Chapter 15

1.6K 52 5
                                    

Setelah itu Azka keluar menyusul putrinya yang sedang merajuk, dia tau apa yang akan membuat putrinya senang.

"Hey my peinces, are you okay?" Tanya Azka yang melihat sang putri sedang duduk melamun di kursi taman rumah sakit.

"I'm okay" jawab Nata singkat.

"Are you angry with dady?"

" No, why am I angry at daddy?"

"Hm okay, before we fly to Amrik, dad will take you to buy pajamas and kimono towels with princess pictures. Do you want it princes?" Tanya Azka mencoba merayu putri manjanya ini.

"Yes i want dad" jawab Nata dengan semangat dan memeluk tubuh Azka.

Kemudian mereka berdua kembali ke dalam rumah sakit, dan menuju kamar Dera.

***

Di ruang rawat itu, Azka bisa melihat dengan jelas betapa Dera sangat dimanja oleh Alya dan Reza.

"Dad, i want something to say" ujar Dera pada Reza.

"Yes litle girl, what do you want to say?" Balas Reza lembut.

"Aku ingin menetap di Amrik dan sekolah di sana" jawab Dera dengan yakin.

Dira, Akya, Azka, Dion, Nando dan saudaranya yang lain mendengar langsung tersedak. Apa Dera tidak salah omong?

"Apa sayang? Dad tidak mengijinkannya, kalau setelah lulus SMA kau akan menetap di sana dad perbolehkan. Kalau sekarang dad gak ijinin!" Tegas Reza, saat Reza sudah berubah nada maka ucapannya sudah tidak bisa dibantah.

Dera hanya bisa mendengus kesal, karena Reza yang tidak ingin jika Dera jauh darinya.

"Kenapa kau ingin pindah ke Amrik sayang?" Tanya Azka pada sang anak.

"Aku hanya ingin menyesuaikan diri dad, apalagi nanti setelah kak Nando dan aku lulus kita akan terbang ke Amrik. Karena kak Nando akan mengurus bisnis dad, dan aku akan menyelesaikan kuliah ke dokteran ku di sana" jelas Dera panjang lebar.

"Jika itu alasanmu, maka momy akan buatkan surat pertukaran pelajar selama tiga bulan di Amrik. Apa kamu mau?" Tanya Dira

"Hm boleh mom, tapi kalau mereka semua ngijinin. Terutama kalau aku udah dapet ijin dari dua dady ini" ucap Dera sambil menunjuk Azka dan Reza, yang ditunjuk hanya terkekeh.

"Aku gak setuju mom, belum waktunya Dera ke Amrik. Nanti Dion mau ganggu siapa? Kalau Dion gak tidur, siapa yang nemenin?" Ucap Dion

"Aku juga gak setuju mom, ntar aku gak bisa nemenin Dera nonton tv, main plastation, dan tidur mom. Aku gak setuju" kekuh Lingga

"Apalagi gue bang, tambah kagak setuju. Masak iyah gue mau ditinggal tiga bulan bang? Ogah gue, kayak om om kurang belaian ntar gue bang" jawab Nando ngaco

"Ish kak, nih tunangannya mau ngejar cita-cita. Bang Dion ama bang Lingga juga nih. Kok ga boleh sih_-" balas Dera.

"Bodo!" Jawab mereka bertiga kompak.

"Dasar egois lo pada!" Balas Dera

"Gak peduli!" Jawab mereka kompak lagi.

Dera saling tatap dengan Dion, Nando, dan Lingga. Tatapan mereka seperti seekor singa yang siap menerkam mangsanya. Yang lainnya hanya geleng-geleng kepala dengan kelakuan saudaranya ini.

"Udah dong, kan belum tentu jugak dad ngijinin kamu ke Amrik tiga bulan sayang. Inget, sebentar lagi Lingga, Syifa, Dion dan Shasa lulus. Mereka akan langsung menikah, apa kamu tega ninggal dad juga?" Tanya Reza membujuk calon menantunya ini.

Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang