'Kalian tahu? Minghao disini kesepian dengan rantai yang mengikat tangan dan kaki nya. Aku merasa kasian padanya, jadi aku membawakan teman untuknya agar tidak kesepian, yaitu kucing manis.
J'
"Kucing manis?"
Semua orang disana terdiam. Memikirkan siapa kemungkinan orang yang diculik oleh si J ini.
Deg!
Semua orang menatap Seokmin yang tiba-tiba terperanjat kaget. Terlihat Seokmin yang mukanya mulai pucat dan keringat dingin pun bercucuran.
"Ku-kucing… Kucing yang dimaksud si J ini adalah Jisoo hyung!" Teriak Seokmin. Semua terperanjat kaget mendengar Seokmin.
"Gak, gak mungkin Jisoo hyung." Gumam Wonwoo yang sudah mulai panik. "Jisoo hyung!" Wonwoo langsung berlari keluar, namun tangannya di tahan oleh Mingyu.
"Lepaskan aku! Lepaskan!" Ronta Wonwoo. Mingyu sedikit kewalahan membuat Wonwoo tenang. Akhirnya Hansol turun tangan dan membantu Mingyu.
"Pangeran, anda harus tenang dulu." Ucap Hansol. Wonwoo yang terus meronta mulai tenang. Dengan mudah Mingyu dan Hansol membawa Wonwoo menuju kamarnya.
"Seokmin, kau yakin itu benar?" Tanya Seungcheol sambil menatap Seokmin. Yang ditanya pun mengangguk. "Soon, kau tidak melihat apapun tadi?" Tanya Seungcheol beralih pada Soonyoung.
"Tidak, hyung." Jawab Soonyoung sambil menggeleng.
"Tapi kita belum bisa menyimpulkan itu sebelum ada bukti lain." Kata Jun. Semua disana mengangguk.
🔹
💎
🔹
Bruukk!!
Semua orang di aula istana terkaget melihat kemunculan dua orang yang sangat mendadak.
"Awh! Seungkwan! Tidak bisakah kau membuatnya pelan?!" Keluh Jihoon saat pantatnya mendarat di lantai marmer. Seungkwan yang keadaannya tengkurap hanya meringis sakit.
"Woozi? Seungkwan? Kalian baik-baik saja?" Tanya Soonyoung sambil membantu keduanya bangun.
"Aku tidak apa-apa. Ada berita buruk." Kata Jihoon setelah ia berdiri tegak. Semua menatap Jihoon dan Seungkwan secara diam.
Dan dengan kencang Seungkwan berteriak.
"JISOO HYUNG DICULIK!!"
🔹
💎
🔹
Terlihat Minghao yang sudah merasa lelah akibat terus meronta. Sudah berapa lama ia disini?
Brakk!!
Pintu terbuka dan seseorang masuk. Minghao hanya menatapnya tanpa minat.
"Hei, kau tahu? Sepertinya ada sesuatu yang menarik." Ucapnya sambil mengapit dagu Minghao. Dengan kasar, Minghao menjauhkan kepalanya.
"Apa maksudmu?" Lirih Minghao sambil menatap tajam orang itu. Dan orang itupun menyeringai.
"Sesuatu yang akan memecah belah dunia ini."
🔹
💎
🔹
Terlihat Wonwoo yang sedang duduk di kasurnya ditemani oleh Mingyu dan Hansol yang berdiri di sebelah pintu.
"Minghao… Jisoo hyung… Dimana kalian?" Gumam Wonwoo. Mingyu yang merasa iba pada Wonwoo langsung menghampiri Wonwoo dan menepuk pelan kepala Wonwoo.
"Tenanglah, Won. Mereka pasti baik-baik saja." Ucap Mingyu. Wonwoo terdiam beberapa saat sebelum menganggukkan kepalanya pelan.
"Saya pamit dulu, Pangeran. Saya masih harus mencari informasi keberadaan mereka." Ucap Hansol dan keluar dari kamar Wonwoo.
Tinggallah Mingyu dan Wonwoo. Keduanya terdiam cukup lama. Dan Mingyu pun memecahkan suasana.
"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Mingyu. Wonwoo mendongak untuk menatap Mingyu. Ia terdiam cukup lama hingga ia berdiri dan membuat Mingyu kaget sampai mundur beberapa langkah.
"Kita akan mencari Jisoo hyung dan Minghao sekarang."
🔹
💎
🔹
"Benar dugaanku!"
Seokmin langsung berlari keluar istana, tak ada yang sempat menahannya. Seungcheol menggelengkan kepalanya pelan. "Sekarang kita akan menunggu perintah dari Wonwoo." Ucap Seungcheol dan diangguki oleh yang lain.
"Woozi, ikut aku." Soonyoung langsung menarik tangan Jihoon keluar dari aula istana. Yang lain hanya menatap bingung keduanya.
"Sempat-sempatnya ia bermesraan." Ucap Seungkwan. Yang lain hanya mengangguk.
"Aku mendengarnya, heh!"
Teriakan tersamarkan dari Soonyoung membuat Seungkwan kaget, apalagi para vampire yang indera pendengarannya sangat tajam hingga kedua telinga mereka berdengung saking besarnya gelombang suara yang mereka tangkap.
"Sialan." Ucap Jun sambil mengusap telinganya.
"Ada apa? Tadi saya mendengar sebuah suara."
Sontak semua menoleh dan mendapati Hansol baru saja keluar dari ruangan Wonwoo. "Tidak ada, hanya Soonyoung yang berteriak." Kata Seungcheol. Hansol mengangguk. Matanya pun terarah pada Seungkwan yang terkejut.
"Kau bisa teleportasi, benar?" Tanya Hansol. Seungkwan mengangguk kaku. "Antarkan aku ke tempat Jeonghan hyung." Sekali lagi Seungkwan mengangguk.
Bersambung…
Hai hai hai gaes
Udah lama sekali aku menelantarkan book ini huhu :(
Maafkan diriku :(
Mana ceritanya makin melenceng :(
Yaudah deh semoga kalian suka ya :"
Makasih udah baca^^
Jangan lupa vote n commet nya^^
Maaf kalo ada typo :')
Sampai jumpa~