Second Marriage

6. Nasib Yang Sama

"Woi Jin iprit!"

Jin yang sedang melamun langsung kembali tersadar setelah mendengar teriakan dari orang yang sangat dia kenal.

"Ngapain lo kesini?" tanya Jin tidak santai.

"Wess, kalem boss. Gua cuman gabut aja," jawabnya santai sambil mendudukan dirinya di sofa.

"Gabut aja kerjaan lo, nggak ada yang lebih berfaedah gitu?"

"Ada,"

"Apa?"

"Nonton Rimba sama Simba kawin," jawabnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Anjing," umpat Jin kesal. Setiap berhadapan dengan manusia alien ini, dia tidak pernah bisa menahan emosinya.

"Ngakak sialan!" dan yang diumpati, selalu saja tertawa terbahak-bahak.

"Mending lo keluar aja deh Vin! gua banyak kerjaan!" Jin mulai kembali fokus dengan berkasnya.

"Sok lo, tadi aja sebelum gua dateng lo cuman ngelamun cengo,"

"Terserah gua lah, kantor-kantor gua!" sungut Jin ngegas.

"Iyaiya serah pak bos aja dah. Btw nih, maaf ye, waktu itu gua gabisa dateng ke pernikahan lo, soalnya sibuk."

"Malahan bagus lo nggak dateng," kata Jin tapi matanya masih sibuk membaca dokumen di tangannya.

"Andai mulut lo punya BPKB, pasti udah gua gadain Jin,"

Jin tersenyum tipis mendengar perkataan sahabatnya itu. Ada-ada saja memang si absurd itu.

"Eh Jin, kapan-kapan gua main kerumah lo yah? mau kenalan sama bini lo"

"Nggak usah."

"Dih pelit amat, takut gua embat ya? tenang Jin, gua nggak makan temen sendiri,"

Jin hanya melirik lelaki itu, tanpa mau membalas perkataannya.

"Tapi aneh sih Jin, kok bini lo mau sih sama elo?"

Yajelas lah anjing, orang dia demen sama gua.

"Nggak tau,"

"Padahal lo itu kan sok kutub gitu kalo di depan cewe," katanya sambil menampilkan senyum kotak andalannya.

Jin hanya berdecih mendengar perkataan lelaki di hadapannya.

"Terus Jin kok lo mau aja nikah sama dia? lo cinta sama dia?"

"Lo udah tau jawabannya,"

"Iyaiya. Tapi awas loh ntar lo kepincut lagi sama bini lo,"

"Nggak akan pernah."

"Awas kemakan omongan sendiri! ntar lo—"

"Vin, lo nggak jemput anak lo?"

Mendengar pertanyaan Jin, lelaki itu langsung melihat jam di tangannya, "Anjing! gua lupa sialan!" setelah mengatakan itu, lelaki itu buru-buru keluar dari ruangan itu.

Jin hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya itu,

"Vino, Vino."

Iya, lelaki tadi adalah Vino Nicholas Sadigar. Sahabat Jin dari saat mereka masih menjadi zigot. Vino itu lelaki aneh, sifatnya bukan seperti manusia, makanya Jin menyebutnya alien. Selain itu, tingkahnya yang absurd luar biasa membuat dia sangat cocok menyandang gelar itu.

Vino dan dirinya itu mempunyai nasib yang sama. Sama-sama ditinggal istri mereka, sadboy banget kan?

Tapi bedanya Jin ditinggal istrinya ke surga, sedangkan Vino ditinggal istrinya ke Amerika.

Asal kalian tahu, istri Vino adalah seorang model yang cukup terkenal di Indonesia, Airin namanya.

Setelah hampir satu tahun menikah, Airin memutuskan akan melanjutkan karier nya sebagai modeling. Tentu saja sebagai suami Vino menolak keras. Dia masih mampu membiayai seluruh kebutuhan Airin tanpa mengharuskan Airin bekerja.

Tapi Airin yang keras kepala dan keukeuh akan keinginannya melakukan hal nekat yang sama sekali tidak pernah Vino bayangkan. Airin meninggalkan Vino dan bayi mereka yang masih berusia tiga bulan.

Miris.

Jin meringis saat mengingat kisah sahabatnya 6 tahun lalu. Dirinya masih jauh lebih beruntung dari Vino, tapi kenapa disini seakan dirinyalah yang paling tersakiti?

Apa dia harus mulai membuka hati untuk istrinya dan melupakan janjinya kepada Sonya?

Tidak! tidak akan pernah!

Dia yakin hanya Sonya satu-satunya perempuan yang dia cintai setelah sang ibu, dan tidak akan ada lagi perempuan lain lagi.

Maka dari itu, secepatnya dia harus segera menyingkirkan Jisya dari kehidupannya. Cepat atau lambat Jin akan menceraikannya.

⟲ ⟲ ⟲ 

Buat para readers tercintahhh ..
Ada salam nih dari Simba sama Rimba
¯\_( ͡° ͜ʖ ͡°)_/¯