9. Perasaan?

3.5K 399 34
                                    

Sudah sebulan berlalu sejak kejadian baku hantam antara Kai dan Sehun yang sampai saat ini Lisa belum tahu penyebabnya.
"Urusan laki-laki." katanya, ketika Lisa mencoba bertanya pada Sehun kenapa mereka bisa saling pukul.

Kini sudah memasuki bulan Desember, terlihat butiran-butiran putih kecil mulai berjatuhan dari langit dengan perlahan. Ya, salju pertama di Korea.

Disisi lain disudut kota terlihat gadis berponi berambut pirang sedang berjalan tergesa-gesa seorang diri menuju apartemennya, ya dia Lisa.
Rintik salju terlihat berjatuhan diatas beanie berwarna soft pink yang sedang Ia pakai. Ia semakin mengeratkan jaketnya kala Ia merasakan udara semakin dingin malam itu.

Akhirnya Lisa sampai di depan pintu apartemennya, ketika Ia membuka pintu, Ia mendengar suara cekikikan dan meongan.
Siapa lagi kalau bukan Oh Sehun, Ia sedang bermain dengan Leo.
Entahlah Lisa sudah tidak kaget lagi, Sudah seperti kebiasaan saat Lisa pulang dan melihat Oh Sehun sudah didalam apartemennya, Ia juga sudah terlalu lelah untuk memarahi bocah itu.

"Oh, kau disini." Ucap Lisa berjalan masuk, Ia menaruh tasnya kesembarang tempat lalu berjalan kearah dapur menuangkan air putih kedalam gelas lalu meminumnya.

"Eum.. ya, aku kesepian di apartemenku jadi aku kesini mencari Leo." Jawab Sehun sekenanya, entah kenapa Ia sekarang merasa canggung dengan Lisa, lebih tepatnya Ia merasa ada yang aneh dengan dirinya, detak jantungnya selalu berdetak lebih cepat saat berada didekat Lisa.

"Memangnya dimana Vivi?" Tanya Lisa bingung.

"Akhir-akhir ini aku sangat sibuk, jadi ku titipkan dia dirumah orang tuaku." Ungkap Sehun.

"Oh.." Lisa hanya mengangguk tanda mengerti, suasana pun berubah hening tidak seperti biasanya, kalau biasanya mereka berdua selalu berisik dan tidak bisa diam, kali ini sangat berbeda, ini merupakan sebuah pemandangan langka.

Sehun yang tidak tahan dengan kecanggungan yang terjadi diantara mereka berdua pun memilih untuk buru-buru pamit pulang ke apartemennya.
Tumben, pikir Lisa.

Setelah sampai di depan pintu apartemennya, Sehun buru-buru menutup pintu, dan bersandar pada pintu.
Woah, kenapa jantungku berdebar sangat kencang seperti ini? Kupikir Lisa pasti akan mendengarnya jika aku berlama-lama disana, Batin Sehun.

Sehun pun merebahkan dirinya ke atas kasur, menatap langit-langit kamar, Ia memikirkan sesuatu, tentu saja Lisa.
Tadi ia terlihat lucu sekali dengan beanie berwarna pinknya, sejak kapan Lisa menjadi imut seperti itu?

Setelah itu Sehun pun memilih untuk menyalakan ponselnya, Ia melihat-melihat beberapa pesan yang masuk lalu membalasnya. Karena bosan Ia membuka akun SNSnya untuk melihat-lihat, saat asik men-scroll Ia melihat postingan Lisa hari ini.

 Karena bosan Ia membuka akun SNSnya untuk melihat-lihat, saat asik men-scroll Ia melihat postingan Lisa hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang