13. Titik Terendah

2.1K 199 11
                                    

"YAAAAA!" teriakan Lisa menggelegar dari dalam bilik toilet.

BRAK!

Ia membanting pintu dan keluar dari bilik toilet melihat Yeri dan teman-temannya yang berisik sejak tadi. Matanya menyalang menatap Yeri, Ia meniup poninya lalu menghentakan kakinya berjalan mendekati Yeri dan kawan-kawannya.

"Kkamjagiya.." ucap teman-teman Yeri kaget, pasalnya wajah Lisa sangat menakutkan saat ini, ditambah mata bulat yang sedang melotot itu sangat mengintimidasi.

Yeri mundur perlahan saat Lisa mencoba berjalan mendekatinya.
"M-mwo?" ucap Yeri terbata, Ia mencoba memberanikan diri menatap mata Lisa yang saat ini terlihat menyalang.

"Coba kau ulang, kau sebut apa aku berusan? Aku? Gadis rendahan katamu?" Ucap Lisa menahan emosinya.

"N-ne! kau memang gadis rendahan, karena mencoba menggoda Oh Sehun! Kau jalang murahan!" Jawab Yeri menantang.

"Hah.." Lisa menghela nafas kasar sebelum akhirnya tertawa sebentar, lalu mata gadis berponi itu kembali melotot kearah Yeri.

"AKU JALANG MURAHAN KATAMU?!" Jerit Lisa tidak terima.

Tangan Lisa pun beralih meraih surai gadis didepannya itu dan menariknya sekuat tenaga, Ia benar-benar tidak bisa menahan emosinya lagi, gadis didepannya ini sudah benar-benar membuat kesabarannya habis. Yeri menjerit saat Lisa menarik rambutnya.

"Cepat kau tarik kata-katamu atau kau akan menyesal!" ucap Lisa lagi.

"YAAA! Hey kalian jangan diam saja cepat tolong aku!" Jerit Yeri pada teman-temannya yang sejak tadi hanya menonton pertarungannya dengan Lisa. Teman-temannya pun akhirnya tersadar lalu menolong Yeri, dua diantaranya menjambak rambut Lisa agar melapaskan tangannya dari rambut Yeri.

Akhirnya tautan dirambut Yeri terlepas menyisakan Lisa yang saat ini masih dijambak oleh dua teman Yeri, Yeri tersenyum melihatnya, Ia merapikan rambutnya sendiri lalu mendekati Lisa dan menyuruh temannya untuk memeggangi tangan Lisa.

"Dasar gadis bodoh!" hardik Yeri didepan wajah Lisa, Yeri melayangkan tangan kanannya ke pipi kiri Lisa, tak hanya itu Yeri juga menendang tulang kering kaki Lisa setelahnya.

Perih dan sakit sekali, Itu yang Lisa rasakan saat ini.

Setelah itu Yeri berjalan mencari sesuatu ke dalam bilik toilet, dan kembali membawa ember yang Lisa tidak ketahui apa isinya.

"Ini akibatnya kalau kau berani menyentuh rambutku bitch!" Yeri pun menyiram kepala dan tubuh Lisa dengan ember yang ternyata berisi air bekas pel.

"Ayo kita pergi!" Titah Yeri kepada teman-temannya setelah puas menyiksa gadis bermata bulat itu, Ia pun pergi dan meninggalkan Lisa yang sudah terduduk lemas dengan kepala menunduk, Ia menahan air matanya mati-matian, lalu dengan sekuat tenaga Ia mencoba berdiri dan berjalan pulang ke apartemennya dengan terpincang-pincang.

"Ayo kita pergi!" Titah Yeri kepada teman-temannya setelah puas menyiksa gadis bermata bulat itu, Ia pun pergi dan meninggalkan Lisa yang sudah terduduk lemas dengan kepala menunduk, Ia menahan air matanya mati-matian, lalu dengan sekuat tenaga Ia...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang