Just For You 10

407 50 1
                                    

"Aku yang akan memberitahunya."

Semua menatap Jun lekat, apalagi Minghao yang sangat ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Sebenarnya…"





Boom!!





Suatu cahaya tiba-tiba muncul di depan mereka dan membuat mereka menutup mata.

"A-apa yang terjadi?!" Tanya Seungkwan sambil menutup matanya.

"Huwaaa!!"

"Minghao?!"

Cahaya itu sirna. Mereka menatap satu sama lain.

"Hao mana?!" Tanya Jisoo sambil melirik seluruh ruangan.

"Apa cahaya tadi membawa Minghao?" Tanya Seokmin.

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Chan yang sudah siap menangis.

"Kau tidak perlu menangis, Chan. Kita harus mencari Minghao sekarang." Kata Seungcheol.

"Menurutku kita harus mencari Minghao 'disana'." Kata Soonyoung.

"Kau yakin?" Tanya Mingyu.

"Ya, aku tidak merasakan keberadaan Minghao di dunia ini." Kata Soonyoung.

"Kemana? 'Disana' dimana?" Tanya Jihoon.

"Dunia dimana kita dilahirkan," kata Seungcheol.

"Alabaster."

🔹

💎

🔹

"Terbukalah gerbang antar dunia!"

Trink!

Sebuah portal terbuka. "Baiklah, silahkan Seokmin-ssi dan Jisoo-ssi." Ucap Vernon.

"Hyung, kau duluan." Kata Seokmin. Jisoo mengangguk dan masuk ke portal itu, disusul oleh Seungcheol, Mingyu, dan yang lain.

"Hei."

Jihoon menarik pelan ujung baju Soonyoung.

"Kenapa?"

"Apa kalian berkata hal yang sejujurnya?" Tanya Jihoon. Soonyoung tersenyum lembut dan mengusap kepala Jihoon.

"Tenang saja. Walau kami di cap buruk, tapi kami tidak pernah berbohong." Kata Soonyoung. Jihoon terdiam dan mengangguk pelan.

Semua pun masuk ke portal.

🔹

💎

🔹

Trink

"Huwaaa!!"

Bruk!

"Appo…" Lirih Chan saat tubuhnya jatuh cukup keras.

"I, inikah Alabaster?" Tanya Seungkwan.

"Ne, selamat datang di Alabaster." Ucap Jisoo.

"Lalu, kita harus kemana?" Tanya Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lalu, kita harus kemana?" Tanya Jihoon.

"Kita harus bertemu pangeran." Kata Seokmin.

"Pangeran?" Tanya Seungkwan.

"Ya, saya akan menuntun kalian." Kata Vernon dan mereka pun berjalan menuju kastil.

🔹

💎

🔹

"Waah mewah sekali." Decak Chan sambil menatap sekeliling.

"Terima kasih."

Semua mata langsung tertuju pada sosok namja cantik dengan mata tajam.

"Senang sekali melihat kalian kembali. Tapi mengapa para vampire ini ada disini?"

"Emm, begini Wonwoo, mereka datang untuk membantu mencari Minghao." Kata Jisoo.

"Hao? Benar juga, Hao dimana?" Tanya namja cantik itu.

"Tenang dulu, Wonwoo. Kau tidak boleh panik." Kata seorang namja cantik yang baru saja datang.

"Mereka ini siapa?" Tanya Seungkwan.

"Ah, iya, ini Jeon Wonwoo, pangeran dari Alabaster. Dia adalah seorang Foxdinaten." Kata Seokmin.

"Dan ini adalah Yoon Jeonghan, penasehat Alabaster. Dia seorang Eagledinaten." Kata Jisoo.

"Terima kasih atas perkenalannya, tapi dimana Hao?" Kata Wonwoo.

"Dengar, Jeon Wonwoo. Kemungkinan besar Hao ada di Alabaster, seseorang membawanya kemari." Kata Jun.

"Cih, awas saja jika ini ulah kalian, akan ku penggal kalian." Kata Wonwoo dengan mata memicing dan pergi diikuti Jeonghan. Tanpa menyadari tatapan seseorang yang mengarah padanya.

🔹

💎

🔹

"Jadi begitu." Wonwoo menyilangkan tangannya di depan dada. "Baiklah, aku akan turun tangan untuk mencari Hao. Tapi, untuk para vampire, aku tidak sudi jika kalian menyentuh Hao ku."

"Woozi?"

Jihoon menoleh pada Jeonghan. "Ya?"

"Kau sudah kembali. Apa kau mengingat sesuatu?" Ucap Jeonghan. Jihoon mengerutkan keningnya bingung.

"Mengingat apa?"

"Mengingat tentang Alabaster?"

Jihoon terdiam. Ia hanya menggeleng pelan. Jeonghan menghela nafas. "Baiklah, kita cari Hao sekarang sambil menunggu Woozi mengingat semua."

"Ada apa dengan Jihoon hyung memang?" Tanya Seungkwan.

"Dia pemegang kunci utama siapa dibalik peperangan Alabaster beberapa tahun yang lalu."

🔹

💎

🔹

"Baiklah, sekarang kita mulai mencari." Kata Wonwoo.

Trink

Wonwoo berubah menjadi musang dan berlari lincah keluar ruangan. "Aku akan menyusul pangeran. Kalian berpencarlah." Kata Jeonghan, lalu berubah menjadi elang besar dan terbang keluar jendela.


Deg!


Jun terhuyung, beruntung ia dapat menjaga keseimbangan.

"Jun, kau mendapat penglihatan apa?" Tanya Seungcheol.

"Ti, tidak begitu jelas. Tapi, aku melihat Minghao." Kata Jun.

"Kenapa dengan Hao? Dimana dia?!" Tanya Jihoon.

"A, aku tidak tau itu dimana, tapi aku melihat Hao dirantai dan… menangis."



Bersambung…

Hai hai
Aku kembali up ^^

Ada yg masih nunggu kah?

Semoga ada ya :')

Jangan lupa vote dan comment nya ^^

Maaf kalo ada typo :')

Sampai jumpa~

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang