"Sesuatu… yang tidak jelas. Tapi… Minghao terluka."
Seokmin dan Vernon baru saja keluar dari hutan.
"Kita kemana, Seokmin-ssi?" Tanya Vernon.
Seokmin terdiam. Mengendus sekitar. Mencoba mencium bau Jisoo.
"Ke rumah sakit." Seokmin langsung berlari menuju rumah sakit pusat kota.
"Seokmin-ssi! Tunggu!" Vernon langsung berlari mengejar.
🔹
💎
🔹
Minghao masih mencoba membebaskan dirinya.
"Argh! Sakit!" Gumamnya sambil terus mencoba melepaskan rantai yang mengikat tangannya.
Krek
Mata Minghao berbinar sedikit. Sangat berharap rantai itu akan segera lepas. Ia terus menggerakkan tangannya. Rantai tersebut mulai mengendur dari akarnya.
"Sedikit lagi…"
Cklek
Trank!
"Akhh! Sakit!"
Mata Minghao mulai mengeluarkan air mata lagi. Rantai yang nyaris lepas dari akarnya itu langsung menancap kuat lagi dengan suatu sihir.
"Mencoba sekeras apapun, kau tidak bisa lari dari sini, sayang." Ucap seseorang. Minghao mendengus pelan mendengar suara yang sangat menjengkelkan di telinganya.
"Ah, ya, kau mau tahu sesuatu tentang teman-temanmu?" Tanya orang itu.
Minghao langsung menatap tajam orang itu. Yang ditatap terkekeh pelan.
"Lee Jihoon dan Boo Seungkwan. Mereka terluka akibat undead yang ku kirimkan."
🔹
💎
🔹
"Woozi, bagaimana keadaanmu?" Tanya Soonyoung sambil mengelus rambut Jihoon.
"Aku baik." Jawab Jihoon. "Bagaimana Seungkwan?" Tanyanya.
"Dia juga baik. Sedang ditemani oleh Jisoo hyung dan Chan." Ucap Soonyoung.
Jihoon terdiam. Menghela nafas pelan dan menatap Soonyoung dengan tatapan sulit dijelaskan.
"Kenapa, Zi?" Tanya Soonyoung.
"Tolong, namaku Jihoon. Lee Jihoon."
"Tapi nama aslimu Lee Woozi."
"Aku…"
"Sudahlah, Zi."
Soonyoung langsung memeluk Jihoon. "Istirahatlah. Besok aku akan menjengukmu lagi." Soonyoung melepaskan pelukannya pada Jihoon dan segera keluar dari kamar rawat Jihoon.
"Hoshi…"
🔹
💎