Twenty one

2K 145 0
                                        

Author Pov

     Dengan kopi Americano di tangan kanannya serta sebuah headset yang mengantung pada kedua telinga itu,Hoseok menatap Laut mengampar Busan yang berkelap kelip memantulkan cahaya senja mentari.

Di sampingnya ada sang kawan karibnya sedari kecil.Namjoon,yang kini hanya dapat menunduk menahan tangisnya.

"Hoseokie....aku harus bagaimana?satu orang yang harus ku jaga kini sedang berjuang di antara hidup dan mati.Aku gagal melindunginya " lirih Namja berdimple itu dengan suara bergetar

Hoseok dapat merasakan apa yang Namjoon rasakan dari perasaannya,hancur dan kacau.

" Lalu?kau akan melakukan apa selanjutnya?"

" nan molla ( tak tau ) "

" Aku rasa orang yang melakukan kekerasan pada Taehyung adalah orang yang sama dengan yang membunuh nyonya Park dulu.Kau masih ingat model pembunuhanya bukan?" tanya Si Kuda sambil Namjoon intens

Butuh beberapa waktu yang Namjoon butuhkan untuk membuat otak cerdasnya itu bekerja,lalu setelahnya ia mengangguk.

" ku pikir....otakmu sudah konslet karena kebanyakan pikiran " kekeh hoseok

" Yak kuda! kau pikir aku sebodoh itu untuk mengingat,huh!"

" kau bahkan sangat payah untuk peka dengan keadaan.Jangankan Keadaan,yeoja yang sedari tadi menatapmu itu bahkan tak kau tau bukan?"

Namjoon mendongkakan wajahnya,mencari siapa yang pria itu maksudkan.Tapi sedetik kemudian Namja dengan Julukan kuda itu tertawa keras....sangat keras sehingga rasanya Namjoon ingin memutuskan pita suara sahabat Kejamnya itu.

" Just kidding Namjonie! kau terlalu serius..sungguh " celetuknya menghentikan aksi tawa menyebalkan itu

Berbeda dengan Hoseok yang kini mampu membuat Namjoon kesal setengah mati  menahan malu...kan kasian Jomblo kena jebakan seorang jomblo juga~

tapi setidaknya,Namjoon tau jika Hoseok berusaha membuat suasana menjadi tak deep...ia tau Hoseok mau membuatnya kembali tertawa

' Terimakasih hoseokie '

.
.
.

   Jimin melangkahkan kakinya asal menjelajahi sekitaran Gangnam Street,melihat berbagai penjaja makanan kaki 5 serta penjual aksesoris khas musim semi.

Tanganya terulur ketika ada seorang anak berusia 6 tahun dengan mata bulat juga gigi kelinci berambut mangkuk hitam itu menangis di kursi pengunjung

" kau kenapa manis? dimana orangtuamu?"

" hiks! ak-aku tak tau Ahjussi " lirih anak itu dalam mode menangis

Jimin menatap sekitar,lalu mengajak anak tersebut ke pusat informasi agar petugas menyiarkan tentang anak yang kehilangan orang tuanya itu

tak lama,seorang pria dengan jas hitam dan wanita berbusana styelish walau umurnya mungkin tak lagi muda datang lalu memeluk Anak itu penuh rindu

" terimakasih nak,karenamu aku kembali menemukan anakku " ucap Pria tua itu sambil membungkuk hormat

" tak masalah tuan "

"namamu siapa nak? " tanya Sang wanita di iringi senyum manis

" Park Jimin "

"....."

.
.
.
.

Jungkook tersenyum dengan gummy smile tooth rabbit nya pada seorang wanita

" Jadi yang ku temui di taman adalah kau Jungkook sang penyanyi suara emas itu ya?" Ucap Wanita itu malu

Jungkook mengangguk meng'iyakan lalu meneguk habis Coffe nya yang tinggal setengah

" aku tak tau jika kau adalah anak dari Jeon's Corp yang sering Bang Sihyuk hyung ceritakan "

" Intinya kita sama-sama tak tau dan bertemu kembali di cafe ini,kebetulan sekali " gumam Jaerin tersenyum manis

detak jantung pria gigi kelinci itu sudah tak karuan lagi, pupus sudah harapannya untuk menulis lagu dengan tenang.

" ngomong-ngomong....appaku akan mensponsori penampilanmu di Paris.Kau menerimanya? atau Produser Sihyuk belum mengatakannya?"

" Bang Sihyuk hyung sudah bicara,aku hanya belum mengambil keputusan untuk menerimanya saja "

"tapi kenapa? ada masalah "

"Tak ada.hanya saja....lupakanlah,aku bahkan tak pantas mendapat kesempatan itu " Ucap Jungkook jujur

Jaerin mengetuk-ketukan sepatunya ke lantai...tangan putih itu mengenggam erat kepal tangan Jungkook

"Semuanya terserah Oppa,keputusan ada di tanganmu "

Sedangkan tanpa mereka sadari,ada sepasang mata menatap mereka penuh kebencian

' Beraninya kau Jungkook ! '

*******

Ada yang bisa nebak next chap gimana?

Vote And Coment:)

Mianhae DongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang