Hari demi hari berlalu. Aku terlalu sering untuk bersama akbar setiap kali berangkat dan pulang sekolah yang dihabiskan untuk latihan latihan dan begitu aja terus.
Tapi seperti yang ibuku pernah bilang. Mungkin aku benar-benar menaruh hati pada akbar. Dari setiap kebersamaan kami, dan perhatiannya yang tak dapat kupungkiri membuat aku jatuh hati kepadanya.
Akupun sering membicarakan ini kepada rayhan teman kecilku. Namun, aku selalu mngatakan kepada rayhan agar akbar tidak mengetahui hal ini.
Justru dengan baiknya rayhan mau mendekatkan aku dengan akbar. Mungkin karena rayhan dan akbar pernah berteman akrab. Tapi aku terserah diasih. Aku gak mungkin kalo transparansi banget tentang perasaan aku keakbar.
''ray, aku lagi suka sama orang nih'' ujarku
''siapa?'' kata rayhan
''akbar?'' katanya lagi
''udh aku tebak''sahutnya lagi
''kok gitu?''
''kalian udah keseringan bareng. Yang namanya cewe pasti baperkan? Dasar ya cewe!''
''ish apaan sih bikin gue kesel aja lo''
''yudah iya iya maaf gue Cuma bercanda ko''
''gue harus gimana?'' tanyaku
''lo gausah khawatir, gue bantuin lo ko biar bisa deket sama akbar''
''seriusan?''
''iya gue seriusan ko''
''emm makasih yaaa jendralkuuu'' jawabku senang
Semanjak aku menaruh hati kepada akbar, aku lebih sering cuhat sama si rayhan. Soalnya gak ada lagi. Gak mungkin aku curhat ke dhiva, dia pasti spontanitas ngomong ke si akbar.
Emang ya, cinta dan perasaan itu kepedean yang berlebihan. Datang gak diminta, sekalinya dateng gak minta izin dulu lagi. Main asal masuk aja kehati. Kaya imigran gelap yang gak punya paspor.
Justru, semenjak aku suka sama akbar, sikapku jadi semakin aneh sama dia. Setiap ditanya pasti jawabnya gugup. Kan bikin malu diri sendiri ya?
........
Har ini adalah saat dimana aku sama si akbar itu tampil dipensi. Ribetnya bukan main.
Pertama, akbar telat jemput aku. Kedua, aku bingung. Ketiga aku gerogi. Ya gitudeh perasaanku yang campur aduk kaya pecel..
''ngeselin banget sih lo!! Udah tau kita harus pagi-pagi! Ini masih aja telat!!'' ujarku cerewet
''ish!!cerewt banget sih lo!! Orang ini masi pagi!!''
''maih pagi gimana sih!! Ini udah siang!!tuh tuh tuh'' ujarku sambil menunjukan jamtanganku kehadapan muka akbar yang masih mengendarai
Sepertinya sikap konyolku yang seperti ini membuat akbar hilang konsentrasi berkendara motor. Sehingga motor yang kami naiki ini ngegeleong seperti bola yang ditendang zig-zag.
Dan benar saja, kami terjatuh dari motor. Tapi untungnya tidak kenapa. Justru akbar malah ketawa-ketawa kepadaku. Kekesalanku semakin bertambah kepada dia.
Dia memang cowo rese, labil, kadang baik kadang bikin aku baper kadang bikin aku jengkel. Sekalian aja bikin perasaan aku kaya ketoprak yang gak dikasih bumbu kacang.
''lo sih ah, kita jadi jatoh gini'' ujar akbar
''loh ko nyalahin gue sih? ''
''lo buta kali ya! Liat ni dijam gue! Masih pagi banget! ''

KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Raihan
Teen Fiction"ketika berteman adalah pilihan, maka menjadi pasangan adalah rahasia tuhan" itu yang dikatakan oleh raihan kepada ridha. teman kecil yang sudah dianggap saudara oleh ridha ini justru menaruh hati padanya. namun, jika ridha justru mencintai orang la...