16

1.2K 106 1
                                    








"Ahjumma tolong berikan rebusan obat ini, minum 2 kali sehari setelah makan" ucap Sohyun

Selain kemampuan perang yang tak terkalahkan,Sohyun juga ahli dalam medis. Dia sempat menjadi relawan di Balai pengobatan rakyat di Qin dulu.

"saya benar-benar berterima kasih Agassi, saya tidak tau harus membalas apa untuk anda. Saya orang yang tidak punya, tapi saya punya tubuh dan tenaga. Jadi saya hanya bisa menawarkan ini pada anda" ucap ibu itu

"Noona..jeongmal khamsamidha..." ucap anak laki-laki itu.

"melihat kalian tersenyum sudah cukup bagi ku, tapi ahjumma kenapa anda tidak ke Hwalinseo?? Bukankah disana pengobatan gratis untuk rakyat yang tak mampu?"

"sudah dua hari saya kesana tapi Jaehwan tidak ditangani, jadi saya meminta ke tuan Yun untuk bantuan. Tapi tetap ditolak, berkat anda anak saya tidak menderita lagi"

"sudahlah bi, sesama manusia kan harus saling tolong menolong.."

"kebaikan anda tidak terhingga, semoga Dewa membuat anda bahagia dan anda bisa menemukan suami yang menyayangi anda" doa bibi itu









***









"bagaimana dengan Hwalinseo??" tanya Yi Soo, sekarang ia sedang rapat dengan para menteri di aula istana.


"hwalinseo berjalan seperti biasa nya Yang Mulia, baik-baik saja hanya saja kami membutuhkan gandum dan bahan pangan lainnya serta obat-obatan karena banyak nya rakyat yang sakit" ucap Menteri Yun

"baiklah kirimkan saja keperluan nya.." perintah Yi Soo

"bagaimana dengan pajak nya??"

"berjalan normal Yang Mulia.." jawab Menteri Keuangan, Yi Soo tersenyum puas melihat semua nya berjalan baik-baik saja. Tapi ia kepikiran dengan Sohyun, beberapa hari ini wanita itu tidak terlihat di depan mata nya. Apakah wanita itu hanya berada di ruangan nya terus menerus tanpa keluar?? Apa yang ia lakukan di dalam?sebegitukah menyenangkan dalam ruangan?







=============




"ini Hwalinseo Mama.." ucap Seun Ho pada Sohyun.

Sohyun kali ini beda dari penyamaran nya,ia memakai cadar untuk menutupi wajahnya. Keadaan Hwalinseo berbanding terbalik dari apa yang para menteri laporkan. Begitu berbeda, kurang nya petugas medis ditambah banyak nya para rakyat yang sakit. Ada juga pembagian makanan, banyak para rakyat yang saling berebutan untuk dapat makanan. Saat makanan habis petugas pun mengusir mereka dengan kasar.



Sohyun baru pertama kali melihat rakyat nya yang menderita seperti ini,berebutan makanan,sakit yang tidak ditangani.

Parah nya diusir dengan kasar oleh para petugas. Sohyun melihat seorang anak yang membawa semangkuk bubur hangat. Saking senang nya ia pun terjatuh,begitupun juga dengan bubur yang anak itu bawa.

Miris nya lagi,bubur yang sudah jatuh pun masih berusaha diambil. Sohyun yang melihat nya pun segera menuju anak itu untuk menghentikan tindakannya.


"berhenti memungut bubur itu, itu sudah kotor dan jatuh" ucap Sohyun sembari menyamakan posisi nya dengan anak laki-laki itu serta membersihkan pakaian anak itu dari debu.

"jatuh pun tak masalah agassi, yang terpenting kami makan. Orang tua ku sudah meninggal, aku hidup bersama adik perempuan ku yang berumur 6 tahun dan sedang sakit cacar. Kami harus makan meskipun itu makanan nya jatuh" ucap anak laki-laki itu

Real Moon [DO KYUNGSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang