Bau melati begitu menyengat di penghujung senja
Pukul enam rintik hujan masih membasahi dunia
Tanahmu masih basah
Menandakan kepergianmu yang belum lamaKau telah pulang
Tidur panjang dengan tenang
Beristirahat dari dunia yang kejam
Juga dari drama-drama kelam
Di atas pusaramu aku menangis
Aku menjerit, aku hancur
Seolah tak terima pada permainan takdir Yang KuasaNamun kenyataan sangat menyakitkan
Menggores, merobek, mematahkan hati yang usang ini
Aku rapuh
Namun ikhlas adalah satu-satunya pilihan
Untuk merelakan kau yang telah pulangKepergianmu menyisakan duka mendalam
Bagiku dan juga orang-orang terdekatmu
Aku menyayangimu
Namun Tuhan lebih menyayangimu
Aku mencintaimu
Namun jika Tuhan lebih cinta kepadamu aku bisa apa?Terimakasih telah mengukir cerita indah di hidupku
Kenangan tentangmu akan ku simpan
Di tiap dinding relung hati yang usang
Doa-doa untukmu akan ku lantunkan
Di sepertiga malam yang tenang
Rindu untukmu akan ku bunuh pelan-pelan
Agar aku bisa tetap melanjutkan hidupku yang masih panjang
Selamat jalan, aku telah ikhlas