nothin 8

18.9K 58 0
                                    

Sebagai keluarga dari kalangan atas, menghabiskan waktu liburan berbintang lima di Nusa Dua Bali bukanlah masalah bagi keluarga Melinda. Selama beberapa hari Melinda menghabiskan waktu liburan dengan suami dan dua orang anaknya disana. Setelah beberapa hari, suami Melinda mengajaknya untuk ke Lombok. Tapi dengan alasan Melinda merasa bosan dengan tempat itu, juga perjalanan dengan kapal fery yang yang cukup makan waktu, maka Melinda menolak ajakan suaminya itu.

Akhirnya suami dan kedua anaknya segera menuju Lombok tanpa Melinda. Melinda, 31 tahun, walau sudah punya anak dua orang tapi penampilan dan gayanya mirip dengan layaknya gadis kota masa kini. Wajah sangat cantik, putih, dan tubuh sintal selalu membuat lelaki manapun akan tertarik. Salah satu nilai lebih dari rumah tangga Melinda adalah kebebasan yang diberikan suaminya kepada Melinda untuk boleh bergaul atau jalan dengan siapa saja asal Melinda selalu jujur kepada suaminya itu. Hal ini terjadi karena suaminya sangat tahu akan libido Melinda yang sangat tinggi hingga suaminya agak kewalahan dalam melayani kebutuhan seksual Melinda. Dan nilai lebih dari Melinda adalah kejujuran kepada suaminya bila dia jalan dan main dengan pria lain.

Pagi itu di restoran hotel, ketika Melinda sedang makan pagi..

"Hei", terdengar suara diiringi dengan tepukan tangan di pundak Melinda.

"Hei, Asti.. Ardi.. Pak Ferdy..", sahut Melinda senang ketika melihat mereka bertiga.

"Mana suamimu?", tanya Asti. "Sedang ke Lombok dengan anakanak", jawab Melinda.

"Duduklah di sini, temani aku makan..", kata Melinda.

Mereka pun segera duduk dan makan pagi bersama satu meja. Asti dan Ardi adalah teman bisnis suami Melinda di Jakarta, sedangkan Ferdy adalah seorang dokter, duda, yang jadi dokter keluarga Melinda. Ferdy dikenalkan kepada keluarga Melinda oleh Asti dan Ardi dulunya.

"Nanti malam kita turun yuk? Kita habiskan malam bersama di diskotik", ajak Ardi kepada Melinda.

"Entahlah..", kata Melinda.

"Loh kenapa? Ayolah Bu Melinda, kita sekalisekali bergembira bersama", kata Ferdy ikut menyela sambil tersenyum menatap Melinda.

"Ikutlah, Melinda.. Masa cuma aku seorang ceweknya..", kata Asti.

"Baiklah kalau begitu.. Aku ikut", kata Melinda sambil tersenyum.

"Kamu tinggal di kamar berapa?", tanya Ardi kepada Melinda.

"Aku di suite room..", kata Melinda sambil menyebutkan nomor kamarnya.

"Ha? Kalau begitu kita bersebelahan dong..", kata Asti sambil menyebutkan nomor kamar mereka.

"Yee.. Kok aku tidak tahu, ya? Kapan kalian check in?", tanya Melinda.

"Semalem. Tadinya kami mau tinggal di kamar lain, tapi karena sudah penuh, akhirnya kami ditunjukkan kamar yang masih pada kosong..", kata Ardi.

"Tau nggak kalau kamar kita terhubung oleh connecting door?", kata Melinda kepada Asti.

"Iya? Berarti kita bisa kumpulkumpul nih..", kata Asti girang.

"Oke deh, Melinda.. Nanti malam kita pergi bareng ke Diskotik, ya?, ujar Ardi.

"Aku bawa minuman enak dari Perancis nanti..", kata Ardi lagi.

NothinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang