Hari Pendaftaran SMA ku

7 0 0
                                    

[ satu setengah tahun kemudian....]

Tak terasa ini sudah lebih dari satu tahun. Aku sekarang sudah bisa melupankannya, rasa yang ku miliki darinya sudah memudar.

Saat ini aku sudah menjadi anak baru yang akan di ospek. Yah aku sudah masuk kelas 1 SMA. Kisah ku di kelas 9 tidak ada yang begitu istimewah. Jadi tidak ada yang dapat diceritakan pada saat itu.

Tring....tring....tring....

Bunyi alarm itu bunyi lagi, sungguh menjengkelkan. Itu menandakan waktu tidurku sudah berakhir.

" van, cepat bangun ini sudah hari pendaftaran. SMA 4 sudah membuka pendafatannya hari ini."

" ibu aku tidak mau mendaftar di sekolah itu." Jawabku yang masih menutup mataku

" loh ko bisa? Emang kenapa dengan SMA 4 ? Itukan sekolah unggulan." Tambah ibu.

" bukan masalah unggulan tidaknya sekolah itu. Tapikan, ibu tau sendiri sekolah itu letaknya bersebrangan jalan dengan SMP 1 yang merupakan mantan SMP ku." Tambahku

" lahh trus masalahnya apa? " Tanya ibu

" masalahnya adalah aku sudah bosan melewati lingkungan itu. Yang kedua itu adalah faktanya bahwa rata-rata anak dari SMP 1 semuanya mendaftar di sana. aku sudah bosan melihat mereka apa lagi dengan wajah anak laki-lakinya, aku kan mau melihat wajah baru, bu." Kataku yang mulai sadar dari tidurku.

" ini anak cari alasanya ada-ada saja. alasanmu itu ibu nggak terima, cepat kamu pergi mandi." Ucap ibu kepadaku

" yah ibu, baiklah." Kataku dengan wajah sedih.

" van, sekolah itu adalah sekolah unggulan dan juga sekolah yang agak dekat dengan lingkungan rumah. Kamu juga harus memikirkan masa depan mu nanti sayang." Kata ibu yang menyapu pucuk kepala ku.

" iya ibu aku mengerti." Ucapku ke ibu

" ya sudah kamu mandi gih, kak vito yang akan menemanimu mendaftar. Ibu sudah menyuruhnya." Tambah ibu

" iya ibu." Kataku dengan menurut.
Aku bersiap-siap untuk melakukan pendaftaran online. mendaftar online itu sebenarnrnya bisa dilakukan di rumah saja, tetapi di keluargaku belum mengerti dengan pendaftaran seperti ini.

pada saat masanya kak amel sistem pendaftarannya adalah offline jadi kak amel juga tidak mengerti dengan sistem online ini. itu sebabnya aku hanya akan ke sekolahnya langsung, karena semua sekolah akan mendaftarakan siswa yang tidak mengerti dengan sistem ini.
aku sudah siap, pakaianku saat ini adalah pakaian bebas rapi.

Sesampaiku di sana ternyata aku adalah orang pertama yang datang, jadi aku tidak perlu mengantri. Aku mendaftar domisilin, sistem pendaftaran domisilin ialah sistem penfataran yang melihat jarak rumah ke sekolah dan batas jaraknya itu hanya sampai 1000 meter.

Karena rumahku ke sekolah berjarak 998 meter, jadi aku di masukkan dalam sistem pendaftaran domisilin. sistem ini hanya akan menerima 80 siswa saja. sistem regular lah yang memiliki kuota yang lebih banyak, sistem regular akan menerima 100 lebih siswa.Untuk melihat hasilnya apakah kita lulus atau tidak, kita dapat melihatnya di hp saja lebih tepatnya di google. Batas seleksinya selama 2 hari jadi aku karus menunggu hasilnya 2 hari lagi.
-----------------------------------

Satu,dua hari terlewati aku dengan cepat mengecek hpku dan secepatnya aku membuka google untuk melihat hasilnya apakah aku lulus atau tidak.
Setelah kulihat hasilnya, ternyata namaku masuk. Aku berada di urutan ke 68, ahh ini sangat melegakan dan sungguh menyenangkan ternyata aku bisa lulus di SMA 4.

" ibu...ibuu aku lulus." Ku panggil ibu yang berada di dapur

" kamu lulus? " Tanya ibu

" iya ibu, aku berada di urutan ke 68." Tambahku

Temporary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang