Di sini aku masih berharap kau kembali. Mengetuk pintu hatiku kembali dan tak pernah lagi pergi. Menuliskan cerita indah kita yang sempat terhambat, membangun lagi hati yang telah rapuh, melanjutkan mimpi yang pernah terhenti, dan mewarnai kembali angan yang telah pudar.
Namun, nyatanya harapan tetaplah harapan. Yang belum tentu dapat tergapai. Semuanya semu. Setelah kau pergi hidupku menjadi abu-abu. Setelah kau memilih tuk hilang aku tak pernah baik-baik saja. Seolah seluruh duniaku telah hancur. Tak ada yang tersisa selain kenangan yang masih sering terputar di tengah sepi dan gelapnya malam.
Mimpi indah ku telah sirna. Yang ada hanyalah mimpi buruk dan bayangan hari dimana kau pergi meninggalkanku. Waktu bagai bom molotov yang menghancurkan jiwa serta kisah kita dalam sekejap. Menyisakan goresan luka yang tak kunjung kering di relung hati.
Sampai suatu saat nanti. Mungkin saat aku sudah bahagia lagi bersama orang lain. Saat luka ini telah sembuh. Hati ini akan tetap menyimpan namamu. Sebagai orang yang pernah memberikan kenangan dan kisah paling indah dalam hidup ini. Karena saat bersamamu lah aku merasakan menjadi manusia yang paling bahagia di bumi yang fana ini.
