Aku juga rindu

416 40 8
                                    

Malam ini sepertinya sangat bersahabat sekali. Entahlah, tapi kurasa memang benar? Cuacanya tidak terlalu dingin, tapi makah sebaliknya, agak gerah. Tapi kurasa jika aku keluar dan duduk di balkon mungkin suasananya agak berbeda? Kupikir begitu.

Kumulai berjalan menuju pintu balkon. Kubuka pintu tersebut dan kuinjakkan kakiku di balkon.

Dan ya, benar sekali, suasana di luar sini sangatlah sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ya, benar sekali, suasana di luar sini sangatlah sempurna. Berbeda sekali dengan suasana di dalam apartemen, gerah. Disini suasananya tidak begitu dingin dan tidak begitu panas. Pas menurutku. Ditambah lagi angin sepoi-sepoi berhembus bak kipas angin dan langit yang sangat cerah ? Banyak bintang-bintang di atas sana.

Aneh rasanya. Biasanya jika suasananya gerah seperti ini, itu tandanya akan turun hujan. Tetapi saat ini langit sangat cerah ? Aneh bukan? Tapi ya sudahlah, biarkan langit malam hari ini seperti ini saja.

Kurasa, secangkir cokelat dingin cocok sekali diminum di luar sini. Ya, kupikir begitu. Dan juga sepertinya, suasana saat ini juga cocok jika kita bermain gitar dan menyanyikan beberapa lagu? Hmm, maybe that's right..

Okey, I'll do that.

Ku berjalan menuju dapur dan membuat secangkir cokelat dingin. Setelah itu kubawa ke balkon.

Kuletakkan cangkir itu di atas meja yang ada disana. Lalu ku beranjak masuk kedalam lagi untuk mengambil gitar kesayanganku.

Gitar yang menyimpan banyak kenangan indah bersamanya di malam itu. Gitar yang ku beli bersama denganmu. Yang selalu kita gunakan untuk menemani malam kita.

Berat rasanya. Tapi memang inilah yang harus kulakukan. Aku harus pergi. Walau rasanya sakit sekali pergi meninggalkanmu.

Ku ambil gitar itu lalu kubawanya ke balkon. Sesampainya di balkon, aku langsung duduk memangku gitar kesayanganku tersebut sambil melihat ke arah luar. Ku mulai memetik gitarku sembari memandangi langit-langit yang penuh bintang disana. Tiba-tiba teringat sebuah lagu di dalam pikiranku.

Lagu yang dahulu biasa kita nyanyikan bersama. Ku coba untuk memainkan lagu tersebut.
Tapi tak sepatah kata yang dapat terucap. Hanya ingatan yang ada di kepala.

Hari berganti hari, angin tetap berhambus. Cuaca berubah, daun-daun tetap tumbuh.
Kata hatiku pun tak pernah berubah. Ku tetap mencintaimu, walaupun ku jauh darimu.

Di malam hari yang tidak terlalu dingin ini. Benakku kembali melayang pada kisah kita. Kisah yang terlalu manis untuk dilupakan. Terlalu sulit untuk ku hilangkan dari kepalaku. Tapi, semua kenangan yang indah bersamamu itu, saat ini hanya tinggalah mimpi.

Jrengg...

Tak akan hilang...
Cintaku tuk dirimu...
Sudah ku tutup...
Hatiku tuk yang lainnya~
Karna kamu...
Yang paling kucintai...
Walaupun cinta ini...
Hanya terpendam di hati~

One Shoot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang