Sore ini, sama seperti sore sebelumnya. Gracia dan Shani menghabiskan waktu sore hari sepulang sekolah untuk menikmati mentari senja yang perlahan menyelam di lautan.
Ya ituah yang biasa mereka laukukan, melihat matahari terbenam dari atas bukit di tepi pantai memang sangat indah.
Mentari pun tenggelam, tiba saatnya untuk mereka berdua pulang. Saat Gracia mulai melangkahkan kakinya, tiba-tiba Shani memegang tangannya.
"Gre, aku ingin memberimu sesuatu" ucap Shani.
"Apa ci ?"
"Tutup matamu..."
"Tutup mata ? Memangnya apa yang mau cici kasih ke aku ? Harus ya tutup mata?"
"Sudahlah tutup saja, Gre, aku akan memberimu berkat."
"Hah? Berkat ? Maksudnya?" Gracia bingung dengan apa yang dimaksud Shani.
"Sudahlah, Gre, turuti saja perintahku, kamu gabakal aku apa-apain kok." Jelas Shani sambil tersenyum.
Dan Gracia pun menuruti apa yang dikatakan oleh Shani, menutup matanya.
Perlahan Shani mendekat, lalu telapak tangan kanannya ia letakkan di dahi Gracia.
Perlahan, telapak tangan Shani yang berada di dahi Gracia turun hingga menutupi kedua mata Gracia yang sudah tertutup.
Setelah itu...
Cupppp!!!
Shani mencium kening Gracia. Sontak hal tersebut membuat Gracia kaget lalu membuka kedua matanya dan sedikit mundur ke belakang.
"I-itu, t-tadi c-ci Shani, k-kissu kissu ? a-anu, emm.." Pipi Gracia pun memerah dan sekarang ia mulai salah tingkah.
Melihat Gracia yang salah tingkah, Shani tertawa kecil.
"Hihihi, kamu lucu sekali Gre. Maaf ya gak bilang-bilang."
"E-emm, anu, b-bukan itu, t-tapi kan.."
"Aku suka kamu Gre, Aku cinta kamu, sejak pertama kita ketemu dan ngobrol bareng disini, aku merasa sangat nyaman berada di sampingmu. So, maukah kamu jadi kekasihku, Shania Gracia ?"
"E-eh, emm, a-aku... m-mau. Eh, m-maksudnya..."
"Yeayyyyyyyy, makasiiii Graciaaaaa, AKU PADAMUUUU" spontan Shani langsung memeluk Gracia dan semakin membuat pipi Gracia memerah.
"E-em ci, l-lepasin aku, s-sebaiknya k-kita pulang sekarang, sudah m-mulai gelap ini ci." Ucap Gracia dan Shani pun melepaskan pelukannya.
"Hmm, benar juga katamu Gre, yaudah yuk pulang bareng, aku anter ?"
"Ehhh, g-gausah ci. Aku bisa pulang sendiri."
"Halah, gak papa sekali-sekali. Yuk!?"
"Eh, gausah gausah. Aku pulang sendiri aja ci, lagian rumah kita kan gak searah. Nanti kalau cici nganter aku pulangnya malah jadi kemaleman."
"Ah, benar juga katamu. Tapi gapapa lah, sekali-sekali pulang malem."
"Ehhh, jangan. Nanti kalau cici pulangnya kemaleman pasti bakalan dimarahin sama papi mami cici."
"Oiya deng, hehee. Yaudah deh, kita pulang sendiri-sendiri aja."
"Yaudah, aku duluan ya ci, bye.." ucap Gracia sambil melambaikan tangannya.
"Bye Gree. Hati-hati dijalan, hatinya jangan sampai jatoh. Kalau hatimu jatuh nanti hatiku mau berlabuh dimana dong ?" balas Shani sambil melambaikan tangannya lalu tersenyum.
Dan lagi, pipi Gracia kembali memerah.
"E-em, yaudah, Gracia balik dulu ya, cici juga hati-hati." Ucap Gracia lalu berlari menuju jalan ke rumahnya."Siyap Gre!!"
"Gracia!!" Teriak Shani dan Gracia pun berhenti lalu menoleh ke belakang.
"I LOVE YOUUUUU!!!!" dan lagi, pipi Gracia memerah.
Gracia menatap Shani yang juga tengah menatapnya sambil tersenyum lebar. Gracia merasakan wajahnya menghangat.
Ia meremas pakaiannya pelan dan berbalik, berlari dengan hati yang bahagia tak tertahan lagi.
"I Love You Too ci" batin Gracia.
-END-
Hiyaaaaaaa mampossss kalian pada gesre kannn hahahaha.
Janlupa vote dan komen ya.
Gracias 😉

KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Stories
FanficKumpulan cerita One Shoot / Mini Series JKT48. Slow apdet yak :v hehe