11

41 18 2
                                    

AUTHOR POV.

TOKTOKTOK

"Siapa ya?" tanya ibu Rania ketika ia membuka pintu.

Desi langsung menyalami tangannya ibu Rania,
"Selamat malam tante, saya temennya Rania. Ranianya ada gak te"

"Oh Ranianya ada kok sebentar saya panggil Ranianya"

Desi hanya mengangguk.

"RANIA ADA TEMAN KAMU NIH" Teriak Ibu Rania.

"IYA BU" teriak Rania dari belakang rumah.

"Tunggu ya nak, Ranianya lagi di belakang rumah. Dia emang sering duduk disana" jelas Ibu Rania.

"Iya bu" jawab Desi.

"Siapa bu" tanya Rania.

"Gua yang dateng Ran" Desi tersenyum lebar.

"Loh kok kamu tau rumah aku sih Des?" tanya Rania yang melongo dengan kehadiran Desi.

"Lo gak tau ya kalo gue ini stalker hebat" ucap Desi membanggakan dirinya.

"Emang iya ya Des!"

Ini Ranianya lagi bolot soalnya lupa makan rumput laut, oke balik ke topik ya

"Iya lah kan tadi udah di bilangin  Ran, ckck" desi mendengus.

"Ibu tinggal dulu ya"

"Oh iya bu, maaf temen aku emang rame gini"

"Ga papa Ran, ibu mau ke kamar dulu"

Ibu Raniapun langsung meninggalkan mereka.

"Emmm, Ran gue mau nanya , tapi lo jangan marah ya" tanya Desi ragu-ragu.

"Tanya aja Des, kek orang asing aja kamu"

"Ibu lo udah lama ya gak bisa jalannya" Desi ragu-ragu menanyakan itu, dia takut Rania bakal sedih.

"Baru beberapa tahun belakangan ini Des" jawab Rania dengan tersenyum palsu.

"Ma-aaf ya Ran gue gak maksud buat lo sedih , serius deh" Desi kalang kabut melihat raut wajah Rania yang berubah.

"Iya gak papa kok"

"Ran kita jalan-jalan ke pasar malam kota yuk" ajak Desi.

"Tapi kan udah malam Des"

"Ayo lah Ran sekali-kali gitu" Desi mengeluarkan puppy eyesnya.

"Tapi kamu yang minta izin ke ibu ya"

"Oke"

Mereka langsung menemui ibu Rania di dekat kamar.

"Tante" panggil Desi.

"Iya ada apa nak" ibu Rania menoleh karena mendengar suara Desi.

"Gue pengen ajak Rania pergi ke pasar malam kota te, boleh gak?"

"Kalo Ranianya mau, yaudah pergi aja, tapi jangan pulang larut malam ya" jawab ibu dengan senyuman.

"Makasih ya te, kami mau berangkat sekarang"

Rania dan Desi langsung mencium tangan Ibu Rania.

Mereka langsung keluar dari rumah,

"Kita berangkatnya naik apa Des?" tanya Rania.

"Oh gue tadi kesini sama supir pribadi gue jadi kita berangkat minta antar sama dia" jelas Desi sambil menunjukkan mobil di sebelah rumah.

"Gak papa nih Des?" tanya Rania.

"Ya gak papa, yuk buruan, nanti kita kemalaman" Desi langsung menarik tangan Rania untuk langsung naik ke mobil.

*****

Sesampainya di pasar malam kota Desi langsung mengajak Rania untuk berburu makanan ringan.

"Kamu serius mau makan semua ini Des?" tanya Rania melihat banyak kantong plastik yang telah penuh dengan makanan.

"Ya seriuslah Ran, lo gak tau ya kalo gue bahkan bisa ngabisin 5 mangkok bakso sekaligus" jawab Desi dengan seulas senyum miring.

"Beneran Des, kamu bisa ngabisin 5 mangkok bakso?" tanya Rania dengan mimik wajah yang sangat terkejut.

"Ya, tapi sayangnya boong,, hahahaahhah" Desi tertawa puas karena bisa membodohi Rania.

Rania yang telah di bohongi jadi kesel sendiri. Dia langsung berjalan mendahului Desi.

"Eh Ran, tungguin napa, ini berat tau gak?"

"Biarin"

Rania terus berjalan tanpa memperhatikan sekelilingnya. Karena dia paling benci di bohongi.

Karena tak memperhatikan jalannya ia menabrak seseorang.

BRUKKK

"Aduuuhhhhh" keluh Rania ketika ia mendarat di tanah.

"Ehh,, maaf maaf" kata cowo yang di tabrak oleh Rania.

"LOH KAMU"
"LO"
(teriak mereka bersamaan)

"Kamu gak papa kan Ran" tanya Desi.

"Iya gak papa kok"

"Maaf ya Ran gue gak sengaja nabrak lo" mohon maaf dari Vino.

"Eh aku yang harus minta maaf, aku yang gak lihat jalan tadi pas jalan" geleng Rania.

"Kalian kenal?" tanya Desi yang bingung melihat Rania dan cowo disampingnya.

"Oh iya, ini Vino Des, orang yang ngasih aku sapu tangan pas nangis di taman belakang" senyum Rania yang malu karena mengingat ketika ia di taman belakang.

"Hai, nama gue Vino" ucap Vino sambil mengajak Desi kenalan.

"Oh ya nama gue Desi" ucap Desi.

"Kalian kesini cuma berdua ya", tanya Vino sambil melihat ke kanan kiri Rania dan Desi.

" iya, kami cuma datang berdua, di antar supirnya Desi" kata Rania.

"Kalian sebaiknya pulang sekarang, soalnya sekarang udah jam setengah 10" saran Vino.

"Yaudah kami mau pulang dulu ya , maaf yang tadi" ucap Rania.

Rania dan Desi pun langsung menuju mobil dan menaiki mobil. Dan pulang kerumah.

Haii guys, ini update terakhir gua, soalnya gua mau ulangan minggu depan, jadi mau fokus ke ulangan.
Jangan lupa ninggalin jejak ya...

Hasil Dari PerjuanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang