Masih pagi namun seluruh kelas sudah digemparkan dengan seorang murid baru yang sangat tampan menurut mereka namun tidak dengan hikma ia nampak cuek dengan sekitarnya dan lebih memilih membaca buku novel yang baru di pijamnya kemarin.
Hingga kericuhan itu berhenti ketika bu titi masuk diikuti oleh seorang cowok berperawakan tinggi di belakangnya hal itu membuat para siswa yang notabenya perempuan berteriak histeris kecuali hikma yang tetap membaca novel dengan serius
"Oke anak anak ibu rasa kalian sudah tahu maksud kedatangan ibu kesini
So farell silahkan perkenalkan diri kamu"Cowok itu maju lalu mulai berbicara"hai guys kenalin nama gue farell hermansyah gue pindahan dari australia so gue harap kita bisa jadi teman akrab"
"Jadi temen hidup kamu saja aku siap mas" teriak sindi yang duduk di dekat bangku hikma dan hal itu membuat semua menyorakinya
"Sudah oke farell kamu boleh duduk di bangku yang kosong di belakang hikma dan gusni, hikma gusni angkat tangan kalian" gusni mengangkat tangannya cepat namun tidak dwngan hikma ia masih sibuk bergelut dengan dunia novel yang sedang di bacanya hingga itu semua terhenti ketika gusni menyenggol sikutnya
"apaansih!!" kesal hikma namun dengan cepat di kode oleh gusni untuk mengangkat tangan"Hikma simpan novel kamu"hikma menggerutu kesal lalu dengan terpaksa menyimpan bukunya lalu menatap lurus kedepan
Belum berapa detik hikma sudah melotot dan memekik pelan dan hal itu membuat gusni menatapnya aneh bukan hanya hikma namun farell si anak baru itu juga membulatkan matanya kala melihat hikma.
"Farell silahkan duduk "
"Makasih bu" farel berjalan pelan sambip menatap hikma yang juga menatapnya hingga ia sampai di tempat duduknya
"Oke anak anak buka halaman 20 lalu kerjakan kumpul di eja ibu pada jam istirahat sebentar ibu ada rapat dengan para guru guru" setelah ibu titi keluar semua murid berteriak senang lain fengan hikma yang lamgsung membalikkan badannya melihat farell yang di tatap hanya memasang tampang bingung
"Apa?"
"Ikut gue" ucap hikma sambil menarik tangan farell keluar kelas semua orang yang ada menatap heran kedua orang itu.
Hikma pov
Kesel deh
bayangin gak sih kalo kalian jadi aku sahabat kalian dari kecil balik dari luar negeri tanpa ngabarin kalian
Gimana gak kesel coba"Bt gw sama lo!" aku membalikkan badanku membelakangi farell
"Lah ni ank dia yang manggil dia yang nyuekin" aku masih setia membelakangi farell hingga sebuah tangan melingkar di pinggangku
"Maaf deh kalo lo kesel abisnya dari kemaren itu gue gak pernah pegang hape karena sibuk ngurusin pindahan"
"Rumah kita kan seblahan lo bisa kan nyamperin gue ke rumah" farell semakin mengeratkan pelukannya sambil menumpuhkan kepalanya di pundakku perlu ku ingatkan kita berdua sekarang ada di roftop sekolah .
"Gue nyampe aja udah tengah malem im"
"Alesan aja lo"
"Hei dengenrin gue baik baik" farell membalikkan badanku lalu menangkup pipiku "gue minta maaf janji gak gitu lagi"
"Janji ya?"farell mengangguk pelan lalu mengecup pipiku. Jika orang lain melihatnya mumgkin mereka akan berpikiran bahwa kita berdua ini pacaran namun nyatanya kita ini hanya mantan yang sekarang menjelma jadi sahabat jadi tidak heran jika kami dapat dengan bebas bertingkah romantis.
"Balik yuk! Gue di cariin entar"ucapku sambil melepaskan pelukan farell
"Siapa?"
"Ada de liat aja entar" farell memutar matanya malas aku yang melihatnya hanya terkekeh pelan lalu menarik tangannya.
Hikma pov end
Baru saja hikma ingin duduk salah satu temannya sudah berteriak sambil menyerukan namanya keras
"Hikma pangeran loh nyariin lo tuh tadi" farell yang duduk di baru duduk pun mengerutkan keningnya mendengar hal tersebut
"Sekatang dia dimana?" teman hikma yang bernama nana hanya mengedikkan bahunya tidak peduli
Baru ingin melangkah tangan hikma.sudah di cekal oleh seseorang yang tak lain adalah farell
"Mau kemana"
"Gue mau cari tikus bentar" hikma melepaskan cekalan tangan farell lalu berlalu mencari albar yang disebutnya tikus di depan farell tadi.
"Ehh depus liat kak albar gak?" teriak hikma ke salah satu orang yang sedang bermain gadget
"Di kantin"
"Oh ok thanks ya" depus hanya menaikkan jempolnya sambil tersenyum
"Kak albar" hikma berteriak sambil duduk di dekat albar setelah menemukan albar yang sedang bermain game
"Kak katanya tadi nyariin aku ada apaan?" albar diam dan masih fokus dengan gamenya
"Kak" albar hanya berdehem pelan namun matanya tak lepas dari hape miliknya
"Kakak sariawan?" lagi lagi albar tak mengubris perkataan albar karena kesal hikma pun meninggalkan albar sambil menhentak hentakkan kakinya kesal
Sesampainya di kelas gusni menatapnya heran pasalnya sebelum pergi tadi mukanya sangat berseri seri sekarang mukanya di tekuk
"Lo kenapa kayak cucian kering gitu kaku banget"
"Diem gue lagi gak niat berantem" hikma membemamkan kepalanya lalu berusaha tertidur hingga terdengar dengkuran halus dari mulutnya.
___________
Double update yeyyKepp stay for vomen guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Dedaunan Teduh🍃
Teen FictionCinta itu hilang seiring kau tak ada namun bagaimana jadinya jika kau kembali lagi, kembali membuat bahagia lalu kembali menorehkan luka akankah aku mampu merasakan sakit itu kembali"_Hikma Gadis itu adalah tujuanku saat ini membuatnya bahagia denga...