Awal penderitaan

43 31 17
                                    

"Kring kring"  suara alarm yang membangunkan Rania yang hampir saja menyelesaikan mimpi indahnya.

" Kamu ini bikin aku badmood deh, coba bunyinya bentaran lagi, jadi cwe yang ada di mimpi aku bisa bahagia" celoteh Rania pada jamnya. Memang seperti orang gila, tapi itu memang sering ia lakukan.

Rania langsung membersihkan dirinya dan mengenakan seragamnya.

*******
" iibbb, eh kok ibu gak ada sih?" Rania langsung mencari ibunya.

"Oh ibu masih tidurnya, yaudah aku langsung berangkat ya bu, assalamualaikum" ucap Rania ketika sampai di kamar ibunya, tidak lupa ia mencium kening ibunya.

*********
Sesampainya di sekolah,

"Kenapa semua orang ramai-ramai di mading sih?" batin Rania.

Ia langsung menuju mading untuk melihat apa yang semua orang lihat.

Di perjalanan menuju mading, Rania heran mengapa banyak tatapan yang melihatnya seakan melihat sebuah sampah yang menjijikkan.

" eh guys lihat deh, bukannya dia yang di bicarakan orang ya?"

" iya lo bener banget, ternyata tampangnya emang udah gitu ya"

Rania tambah bingung mendengar cibiran orang-orang, ia mempercepat langkahnya.

Seketika hati Rania mencelos bahkan air matanya pun merembes keluar. Rania hanya bisa menangis dalam diam melihat foto dirinya yang sedang bekerja yang di sertai tulisan

" NEW NEWS FOR YOU. ANAK SMA NUSA INDAH MENJADI SEORANG PELAYAN, JANGAN-JANGAN DIA JUGA JUAL DIRI"

Rania gak habis fikir kenapa semua orang membencinya sampai-sampai menginjak harga dirinya.

" eh, anak gembel udah datang nih guys. Mimpi apaan dia bisa sekolah disini, jangan-jangan dia bisa sekolah disini dari hasil dia jual diri, Hahahahaha" seketika semua orang menertawakannya karena ocehan dari Devia dkk.

Rania langsung lari sambil menunduk, ia tak tahu lagi bagaimana ia bisa sekolah disini dengan menahan malu yang sangat besar.

"HEH SAMPAH JANGAN LUPA LIAT KEATAS ENTAR LO JATOH LAGI" lagi-lagi Rania dibuat malu oleh Devia.

Desi pov.

" LO APA APAAN SIH DEV, LO GAK TAU BETAPA MALUNYA RANIA KETIKA LO NGEMALUIN DIA KAYAK GINI, LO GAK PUNYA HATI YA!" Bentak Desi pada Devia dengan emosi yang tak bisa dia kendalikan.

" gue seneng kalo liat dia menderita aja" jawab Devia santai sambil tersenyum meremehkan.

"Hati lo terbuat dari apa sih Dev, ckck" Desi makin kesal mendengar jawaban dari Devia.

"Gue juga gak habis pikir sama lo Des, mau maunya lo berteman sama sampah kek dia" ucap Devia yang mulai emosi.

" setidaknya Rania bukan fake friend kayak yang lo punya Dev, lo gak tau aja kalo mereka yang lo anggap temen itu bukanlah temen sejati tapi mereka cuma memanfaatkan uang lo" ucap Desi sambil meninggalkan Devia dkk yanv telah tersulut emosi.

Rania pov.

Rania yang tadinya berlari tanpa arah, ternyata tiba di taman belakang yang jarang di temui siswa siswi.

Ia menangis sejadi-jadinya disana, ia meluapkan semua kesedihannya disana. Dia tak takut jika ia akan diganggu makhluk astral karena ia berada di taman yang terkenal angker. Ia duduk di salah satu kursi taman yang telah kusam.

Dia menangis dalam diam sambil melihat ke arah depan dengan tatapan kosong.

" Nih buat lo!"



Hi guys, aku balik lagi nih, jangan bosen ya baca cerita aku. Jangan lupa vote dan comment ya.. Vote dan comment kalian sangatlah penting...

Hasil Dari PerjuanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang