkar dan persahabatan Mom dengan aunty Anne akan hancur. Aku hanya ingin melupakan Harry, kak." lirih Barbara.

"Kau harus memaafkannya, Barbara. Kau boleh melupakan Harry, namun kau harus berdamai dulu dengannya. Aku beritahu ini supaya kau tidak menyesal, Barbara."

Barbara mengangguk pelan seolah Liam bisa melihatnya. "Akan aku usahakan."

"Yes! That's my sister. Baiklah, aku harus berkerja. Oh ya, bisakah kau menjemput Jamie? Aku ada meeting sebentar."

"Tentu saja. Aku sangat merindukan anak itu." ujar Barbara tersenyum. "Semoga pekerjaanmu berjalan lancar, Liam."

"Kau juga. Dan, ingatlah pesanku tadi."

Setelah Liam memutuskan sambungannya, satu pesan masuk di ponsel milik Barbara.

From : Unknown Number

Hei, Panda 🐼. God, aku rindu memanggilmu Panda. Kau ada waktu malam ini? Aku ingin mengajakmu dinner. Bolehkah??

All the love,

Monkey 🐵😎

Barbara sedikit terkejut membaca pesan itu. Dia tidak pernah berubah. Ia memutuskan membalas pesan itu.

To : Curly 🐒🖕

Aku sibuk.

Barbara baru saja menyimpan ponselnya dalam tasnya, namun ia mengurungkan niatnya ketika satu pesan baru masuk.

From : Curly 🐒🖕

Okay. Bagaimana besok? Besok hari sabtu, dan pasti kau tidak sibuk.

.

To : Curly 🐒🖕

Akan aku pikirkan.

.

From : Curly 🐒🖕

Okay. Hari Sabtu, jam 7 malam. Aku menjemputmu. See ya! 😊

Everything Has Changed [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang