Seandainya Dulu Kita Tak Egois

484 13 0
                                    

Tiga ratus enam puluh lima hari telah berlalu. Tak terasa waktu begitu cepat mengubah keadaan. Membunuh rasa hingga binasa. Mematikan asa yang kita bangun bersama. Kini kita bukan lagi dua insan yang beriringan. Jalan kita telah berbeda. Arah dan tujuan kita tak lagi sama. Kamu pergi mencari kebahagiaanmu begitu juga aku.

Hingga waktu membawa langkah kita menjauh. Namun, entah mengapa ada setitik rasa sesal yang terus menghantui. Mengusik batin hingga menjerit. Seandainya dulu kita tak egois. Mungkin hari ini kita masih berbagi rasa dan menciptakan bahagia bersama. Seandainya dulu aku tak egois. Mungkin kamu takkan pergi meninggalkanku. Seandainya dulu kamu tak egois. Mungkin tak ada hati yang tersakiti.

Namun takdir tetaplah takdir. Mungkin, Tuhan tak ingin kita bersama. Tuhan telah menulis skenario yang terbaik. Aku bukanlah peran utama dalam hidupmu. Ada yang lebih baik untukmu di depan sana. Begitu juga aku. Biarlah penyesalan ini menjadi pelajaran. Agar tak mengedepankan ego dalam hubungan. Untukmu, semoga selalu bahagia. Karena bahagiamu berarti bahagiaku juga.

Dariku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang