Malu

33 22 3
                                    

"Lo gak boleh langsung down cuma gara-gara omongan gak bermanfaat dari orang lain, jadikan omongan orang menjadi motivasi untuk lo bangkit"
~Desi~

******************************

"Baiklah anak-anak nama saya Kurniawan, saya selaku guru IPA kalian. kalian bisa memanggil saya pak Kur, sebelum kita memulai pelajaran hari ini. Saya ingin kalian semua memperkenalkan diri masing-masing" perkenalan dari Pak kur.

"Males banget deh gue harus pake perkenalan segala" ucap Desu sambil merucutkan mulutnya.

"Yang sabar aja deh Des" ucap Rania sambil membaca buku.

"Haduh pusing deh gue liat lo kemana-mana pasti tu buku selalu ada, ckck"

"Mau gimana lagi aku emang harus belajar supaya tambah pintar"

"YANG DISANA KENAPA KALIAN NGOBROL, HARGAI ORANG YANG ADA DI DEPAN KALIAN" Bentak Pak Kur

"Biasalah pak mereka itu kalo gak gosip gak seneng" jawab Devia sinis.

"Sudah-sudah sekarang mulai dari sebelah kanan" tunjuk Pak Kur kepada siswa yang ada di pojok dekat pintu.

"Saya pak?" tanya anak itu.

"Iya, maju kedepan dan perkenalkan dirimu"

Anak itu pun langsung maju dan memperkenalkam dirinya, dan sampai pada akhirnya giliran Rania untuk maju.

Rania pun menghela nafas kemudian mulai berjalan ke depan.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Rania Putri, kalian bisa manggil saya Rania, semoga kita bisa menjadi teman" ucap Rania

"MANA ADA ORANG YANG MAU BERTEMAN DENGAN SEORANG PELAYAN, IYA GAK GUYS" Teriak Devia.

Seketika kelas yang awalnya sepi menjadi riuh dengan suara tertawa dan sorakan mengejek.

Rania hanya bisa menunduk, ia berusaha membuat air matanya agar tak jatuh.

"Berhenti semuanya, Rania kamu boleh duduk sekarang" ucap Pak Kur.

"Iya pak, makasih"

Rania langsung menuju ke tempat duduknya, ketika ia melewati tempat Devia, dengan sengaja Devia menaruh kakinya di dekat kaki Rania,

"BRUUUUKKKK"

Rania terjatuh dengan mengenaskan, sedangkan semua orang menertawakannya, Devia tersenyum sambil bertos ria dengan sahabatnya.

"Ran, lo gak papakan?" tanya Desi sambik membantunya berdiri.

"Dia gak bakalan sakit kalo cuma jatuh kek gitu doang" sinis Devia.

"Aku gak papa kok Des" jawab Rania sambil berusaha berdiri.

"Gak usah senyum Ran, senyum lo itu bikin gue sakit" Desi meringis melihat luka di tangan Rania.

"SEMUANYA DIAM" Teriak Pak Kur.

"Desi, bawa Rania ke uks"

"Baik Pak"

Desi langsung membopoh Rania ke uks.

*******
"Lo tahan ya Ran" Desi dengan telaten mengobati Rania.

"Ssssss" ringis Rania ketika Desi meneteskan obat merah ke lukanya.

"Udah selesai Ran" senyum Desi merekah dengan keringat di keningnya.

"Maksih Des, cuma kamu yang membuatku merasa membaik" ucap Rania dengan tulus.

"Gak usah makasih Ran, itu udah jadi kewajiban gue sebagai teman"

"Des, apa aku seburuk yang mereka katakan" tanya Rania dengan mata yang berkaca-kaca.

"Denger ya Ran, lo hidup bukan untuk mendengar omongan orang, tapi untuk membahagiakan keluarga lo dengan prestasi lo" ucap Desi sambil menggenggam tangan Rania menyalurkan kekuatan kepada temannya itu.

"Aa-kkku iri sama kamu Des, kkk-aaamu itu sempurna bukan seperti aku" Rania mulai terisak.

"

Lo gak boleh langsung down cuma gara-gara omongan gak bermanfaat dari orang lain, jadikan omongan orang menjadi motivasi untuk lo bangkit" Desi langsung memeluk Rania.

"Makasih banyak Des, kamu emang teman terbaik aku" Rania pun membalas pelukan Desi.

"Ekhem" deheman seorang siswi.

"Ada apa ya?" tanya Rania setelah melepaskan pelukannya.

"Maaf sebelumnya kalo gue ganggu, sebenernya gue ada tugas, jadi gue harus ngunci uks,jadi tolong kalian keluarnya" jelas Rani selaku penjaga uks hari ini.

"Oh iya, maaf ya, yuk kita keluar des" ajak Rania sambil menarik tangan Desi untuk meninggalkan uks tak lupa ia tersenyum kepada Rani.



Hai guys, aku balik lagi.
Jangan lupa vote and comment ya.
Aku lagi nyari pemeran untuk Desi, jadi kalo ada yang punya idola cwe nya bisa comment tulis aja nama orang itu ya.... Selamat membaca😄😄😄

Hasil Dari PerjuanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang