Author pov
Seusai merawat Jungkook dan mengecek tugas sekolah Taehyung,Jimin pergi ke kebun Ahjussi Kim dimana semua tanaman serta sayuran tersedia.
Tiap hari tugas Jimin adalah menyiram,mencabut rumput liar di sekitar tanaman serta pemberian pupuk berkala sedangkan tugas Ahjussi sendiri adalah memanen Sayuran itu tiap akhir bulan.
"Ahjussi Kim,maaf saya datang terlambat.Saya tak akan mengulangi kesalahan saya ini lagi"ujar Jimin dengan wajah penuh penyesalan sambil menunduk
Namja bermata sipit itu tak ingin beralasan jika adiknya sakit sehingga ia harus merawatnya dan terlambat.Ia tak ingin Jungkook di kira bersalah.
Pria dengan wajah yang sudah mulai menua dengan rambut beruban putih itu tersenyum manis lalu menepuk bahu Jimin pelan
"Gwachena,bekerjalah"
"Gamsamnida Ahjussi"bungkuk Jimin hormat lalu melakukan rutinitas pekerjaannya
Pertama-tama ia mencabut rumput liar di sekitar sayuran bayam lalu menuangkan pupuk organik setelahnya menyiram dengan rata air pada tanaman
Pada tanaman-tanaman lain juga demikikian.Buncis,cabai,wortel atau lobak.Dengan telaten ia merawat tanaman itu sebaik-baiknya
Ahjussi kim sangat puas dengan kinerja Jimin selama Namja bertubuh bantet itu bekerja di kebunnya.Tanamannya segar dan tak pernah berulat atau busuk
Setelah pekerjaannya usai,Jimin pamit untuk pulang dan sebagai gajinya hari ini Ahjussi memberikanya 4 ikat kangkung serta uang 7 won
.
.
.
."Yeyyyy hyungi sudah pulang"teriak Jungkook penuh semangat lalu memeluk sang sulung yang baru membuka pintu
Sekarang sudah pukul setengah 6 Sore,langit sudah mulai menjingga sedangkan matahari sudah mulai terbenam.
Lampu kuning dengan kekuatan 5 watt yang berada di ruang utama hanya satu-satunya penerangan yang tersedia di rumah bergubuk kecil itu
Dengan bantuan Obor,Jimin memasak di dapur sedangkan Taehyung membantu memotong sayuran yang jimin bawa tadi
"Omo!garamnya habis.Hyung ke toko ahjumma min untuk membeli garam dulu ya Tae"ucap Jimin melepaskan Apron kusamnya dan mengaitkannya di dekat pintu
Taehyung mengangguk lalu Jimin pun pergi keluar tapi di cegah Jungkook
"Kookie mau ikut hyungi ke toko"rengek Jungkook kecil menarik ujung baju jimin
"Ne tapi jangan rewel ya di sana"
"Ne hyungi"
Akhirnya Jungkook dan Jimin pergi ke toko untuk membeli garam.Toko Ahjumma min sendiri berada di ujung rumah dimana mereka bertiga tinggal saat ini
Dan saat sampai Mata Jungkook melebar melihat banyaknya makanan yang tersedia,mainan serta beberapa barang yang tak ia tau
Sang Sulung mencari garam di lemari barang ke-3 dari pintu masuk sedangkan Jungkook sendiri entahlah sudah pergi kemana
setelah mendapat barang yang ia inginkan,Jimin mencari keberadaan Jungkook di sekitar toko
"Kook!jangan di dorong!"pekik Jimin dan berlari ke arah Jungkook
Tapi malangnya sang adik termuda yang penasaran dengan box kotak diatas sudah terlebih dahulu mendorong dan berakhir mengenai kepala Jimin saat memeluk tubuh kecil Jungkook yang terduduk di lantai
Si sulung merasakan rasa sakit di kepalanya tapi yang ia khawatirakan adalah Jungkook yang tiba-tiba menangis karena ketakutan
Segera ia peluk tubuh si kecil dengan lembut lalu mengecup pipi merahnya berkali-kali
Setelah tenang Jimin meletakan kotak itu di tempatnya dan mengendong jungkook lalu membayar garam yang di beli
.
.
.
."Apa ada yang sakit hyung?"tanya Jungkook pada jimin
Mereka saat ini berjalan pulang,Jungkook bersikeras agar Jimin tak mengendongnya.Namja gigi kelinci itu ingin jalan saja
"Gwanchena"jawab Jimin dengan seyuman manisnya
Jungkook hanya bisa mengangguk paham dan percaya tapi berbeda dengan Jimin yang menahan perih di kepalanya dan tak lama mengeluarkan cairan merah kental
Untunglah di sekitar tak banyak lampu terang,hanya cahaya remang-remang yang menghiasi sisi jalan membuat Jungkook tak bisa melihat kondisi sang kakak dengan baik
'Mianhae Dongsaeng'
*****
Budayakan Vote and Coment^-^

KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae Dongsaeng
Fanfiction"Aku menyayangimu walau kau tak menyadarinya"Park Jimin #14 VMinKook dari 114 cerita #232 brothership dari 232 dari 1,68 ribu cerita