12▪Graduation

6 0 0
                                    

Hikma pov

Hari ini hari yang paling mendebarkan sekaligus hari yang paling aku tunggu.

Hari pengumuman kelulusan.

"Ima tuh udah ada Gusni di depan" ucap bunda sambil berjalan menghampiriku.

"Anak bunda udah dewasa sekarang udah lulus sma, bentar lagi mahasiswa" aku hanya tersenyum kearah bunda lalu memeluknya yang berada tepat di belakangku.

"Makasih bunda udah selalu sabar ngurusin ima, ngantar jemput, buatin sarapan tiap pagi"

"Sama-sama udah sekarang kamu turun kasian Gusni udah nunggu dari tadi"

"Yaudah aku berangkat bunda doain semoga lulus dengan nilai yang baik"

"Amiin" lalu aku turun menemui Gusni yang sedang duduk bersandar di sofa sambil memainkan handphonenya.

"Yukk" anakku

"Lama amat sih" Gusni bangkit sambil menggerutu dan aku hanya tersenyum mengejek melihatnya.

"Loh motor lo mana"

"Gue gak bawa motor"

"Terus kita mau naik apa? bus?"

"Ya enggak lah ogah udah dandan cantik-cantik gini masa naik bus"

"Terus lo mau naik apa?"

"Naik mobil gue" ucap seseorang menghampiri kami.

"Chris" christy hanya tersenyum sambil memperlihatkan gigi gingsulnya.

"Udah yuk udah telat nih kita" Gusni berjalan menuju mobil christy meninggalkan kami berdua.

"Di suruh kak albar kan lo?"

"100 juta rupiah" aku terkekeh pelan melihat tingkah christy yang entah sejak kapan menjadi 11 12 dengan Gusni

"Woyyy ini kapan berangkatnya ngobrol mulut lu" aku mendengus kasar sambil menatap Gusni dengan sebal yang telah berada di dalam mobil menunggu kami.

"Iya iya sabar"

  ***

Setelah beberapa hari tak mengunjungi sekolah setelah ujian membuat ketiganya merasa canggung.

"Duh kok gue deg degan ya?"

"Lo punya riwayat jantung"

Plak

"Anjirr sakit goblok"

"Si Gusni mah bukan riwayat jantung chris"

"Tapi?"

"Riwayat kegilaan"

"Tai baenget lu ma"

"Udah ah yuk masuk masa belum lulus aja udah canggung apalagi kalau udah lulus"

"Yaudah yuk" ucap Gusni dan christy kompak.

Merekapun memasuki akulah pengumuman dan mengambil tempat paling pojok atas bujukan Gusni ima dan christypun hanya pasrah dan mengikuti kemauan mereka.

Katanya tempatnya strategis jadi gak keliatan kalo mau main hape dasar.

"Diharapkan semua kelas dua belas untuk memasuki aula karena berhubung kepala sekolah kita telah datang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dedaunan Teduh🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang