Prakk!!!!
Yasmin terlonjak kaget, kepalanya tiba-tiba pusing sehingga dia menjatuhkan gelas yang sedang dia genggam. Hujan di luar rumah sangat deras, suaminya pun tak kunjung pulang. Dengan sangat hati-hati yasmin membersihkan pecahan kaca yang di akibatkan oleh kecerobohannya."Aww!!,"pekik Yasmin kencang saat melihat ujung jarinya mengeluarkan darah akibat gesekan pecahan gelas yang tajam. Di dalam hati Yasmin beristighfar dan berjalan menuju wastafel untuk mencuci darah yang terus keluar dari jarinya.
"Ya allah mas Azzam kok gak pulang-pulang"gumam Yasmin dengan nada cemas.
Yasmin berjalan agak cepat menuju kamar untuk mengambil handponenya, tidak perduli dengan tangannya yang masih perih akibat luka.Jari-jari Yasmin menari indah di atas layar handpone, menyusun kata per kata yang berisi kecemasan. Bukannya parnoan atau apapun, tapi tak biasa suaminya belum pulang dan tanpa kabar.
Assallamualikum mas, mas ada dimana? Kenapa belum pulang?
Mas baik-baik saja kan? Kenapa hati Yasmin menjadi tidak tenang
Mas, Yasmin tidak akan tidur sampai mas pulang
Kira-kira begitulah pesan singkat yang Yasmin kirim untuk suaminya. Sejak pecahan gelas tadi yasmin menjadi khawatir akan suaminya.
20 menit sudah pesan-pesan tadi yasmin kirim kan tapi tak juga mendapatkan balasan dari suaminya, hati Yasmin bertambah khawatir dan memutuskan untuk menelfon suaminya.
"Aktif, kok ga di angkat ya,"gumam Yasmin pelan sambil memegang tasbih untuk berzikir didalam hati.
"Tidak boleh berfikir buruk Yasmin, doakan saja,"gumam Yasmin lagi sambil terus menghubungi suaminya tanpa memutuskan zikir.
Malam ini semakin larut, jujur kantuk di mata Yasmin sudah tidak tertahan, bagaimana tidak sekarang sudah menunjukkan pukul 1 malam tapi suaminya tak kunjung pulang ataupun membalas pesan singkat yang sudah Yasmin kirim hampir 71 kali.
"Mungkin masih ada kerjaan di pesantren, atau ketiduran di pesantren,"gumam Yasmin masih terus mencoba untuk berfikir positif.
Yasmin meletakkan handponenya, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu sebelum tidur. Tidur sebentar lalu bangun shalat tahajjud, fikir Yasmin.
-----
Sinar mentari dan bunyi burung-burung yang berkicauan membangunkan tidur pendek Yasmin. bagaimana tidak, Yasmin hanya tidur kurang lebih 3 jam hari ini karena menunggu Azzam yang tak pulang-pulang sampai sekarang.
Yasmin berjalan membuka tirai kamar lalu merapikan jilbabnya. Kemudian Yasmin mengambil handpone yang ternyata tak ada notif satu pun.
"Mas Azzam kemana sih,"gumam Yasmin sudah ingin menangis, rasa khawatirnya semakin bertambah.
Tokk tokkkk tokkk
Yasmin mengangkat kepalanya saat mendengar ketukan pintu.
"Siapa yang bertamu sepagi ini,"gumam Yasmin sambil berjalan menuju pintu utama.
"Dengan ibu Yasmin?,"ujar dua laki-laki berjaket hitam yang Yasmin tidak kenal.
Yasmin menyipitkan matanya penuh selidik lalu mengangguk pelan.
"Ya, saya sendiri,"ujar yasmin pelan.
"Maaf buk, kami dari pihak kepolisian ingin menyampaikan berita duka,"ujar laki-laki bertubuh kekar itu secara tegas.
Mata Yasmin meredup,"maksudnya?,"tanya Yasmin takut.
"Kami menemukan mobil suami anda ada di tepian sungai dalam kondisi hancur,"ujar laki-laki itu lagi dengan nada tegas dan serius.
Yasmin terlonjak kaget, bibirnya langsung mengucapkan istighfar sangat kencang tapi bergetar. Air mata langsung meluncur begitu saja tanpa aba-aba, kakinya tiba-tiba kaku, kepalanya pusing, Yasmin menggeleng lemah lalu BRAKK!
Semuanya hitam!
-----
"Ini semua tidak adil!,"Yasmin berteriak histeris, dia memberontak dengan bola mata yang memerah dan kerlingan hitam di bawah matanya, hidungnya juga merah, bibirnya pucat pasih, bulu matanya yang lentik itu sangat lembab akibat air mata yang terus menerus dia keluarkan.
"Sabar nak, istighfar,"ujar Zahra mencoba untuk menenangkan menantunya.
Yasmin menggeleng,"bagaimana Yasmin bisa sabar umi? Suami Yasmin tidak tau dimana! Mobilnya hancur! Apa alasan Yasmin untuk sabar?,"ujar yasmin sedikit kencang di dalam kamar.
Azzura meringis sedih melihat keadaan yasmin, dia pun juga sama khawatirnya, bahkan semua yang ada di dalam ruangan ini juga tidak kalah khawatirnya.
"Polisi sedang berusaha mencari keberadaan Azzam nak, kita harus sabar,"ujar lusi lirih sambil mengelus kepala anaknya.
Yasmin tidak mendengarkan, dia terus saja menangis dan menyalahkan dirinya sendiri.
Uwekk!!
Semua yang ada di dalam kamar Yasmin pun terlonjak kaget saat melihat Yasmin berlari menuju kamar mandi dengan muntah-muntah.
"Sayang! Kamu tidak apa-apa kan nak? Jangam buat kami bertambah khawatir,"ujar lusi dari luar kamar mandi, dia sangat khawatir dengan keadaa anaknya.
Uwek!!
Zahra berdiri dan mendekat kearah lusi saat mendengar suara yasmin yang masih saja mual.
"Kita kerumah sakit ya sayang, kami semua khawatir,"ujar Zahra yang ikut membujuk Yasmin.
"Yasmin tidak apa-apa, yasmin tidak butuh dokter, yasmin hanya butuh mas Azzam,"ujar Yasmin dari dalam kamar mandi.
Lusi menghela,"jangan seperti itu sayang, kita semua sama-sama khawatir dengan azzam, tapi alangkah baiknya jika kita tidak bersedih dan mendoakan yang terbaik untuk Azzam,"ujar lusi lembut, berharap kalau anaknya bisa mengerti.
"Iya Yasmin, umi tidak kalah khawatirnya, tapi dengan sekuat hati umi tidak bersedih. Umi mohon nak, ayok keluar kita kerumah sakit,"ujar zahra lembut.
Tak ada jawaban lagi dari Yasmin, tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka.
"Mas Azzam, Yasmin tidak mau kehilangan mas azzam,"gumam Yasmin lirih di hadapan lusi dan Zahra.
Lusi dan Zahra menggeleng lalu memeluk tubuh Yasmin.
"Tidak ada cara lain selain berdoa dan bersabar sayang, semuanya akan baik-baik saja,"ujar zahra sambil mengelus pundak Yasmin, mencoba untuk memberikan ketenangan.
"Kak, ula ga kalah sedih, tapi ula mau kak Yasmin sabar, kita serahkan semuanya sama Allah dan pihak kepolisian ya kak,"ujar azzura mencoba ikut andil sambil mengelus tangan Yasmin.
Yasmin mengangguk lemah,"Yasmin Yakin kalau mas Azzam baik-baik saja ,"gumamnya pelan
Mereka yang mendengarnya tersenyum,"kamu makan ya, seharian kamu belum makan, habis itu kita kerumah sakit,"ujar lusi.
Yasmin mengangguk pelan.
------
@devijuniartii_
Jangan lupa di follow😚 ga akan pelit follback kok:)
KAMU SEDANG MEMBACA
SETEDUH LANGIT (END)
EspiritualBACA MENGGUNAKAN HATI, AKAN KALIAN DAPATKAN ILMUNYA.