Memory

325 12 15
                                    


"okaa-saann..!!" panggil bocah itu dengan suara cadelnya.

"iya sayang ??" jawab Tsukuyo sambil menata rambutnya didepan cermin.

Bocah itu dengan wajah gemasnya memakai yukata berwarna putih biru di tubuhnya.

"otou-san pasti senang kan kalau aku memakai ini?" tanyanya dengan excited pada ibunya.

Tsukuyo menatap anak laki-lakinya itu dengan haru, tidak terasa Sakata Kaito sekarang sudah berumur 6 tahun.

Ia mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi anaknya itu dan mengusap rambut perak Kai.

"otou-san sudah pasti senang melihat anaknya menggunakan yukata seperti dia" jawab Tsukuyo gemas menatap wajah polos anaknya.

Kai mengangkat tangannya senang dan memeluk tubuh ibunya meski ada tersirat kesedihan di wajah cantiknya.

"oka-san sudah siaap???" tanyanya lagi menggamit tangan ibunya.

Tsukuyo mengangguk dan menggenggam tangan mungil Kai.

"eh tunggu sebentar oka-san" ucapnya tiba-tiba saat mereka sudah berada di depan pintu, ia berlari kedalam menuju kamar tidurnya dan membawa sesuatu ditangannya.

Tsukuyo tersenyum melihat tingkah anaknya, tak terasa air matanya bergulir pelan.

🍧🍓🍡

"Gintoki kau ingin mendengar kabar siapa lebih dulu?" tanyanya tersenyum.

Ia terdiam sebentar sambil melihat Kai dari pengawasannya.

"Kagura sekarang sudah bahagia dengan suaminya, Okita Sougo. ia juga sudah memiliki seorang putri cantik yang mirip dengannya kau jangan khawatir sekarang dia sudah menjadi gadis dewasa dan suaminya yang melindunginya, bahkan ia sudah berdamai dengan Kamui...Shinpachi bukan seorang cherry boy lagi, megane itu menemukan cintanya dan bulan depan mereka akan melangsungkan pernikahan ku harap kau ikut mendoakannya.."

Tsukuyo tersenyum meski hatinya berdenyut "Kai jangan bermain terlalu jauh, hati-hati nanti kau jatuh!" tegurnya melihat bocah itu berlari-lari sendiri.

"iyaaaaa okaaa-saaann " sahutnya tersenyum lebar dengan netra amethystnya dari jauh.

"kau lihat kan kami berdua baik-baik saja.." Tsukuyo tersenyum "lihatlah anakmu tidak terasa dia sudah besar, semua sifatmu menurun padanya, bahkan rambut ikalmu juga ia miliki, ia hanya memiliki warna mata dariku, kau curang Gintoki kau mewarisi segalanya untuknya dan hanya memberikan sedikit dariku untuk anak kita..."

Ia menghela nafas lagi "Kai suka makan-makanan yang manis, kau tau dia akan merajuk dan marah kalau aku melarangnya meminum terlalu banyak susu stroberi persis seperti dirimu Gintoki!! Kau selalu merajuk kalau aku mengomelimu karena gula darahmu yang sudah tidak terkontrol" ia tertawa pelan mengingat masa-masa itu.

Pandangannya menerawang "teman-temanmu juga seringkali mengunjungiku, Sakamoto-san, Katsura-san, Takasugi-san dan para anggota Shinsegumi. Mereka bilang akan melindungiku dan Kaito, aku bersyukur kita memiliki mereka yang sudah seperti keluarga bagiku, mereka juga sering bermain dengan Kaito .. Kau tau Kaito memanggil mereka bertiga dengan sebutan papa aku mohon kau jangan marah.." Tsukuyo tertawa pelan membayangkan wajah Gintoki yang pasti kesal dengan kabar itu.

"Gintoki apa kau bosan mendengar ceritaku?" tanyanya, disaat yang bersamaan angin di musim gugur itu berhembus lembut di wajah Tsukuyo. Wanita bersurai blonde itu merapikan rambutnya dari hembusan angin "aku tau kau merindukanku.." ucapnya pelan menatap ke depan.

Gintsu collection StoriesWhere stories live. Discover now