Sebuah Permintaan

11 1 0
                                    


Hari yang sangat melelahkan aku merebahkan tubuhku dikasur empukku dengan terpaan angin  sejuk yang berasal dari AC ku yang menyentuh tubuhku dan itu sangat nyaman sekali sehingga semua kelelahanku hampir hilang.

Sebenarnya setelah aku turun dari angkutan umum itu, aku harus menyebrangi jalan raya dulu untuk bisa masuk di depan kompleks rumahku dan setelahnya sampai di depan kompleks aku harus berjalan lagi 100 meter untuk sampai di rumah.

Jadi, bisa dibilang setiap hari rabu dan jumat tenagaku  selalu terkuras habis.
karena setelah pelajaran sekolah aku harus melakukan latihan PMR sesudahnya aku haru berjalan lagi untuk sampai kerumahku dan itu merupakan bisa dibilang hari yang sangat melelahkan.

“ Van bangun nak, sebentar lagi masuk magrib pergilah mandi.” Ibu yang sedang membangunkan ku.

“ hmm,iya ibu.” Jawabku sambil mengucek mataku yang masih ngantuk.

“ cepatlah bangun, sudah mandi nanti kamu jangan lupa sholat.”- ibu ku

“ iya,ibu.”-jawabku dengan nada yang rendah

Aku ketiduran pada saat aku merebahkan badanku di tepat tidur yang nyaman itu, sehingga aku lupa waktu karena kelelahan.

Terkadang ibu menyuruhku untuk berhenti di ektrakulikulerku itu.
Karena setiap aku pulang latihan aku selalu kecapean dan terkadang aku mengeluh ke ibu kalau badanku pegal-pegal sesudah latihan.

Itulah sebabnya dia terkadang memarahi ku untuk ikut kegiatan sekolah ku itu.
Tapi, semenjak dia menyuruhku untuk berhenti di ekskul ku itu.
Aku tidak pernah lagi mengelu kepadanya karena kalau aku mengeluh pasti aku akan benar-benar disuruh untuk berhenti.

Azan magrib mulai berkumandang, aku dan keluargaku mulai bersiap-siap untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah.

“ Van cepat keluar, kita sudah mau memulai sholat magrib berjamaah cepatlah!” kata ibu yang sambil mengetuk pintu kamar ku.

“ iya ibu, aku baru saja selesai mengambil air wuduh.” jawabku

“ baiklah” jawab ibu yang meninggalkan kamar ku
Setelah sholat magrib kami  kembali ke kamar masing-masing sambil menunggu ibu menyiapkan makan malam.

Ohiya, aku belum menceritakan keluargaku. Aku tinggal bersama ke dua orang tuaku.

    Ayah adalah seorang dosen yang berada disalah satu unversitas yang ternama di bandung dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga yang baik hati.
Aku memiliki dua saudara perempuan dan satu saudara laki-laki. Aku anak kedua dari empat bersaudara.
   
    cevina lalita kakak pertamaku dia adalah kakak yang sangat perhatian kepada adik-adiknya terutama kepada anak terakhir. Sekarang dia semester dan kuliah di tempat ayahku mengajar.

Dia tipe kakak yang seru bila diajak ngobrol,knp? Karena jika aku curhat tentang anak laki-laki yang ku taksir, dia pasti akan meresponnya dengan baik dan terkadang memberikan tips-tpis untuk berpacaran, karena dia sudah cukup berngalaman soal cinta.
   
    cassandra mika adik perempuanku dia adalah anak ketiga. Dia sekarang duduk di bangku dasar kelas 6. Dia adalah adik yang memiliki sifat keras kepala dan tipe orang yang tidak mudah memperlihatkan kasih sayangnya di depan kami. Dia sangat suka mengganggu adik bungsu kami sampai dia menangis.

Tapi, dari kami semua dia yang paling sangat menyayangi adik bungsu kami, akan tetapi dia tidak pernah emperlihatkan nya secara langsung. Walaupun masih SD, dia sangat terkenal dikalangan anak laki-laki, bisa dibilang dia kebalikan dari aku.
    
      vathan al-qadri dia adalah si bungsu yang selalu membuat onar. Dia masih  berumur 4 tahun, tetapi memiliki sifat yang dewasa. Karena fatan masih kecil jadi, aku belum bisa menceritakan banyak tentang dia.

Temporary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang