Alvino Antaro

45 31 19
                                    

"Lo boleh nangis saat ini, tapi cepatlah tersenyum agar mereka tahu bahwa lo bukan orang yang lemah."
~Alvaro~

******************************

"Nih buat lo!" ucap seseorang yang berada dibelakang Rania. Sontak saja Rania langsung berbalik dan betapa kagetnya ia melihat sosok siswa yang tinggi, putih dan ganteng berada dibelakangnya.

"Gak usah kaget liat guenya, nih pake sapu tangan gue untuk ngelap tuh air mata, lo jelek kalo muka lo kk gitu" cwo itu tertawa ringan melihat wajah perempuan didepannya yang sepertinya sedang kesal.

" gak usah, makasih" jawab Rania seadanya karena suaranya serak abis nangis.

"Ambil aja, atau mau gue lapin" kata sang cwo sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Eh gak usah , aku bisa sendiri" Rania cepat-cepat mengambil sapu tangan si cwo dan langsung mengelap air matanya, ia bisa mendengar kekehan si cwo.

"Boleh gue duduk disini" tanya si cwo sambil menunjuk kursi taman yang Rania duduki.

Rania hanya bisa mengangguk. Si cwo pun langsung duduk.

"Lo boleh nangis saat ini, tapi cepatlah tersenyum agar mereka tahu bahwa lo bukan orang yang lemah." kata si cwo sambil menatap ke depan.

"Makasih udah minjemin sapu tangannya, besok aku balikin" ucap Rania sambil melihat sapu tangan yang sudah basah air mata.

"Gak usah, ambil aja buat lo" kata si cwo sambil tersenyum.

"Oh tuhan, kenapa senyumnya manis banget, ehh kok aku mikirin dia sih" batin Rania sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lo kenapa? Kok geleng-geleng ada yang sakit ya" si cwo langsung melihat ke arah Rania.

"Ehhh, gga-kk papa kok" jawab Rania terbata bata.

" oh iya kenalin nama gue Alvino Antaro, gue anak X IPS 2 , lo bisa panggil gue vino" ucap Vino sambil mengulurkan tangannya ke arah Rania.

"Iya, nama aku Rania Putri, kamu bisa panggil aku Rania, aku anak X IPA 3" jawab Rania sambil menjabat tangan Vino sambil tersenyum.

"Aduh kok jantung aku deg degan gini sih" batin Rania.

" yaudah, gue balik dulu ya Ran, jangan nangis lagi soalnya gue gak punya sapu tangan lagi😁😁😁" ucap Vino sambil menunjukkan senyum tulusnya.

Rania hanya tertawa ringan mendengar candaan Vino yang lebih mengarah menyuruhnya untuk tidak menangis lagi.

" iya, bye" ucap Rania sambil melambaikan tangannya.

Sekembalinya Vino, Rania hanya senyum-senyum sendiri. Dia hanya merasa senang karena ini pertama kalinya ia mendapatkan perhatian dari lawan jenis.

Desi pov.

"Bukannya itu Rania yah" gumam Desi ketika melihat Rania yang sedang duduk di bangku taman.

"Gila tuh anak, masak nongki di tempat kek begini" lagi-lagi Desi menggumam.

"Rania aneh deh kok senyum-senyum sendiri" batin Desi.

"Kagetin aja ah" Ucap Desi dengan senyum liciknya

1
2
3
"DOOORRRRR" teriak Desi sambil menepuk pundak Rania.

" AAAAAAAAAAA, AKU GAK MAU MATI DULUAN, TOLONG JANGAN GANGGU AKU WAHAI PENGHUNI TAMAN, AKU MASIH MAU SEKOLAH, AKU MASIH..."

"BBBUAAHAHAHAAHAHAH, LO LUCU RAN, HAHAAHAAHA" mendengar orang tertawa di belakangnya Rania langsung berbalik dan langsung memukul Desi.

"Ehh, ampun Ran, gila lo!!!! Gue masih mau hidup Ran" ucap Desi sambil menahan pukulan dari Rania.

"Abisnya kamu bikin aku kesel deh Des, kenapa kamu ngagetin aku???" tanya Rania dengan wajah yang memerah.

"Wes, sabar mbak, lagian juga siapa suruh lo sembunyi di tempat kek beginian, terus kenapa lo senyam senyum sendiri??" tanya Desi sambil memicingkan matanya.

" sssi-aapa yy-aang senyum sendiri" jawab Rania terbata-bata.

"Tuh kan lo pasti ada apa apa, entar lo kerasukan lagi" cerocos Desi asal.

PLETAK

"aduh Ran, sakit ini kepala gue, main toyor aja lo" keluh Desi sambil mengusap kepalanya yang terasa sakit.

"Abisnya kamu ngomong asal deh Des" cerocos Rania.

"Iya deh gue minta maaf" permohonan maaf Desi dengan puppy eyes nya.

"Permintaan maaf di terima"

"Nah gitu dong, yaudah kita ke kelas, entar beneran ada hantu"

" iye, iye"

Mereka pun langsung meninggalkan taman tersebut.



Gimana guys, aku double update nih, .

Jangan lupa vote and comment ya

Hasil Dari PerjuanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang