13

11 6 0
                                    


"Rania, ibu mau berangkat dulu ya!" ucap ibu Rania.

"Emangnya ibu mau kemana?" tanya Rania.

"Ibu mau ke minimarket dulu sebentar kamu jaga rumah ya, jangan lupa kunci pintu" nasehat ibu.

"Kalo gitu biar aku antar sampe depan ya bu" tawar Rania.

"Yaudah ayo"

Rania pun mendorong kursi roda ibunya sampai di depan halaman rumahnya. Minimarket yang akan di tuju ibunya memang tak jauh dari rumahnya. Rania tak bisa mengantar ibunya karena ia harus membereskan rumah.

Ketika ibunya menyebrang, Rania panik karena ada mobil dengan kecepatan tinggi sedang melintas mengarah ke ibunya.

"IBUUUUU AWAAAASSSSS" teriak Rania.

Apalah daya ibunya yang kesusahan menggunakan kursi rodanya hanya bisa pasrah.

"Lepasin aku! Aku mau nolongin ibu aku!" bentak Rania kepada tetangga yang menahannya ketika ia hendak berlari menuju ibunya.

"Jangan, itu bahaya nak"

"TAPI ITU IBU AKU"

"AAAAAAAAAAAAAA" teriak ibu Rania. Dengan tragisnya mobil tersebut menabrak Ibunya Rania.

"IBBUUUUU" teriak Rania dengan berderai air mata. Rania langsung berlari menemui ibunya yang telah terbaring tak berdaya di aspal.

"Hiks hiks ibu kk-enapa begini,
jj-angan tinggalin Rania bu"

"Uhuk-uhuk k-amu yaa-ng baaaik disini ya nak, i-bu harus pergi", ucap Ibu terbata-bata dengan kepala yang bersimbah darah.

" jangan pergi bu hiks, Rania gak b-iisaa tanpa ibu", tangis Rania semakin pecah mendengar suara ibunya menahan sakit.

"IBUUUU, JANGAN TINGGALIN AKU BU, AKU SAYANG IBU" teriak Rania ketika ibunya menghembuskan nafas terakhirnya.

"Ii-bbu ini hanya mimpi kan bu, bangunin Rania bu"

Rania tanpa henti terus mengguncang tubuh ibunya dengan harapan ibunya akan bangun.

Para warga mulai mengerumuni Ibu dan anak itu, bahkan ada yang menangis mengingat Rania akan menjadi anak sebatang kara tanpa ibunya.

"Rania bangun ya nak, relakan ibumu untuk pergi ke surga ya nak. Doakan agar dia bisa tenang disana" ucap ibu Resya.

"Tt-aapi ibu gak bakal ninggalin aku, dia cuma tidur", bantah Rania.

Ibu Resya pun langsung memeluk Rania berharap Rania bisa kuat menghadapi semua ini.

" Ran kamu kenapa?" ucap Resya ketika ia merasa pelukan Rania mengendur.

"Pak tolong pak, Ranianya pingsan"

Kemudian Rania di bawa masuk ke rumahnya. Jasad ibunya juga di bawa masuk ke rumah, dan langsung di bersihkan oleh tetangganya.

Rania tetap tidak sadarkan diri, bahkan Ibu Resya sudah panik karena tak merasakan pertanda Rania akan sadar.

"Pak telpon ambulans segera pak, saya takut Rania kenapa-napa" suruh Bu Resya pada suaminya.

Tak lama ambulans pun datang, dan Rania langsung di larikan ke rumah sakit.

"Rania tidak apa-apa kan sus?" tanya Ibu Resya kepada suster yang ada di dalam ambulans.

"Kemungkinan Rania syok berat bu, nafasnya tidak teratur" jelas Suster tersebut.

"Bantu dia sus, dia sangat menderita sekarang sus", ucap Ibu Resya sendu.

" akan kami usahakan yang terbaik untuk Rania bu, kami perlu doa untuk kesembuhan Rania"

"Baiklah sus"

Maaf guys, kali ini sedih.

Jangan lupa vote and comment ya ..

Hasil Dari PerjuanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang