Graduation

26 4 0
                                    

Setahun sudah aku berpacaran dengan akbar. Lelaki yang mudah membuatku jatuh cinta. Padahal awal pertemuanku dengannya dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan. Namun, sang maha pembalik hati mengatakan bahwa aku mencinta dia, akbar.

Tinggal 3 hari lagi aku graduation. Benar-benar tidak terasa karena masa SMA itu masa tersulit untuk dilupakan.

Masa SMA adalah masa dimana aku mulai mengenal lebih dekat apa itu cinta. Lebih merasa rintangan untuk menjadi seseorang yang rajin dan pandai itu semakin berat. Lebih tinggi emosi hati. dan masa dimana so soan baper sama doi. hayoo

Diujung masa SMA ini, aku masih belum bertegur sapa dengan rayhan. Ini diluar dugaanku. Aku tidak ingin seperti ini. Namun, setiap kali aku menyapanya, dia selalu meninggalkan bahkan memebentaku.

Aku tidak tau apa sebabnya. Dia berubah segalanya. Sebenrnya aku tidak ingin seperti ini. Tapi, aku harus bagaimanalagi? Dia sudah tidak menganggapku teman lagi.

Aku dan akbar sibuk membeli bahan untuk busana saat graduation nanti. Dan sepulang membeli bahan, dia mengajaku untuk makan sejenak disebuah cafe. Kalian tau? cafe yang kumaksud adalah rumah dessert. Ya, tempat yang sering aku datangi dengan rayhan, dan pernah kutulis sebelumnya di bab pertama. Kalian tau? ini malah membuatku semakin hancur untuk mengingat pertemananku dengan rayhan.

Kebetulan waktu itu sedang hujan. Jadi cuacanya sedikit dingin. Jadi kami juga memesan dessert yang hangat hangat.

Aku dan akbar duduk disebuah kursi yang mejanya bernomer 07. Aku diam merasa kedinginan. Sedikit melamun karena aku sedih. Diujung masa SMA, aku masih saja belum bertegur sapa dengan rayhan.

Dan yang paling membuatku sedih adalah dulu kami pernah berjanji, kalo kami graduation, kami akan membuat busana yang sepasang, dan jika diantara kami ada yang masuk sepuluh besar angkatan terbaik, yang kalah akan memberikan hadiah.

Namun, jika keadaannya sudah seperti ini akuyakin itu tidak akan pernah terjadi.

Seandainya saja rayhan tau. bahwa aku merindukan dia. Aku tau memang kita itu dekat. Rumah kita depanan, bisa kapan aja bertemu. Kita sering brtemu di sekolah. Namun kita terasa jauh.

Gak peduli sama gaya berpakaiannya yang gak pernah rapih kalo kesekolah, dan kerjannya diem dipojokan sekolah sama temen temennya yang brandalan itu, tapi dia gak sama kaya mereka.

Yang setiap paginya udah ada dibawah buat bareng sekolah sama aku, sarapan bareng. Dan paling rutin ngetawain aku kalo aku jatuh dari tangga pas gagal catwalk

Dan temen curhatku berkurang. Dulu dua, ada diva sama rayhan. Sekarang Cuma diva aja. Rayhan tidak lagi.

Yang setiap minggunya ngajakin aku makan disini, sitempat yang sedang aku dan akbar singgahi.

Ray, gak peduli sedingin apapun kamu. Aku akan tetap membuat hangat pertemanan ini. Mungkin kamu tak tau itu. Ujarku dalam hati

Graduationpun tiba...

Hari terakhir aku berada disekolah inipun tiba. Ya, namanya graduation atau kelulusan. Dimana aku akan kangen kangenan sama temen temen angkatan aku, guru guruku guru favoritku pak iwan, mang koko satpam sekolah yang baik banget sama aku. Intinya aku akan merindukan itu semua.

Kali ini aku menggunakan rok span berwarna silver dan kebaya berwarna abu-abu. Rambutku kepang sisi, dan dimajukan kedepan. Menggunakan sepatu heels yang gak terlalu tinggi. Dan yang gak ketinggalan itu, yups! Make up J

Aku datang diantar ayah ibuku menggunakan mobil sedan ayahku yang masih tahap cicilan ini. Padahal aku yang graduation, tapi bajunya warnanya seragam haha

Hai RaihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang