10. Teman

3.3K 356 28
                                    

Buliran-buliran kecil berwarna putih jatuh dengan perlahan menghiasi kota Seoul malam ini, kerlap kerlip lampu jalanan seakan menambah keindahan kota. Jalanan tampak begitu ramai oleh orang-orang yang berlalu lalang, toko-toko disepanjang jalan juga terlihat ramai pengunjung. Tentu saja hal ini bukan tanpa sebab. Ya, malam ini malam natal.

Disalah satu sudut kota Seoul, tampak sepasang manusia tengah berjalan beriringan, mereka berjalan menuju kediaman Rose.
Sehun dan Lisa.

"Aku ingin membeli cake natal untuk Chaeng, ayo mampir ke toko itu sebentar!" Ucap Lisa sambil menunjuk sebuah toko roti yang tak jauh dari mereka.

"Siapa itu Chaeng? Namanya terdengar aneh.." Bingung Sehun.

"Chaeyoung, ah anni Roje! dia yang mengundang kita, bukankah dia teman sekelasmu?."

"Aah dia.." Sehun mengangguk mengerti.

Mereka berdua pun memasuki toko kue tersebut, bau khas adonan kue yang sudah matang pun menyeruak masuk ke dalam indra penciuman mereka.

"Daebbak" Gumam Sehun ketika memasuki toko kue tersebut, pasalnya toko kue itu dari depan tampak biasa saja, tetapi didalamnya terlihat mewah, ditambah dengan banyaknya kue-kue cantik yang dipajang di display toko membuat Sehun tiba-tiba merasa lapar.

Lisa berjalan menghampiri pelayan yang sedang berdiri didepan mesin kasir untuk memesan kuenya.
"Ahjumma, aku ingin shortcake berukuran besar satu" ucap Lisa.

"Ah nde tunggu sebentar, akan ku ambilkan." Jawab pelayan itu ramah.

Lisa pun mengedarkan pandangannya untuk mencari dimana Sehun, terlihat Sehun sedang terpaku didepan display cupcake, matanya berbinar melihat barisan kue-kue kecil itu disana.

Lisa pun mengedarkan pandangannya untuk mencari dimana Sehun, terlihat Sehun sedang terpaku didepan display cupcake, matanya berbinar melihat barisan kue-kue kecil itu disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya. Lisa aku ingin yang itu." Ucap Sehun sambil menunjuk kue tiramisu.

"Beli saja kalau begitu." Jawab Lisa santai.

"Maksudku, kau yang belikan." Sehun masih menatap kue yang berjejer disana.

"Mwo? Belilah sendiri, kau kan punya uang."

"Anni, aku malas mengeluarkan uang." Jawab Sehun santai.

"Woah jinjja.. bocah ini, akhirnya sifat aslimu terlihat lagi setelah selama ini sudah membuatku merinding dengan tingkah anehmu itu." Lisa menghela nafas tak percaya.

"Hah? Aku tidak mengerti." Ucap Sehun bingung.

"Anni, lupakan saja." Ucap Lisa cepat, Ia tersenyum senang. "Syukurlah kau kembali normal, jangan menakutiku lagi nde?" Lisa mengusap rambut Sehun, bak Sehun adalah anak kecil.

Wajah Sehun seketika menghangat ketika merasakan tangan Lisa mengusap rambutnya, Ia menatap Lisa yang sedang tersenyum dihadapannya, tiba-tiba jantungnya berdetak dengan tidak normal lagi.

FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang