Twenty Three ( End )

4.1K 181 21
                                    

Author pov

Benda kecil berbentuk kotak hitam menimbulkan getaran yang membuat Jimim tersadar dari lamunan sesaatnya.

hari semakin malam,cahaya sorot lampu dari beberapa kendaraan mulai terlihat remang.Tapi kakinya tak berhenti,terus berjalan tanpa arah.

Pikiran percakapan itu makin membayang jelas dalam memorinya.

Ia akhirnya membuka notifikasi ponsel itu dan hanya menghela nafas pelan.

-------------------------------------------------------------

*****327242855

Aku SeokJin,Datanglah sekarang ke Cafe Perendipitea yang ada di dekat pertigaan.Aku ingin berbicara sesuatu.

-------------------------------------------------------------

Ia mengeritkan dahinya bingung,tapi setelah berfikir jika ini sudah malam maka ia akhirnya menuruti permintaan Sahabat Namjoon itu.

.
.
.

" Selamat Malam Jimine,akhirnya kau datang "

" Ada apa Jin Hyung?apakah ada yang penting?" tanya Namja kelahiran busan itu to the point

SeokJin tersenyum miris,ia mengeluarkan ponselnya dari balik kantung baju dan memberikannya pada Jimin.

" Hyung...ini,Taehyung?! dia di Rumah sakit " gumam Jimin dengan suara bergetar

Namja utu tak menjawab.Ia hanya menunduk dengan menyembunyikan air matanya.

" Namjoon memberitauku jika Taehyung sedang koma dan membutuhkan Donor Jantung sekarang "

" Hyung bisa aku meminjam mobilmu?"

" Mwo?"

Namja kelahiran busan itu menghela nafas gusarnya lalu mencoba mengatur rasa paniknya.

" Supirku mungkin sudah kembali lagi ke Busan,akan butuh waktu untuk menunggunya datang.Jadi aku akan meminjam mobilmu untuk pergi sekarang"

" Tapi ini sudah malam Jimin-ah " pukas Jin bingung

" Aku tak peduli!mau malam ataupun pagi buta...aku hanya mau menemuinya dan menolong adikku,ayolah hyung aku tak punya banyak waktu "

Jin menatap jendela Cafe,lalu mengangguk dan memberikan kunci mobilnya pada Jimin.

" Gomawo Hyung " ucap Namja itu menyambar kunci mobil lalu berlarii keluar menuju parkiran

Sedangkan SeokJin tersenyum puas menatap kepergian Jimin,Hatinya nampak gembira karena rencananya akan berhasil.

To kill Jimin

.
.
.

Namjoon masih duduk menatap anak majikannya itu dengan setengah kesadaran,sudah 3 hari belakangan ini ia tak tidur.Berulang kali Hoseok menyuruhnnya untuk makan dan istirahat,tapi Nampaknya Pria kelahiran Ilsan itu menganggap semua adalah angin lalu.

Suasana semakin larut,keadaan rumah sakit makin hening.Akhirnya ia memutuskan berjalan-jalan sebentar menghirup udara malam dengan menyusuri Koridor Rumah sakit ini.

Semakin ia melangkahkan kaki,rasa bersalah makin menyiksanya.Ketakutan makin nampak terlihat sedangkan suasana hatinya sangat buruk untuk di katakan.

" Cepat bawa dia ke UGD sekarang!dia butuh pertolongan segera!!!!!"teriak seorang Dokter pada beberapa Asistennya yang kini mendorong Brangkar dengan cepat

tentu saja Namjoon dapat mendengarnya di keheningan tempat ini,ia menolehkan wajahnya dan melihat jika orang itu sudah di masukan ke dalam ruangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mianhae DongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang