nothin 1 a

70.4K 267 7
                                    

Terik matahari membuatku berkeringat hebat.Saat ini jam 10 pagi
dan aku sudah terlentang terikat di loteng jemuranku sejak setelah
makan malam. Sudah tidak terhitung berapa kali aku orgasme karena
vibrator berisi baterai baru yang terikat di selangkanganku terus
menggodaku sampai saat ini walaupun getarannya sudah mulai
berkurang.Cairan vaginaku meleleh di selangkanganku membuat bau
yang khas.
Rasa lengket akibat gula di tubuhku masih juga terasa, dan masih
banyak semut-semut yang merambati tubuhku mengambil gula.
Puting susuku sudah mati rasa karena terjepit jepitan jemuran.
Es batu sebesar 2 buah botol aqua 1500ml masih belum juga meleleh
seluruhnya sehingga pisau yang aku bekukan di dalamnya belum juga
jatuh ke tanah.
Aku suka dengan selfbondage sejak aku masih SD, dan saat itu tidak
mengerti. Saat itu aku suka memakai sabuk yang aku ikat erat di
perutku. Aku juga suka meletakkan semut di tubuhku walaupun hanya
1 ekor. Aku menikmati rasa geli di tubuhku dan sering aku orgasme
walaupun aku masih belum mengerti apa itu orgasme hanya akhirnya
ada rasa enak di vaginaku kalau aku pompa-pompa.
Sekarang aku duduk di kelas 3 SMA dan kesenanganku pada
selfbondage semakin meningkat seiring dengan kenalnya aku dengan
internet. Berbagai skenario telah aku coba dan aku sangat puas.
Lebih puas daipada ML dengan cowokku.
Hari sabtu pagi kemarin ketika aku berencana untuk melakukan
selfbondage, aku
sudah menyiapkankan air sebanyak 2 botol aqua yang aku bekukan
menjadi es batu. Di dalamnya aku masukkan pisau sebagai alat untuk
memotong tali yang akan terikat di tanganku. Butuh waktu beberapa
jam untuk membekukan air itu menjadi es. Setelah itu aku mengikat
tali berwarna putih di atas dan bawah payudaraku lalu ke perut dan
ke selangkangan membentuk "karada" lalu aku memakai bra dan
memakai seragamku.
Seragamku cukup sexy karena panjangnya hanya pas sampai di atas
sabuk dan roknya beberapa senti di atas lutut. Ketika aku
mengangkat tangan maka pusar dan perutku akan terlihat. Begitu
pula ketika aku menunduk. Aku segera berangkat ke sekolah.
Aku merasa nikmat sekali karena badanku terikat dan semakin
membuatku terangsang.Ketika aku mengangkat tangan ataupun duduk
maka tali di perut dan di atas pantat akan terlihat, dan aku cuek
saja. Dari luar seragam terbayang talinya membentuk bentuk yang
sangat sexy.
Pada awalnya memang guru-guruku menegurku, tapi lama kelamaan
mereka malas karena seragamku hanya ada perbaikan sedikit.
Sebelumnya seragamku memang sangat terbuka karena tanpa mengangkat
tanganpun perutku sudah terlihat sedikit serta agak transparan dan
aku aku sering memakai bra hitam. Namun saat ini sudah agak
membaik karena memakai seragam yang agak panjang.
Sepulang sekolah aku segera melihat apakah es batuku sudah
sepenuhnya membeku. Es batu itu sudah mengeras namun nanti sore
aku ada extra basket sehingga belum bisa untuk melakukan
selfbondage saat ini.
Sambil menunggu waktu extrakurikuler tiba, aku browsing berbagai
situs selfbondage untuk membaca bermacam-macam cerita dan berbagai
cara untuk lepas. Vaginaku sudah meledak-ledak tetapi aku harus
tahan sampai nanti malam agar energiku tidak terbuang saat ini.
Setelah beberapa saat, tiba waktunya untuk berangkat. Aku segera
ganti dengan pakaian basket dan tali yang seharian mengikat
badanku aku lepas. Bekas tali berwarna kemerah-merahan terlihat
jelas di seluruh bagian tubuhku.
Sepulang dari basket, tubuhku cukup lelah. Aku istirahat sebentar
sambil makan malam agar tidak terganggu ketika nanti melakukan
selfbondage. Sambil istirahat aku melelehkan gula agar cair.
Setelah makan aku masih browsing berbagai situs yang berisi
bondage dan selfbondage sambil menunggu gula yang masih panas itu
agak dingin.
Beberapa saat kemudian setelah gula itu hangat, aku mengoleskannya
mulai dari atas payudara sampai di bawah pusar serta dari bawah
payudara di atas perut melintang membentuk tanda +.
Setelah itu aku mengikat tali mulai dari atas dan bawah payudara
lalu ke perut dan selangkangan seperti biasa. Aku mengikat tali
dengan kencang agar semakin terasa lagipula aku tidak terlalu
banyak bergerak.
Aku juga mengikat tali mulai di bawah pinggul membentuk G string
dan setelah sampai tempat jemuran nanti aku akan menyelipkan
vibrator di vaginaku. Vibrator tidak akan jatuh karena tertahan
oleh tali yang membentuk G string yang melewati vaginaku.
Aku menjepit puting susuku dengan jepit jemuran. Aku mengggit
bibirku karena puting susuku terasa sakit. Namun lama-kelamaan
sakitnya berkurang dan terasa enak.
Aku mengambil es batu yang sudah keras dan segera ke tempat
jemuran.
Di atas,aku meletakkan selembar triplek di antara kawat jemuran.
Triplek ini akan berguna kalau aku terikat sampai siang karena
menutupi kepalaku dari sinar matahari sehingga aku tidak
pingsan.
Aku terlentang di bawah tiang penyangga kawat jemuran dan
mengikatkan pisau beberapa senti di atas tanah. Ketika es meleleh
seluruhnya, maka pisau akan jatuh ke tanah di dekat tanganku dan
aku akan mengambilnya untuk memotong tali di tanganku. Kalaupun
pisau jatuh tepat mengenai tanganku tidak akan terlalu berbahaya
karena jaraknya hanya beberapa senti saja.
Lalu aku mengikat kakiku ke kiri dan ke kanan dan nyalakan
vibrator di vaginaku dan mengikat tanganku di tiang.
Tubuhku terikat tali, telanjang, mengkilat karena cairan gula,
tanganku terikat ke atas, kakiku terbuka lebar. Aku tidak bisa
membayangkan apa yang terjadi kalau ada orang yang menemukanku
dalam posisi seperti ini. Dulu paling banter hanya tukang-tukang
di seberang rumah saja yang melihatku berjemur sambil badanku
terikat dan mereka hanya bersuit-suit dan melihat saja, tetapi aku
segera melepas ikatan di badanku dan segera turun. Kalau saat ini
ada yang menemukanku, aku tidak akan bisa lari karena tangan dan
kakiku terikat. Aku harus menunggu es mencair agar bisa memotong
tali di tanganku.
Aku larut dalam kenikmatan karena vibrator di vaginaku terus
menggodaku. Tidak lama kemudian aku mendesah keras karena aku
orgasme pertama. Goyangan tubuhku membuat jepit di puting susuku
bergerak dan membuat sensasi yang nikmat di putingku.
Tubuhku mulai digigit nyamuk, terutama di bagian yang tidak
terkena gula dan aku hanya bisa pasrah karena gatalnya luar biasa.
Beberapa ekor semut mulai datang dan mengambil gula di tubuhku.
Aku merasa geli dan menahan sambil menggigit bibirku.
Vibrator terus mengaduk vaginaku dan aku hanya bisa mendesah dan
pasrah menunggu.
Semakin malam semakin banyak serangga yang mendengung di sekitarku
dan tidak terhitung berapa kali aku orgasme, lelehan cairan
vaginaku terasa merambat di selangkanganku. Entah saat ini jam
berapa, yang jelas jalanan mulai sepi, dan aku kedinginan tetapi
aku sangat menikmati permainan ini.
Semut-semut merambat di perut, payudara, paha, dan tubuhku sudah
dirambati ratusan ekor semut. Geli bercampur nikmat. Aku diperkosa
oleh semut-semut. Kenikamtan orgasme sambil menahan geli di
tubuhku sangat membuatku melayang.
Aku tidak merasa ngantuk sama sekali karena menikmati hal ini.
Tidak terasa langit mulai terang, dan sudah semalaman aku dilanda
orgasme. Masih banyak semut di tubuhku. Aku masih juga mampu
orgasme karena vibrator masih kuat mengaduk vaginaku walaupun
intensitas orgasmenya semakin kecil.
Jalanan mulai ramai, aku masih terikat di atas. Tubuhku merasa
lelah dan lengket.
Sedikit demi sedikit matahari menyinari tubuhku mulai dari kaki
dan perlahan naik ke perut. Aku tidak bisa bergerak karena masih
terikat dan tubuhku mulai berkeringat. Ketika sinar matahari sudah
menyinari seluruh bagian tubuhku, Kepalaku terlindung karena
adanya triplek yang berada di antara kawat jemuran.
Vibrator mulai lemah dan aku masih bisa orgasme beberapa kali.
Rasa panas menyengat tubuhku. Semalam aku lupa memakai pelindung
matahari, dan pasti tubuhku akan gosong dan belang karena ada
bagian tubuh yang tertutup tali.
Lalat dan aneka serangga siang lain bergantian menempel di
tubuhku.
Sudah beberapa jam aku terjemur di sini dan merasa panas luar
biasa. Tubuhku berkeringat dan mengkilat karena campuran gula dan
keringat.
Aku melihat es batu mulai tinggal sedikit dan tidak lama lagi aku
bisa bebas.
Aku merasa keringat mengalir di seluruh bagian tubuhku dan aku
merasa geli saat butiran keringat merambati tubuhku.
Aku hampir pingsan karena kehabisan tenaga dijemur mulai pagi
sampai siang. Angin membuat tubuhku yang berkeringat sekilas
dingin, tetapi setelah itu aku merasa panas lagi.
Panas matahari membantu mempercepat es meleleh, aku bisa melihat
es meleleh dengan cepat.
Sambil memejamkan mata aku mencoba beristirahat lalu aku mendengar
bunyi gunting sudah jatuh ke tanah. Aku berusaha meraih gunting
itu dan setelah memotong ikatan tangan dan kakiku, aku segera
membuka ikatan di badanku. Aku melepas vibrator di vaginaku yang
saat ini sudah mati kehabisan batere.
Seluruh bagian tubuhku gosong dan di bagian yang terikat tali
tampak memerah. Tubuhku belang-belang dan membuatku terangsang
sekali lagi.
Jepit di puting susuku aku lepas. Pada saat aku lepas, aku
mendesah karena putingku terasa sakit dan panas.
Sambil telanjang bulat, aku telentang dan segera mengambil
vibrator itu dan mengocoknya keluar masuk.
Aku mempercepat vibratorku dan aku berteriak sekeras-kerasnya...
Orgasmeku yang terakhir datang dan tubuhku sangat lemas. Aku turun
dan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Aku melihat ke
cermin dan melihat tubuhku yang penuh keringat dan lengket karena
cairan gula serta belang di sana-sini.
Setelah segar aku segera meletakkan pisau ke dalam air dan
membekukannya lagi karena suatu saat aku pasti melakukannya
lagi.
Aku ke tempat tidurku dan tidak butuh waktu lama untuk aku
terlelap tidur dalam rasa lega yang luar biasa.
Sorenya aku bangun dan merasa sangat lapar karena seharian tidak
makan.
Aku mandi dan memakai baju yang sexy untuk pergi membeli makanan.
Sore itu aku memakai T-shirt pendek sehingga perutku terlihat
sedikit saat aku berjalan. Aku memakai celana jeans panjang. Aku
terlihat sexy memakai pakaian seperti ini.
Beberapa mata laki-laki melirikku saat aku menikmati makanan
karena bagian bawah punggungku terlihat jelas saat aku membungkuk
untuk menyendok makanan di piringku.
Aku juga jalan-jalan ke mall untuk membeli beberapa baju dan
barang lain yang aku perlukan.Suitan-suitan para sopir saat aku
berjalan di tempat parkir terus berusaha melecehkanku, tetapi aku
balas dengan senyuman.
Sampai di rumah aku segera membuka bajuku dan meraba vaginaku dan
aku mengocoknya sampai orgasme lalu aku tidur karena besok
sekolah.
Aku memiliki rencana yang besok akan aku lakukan.
Pagi telah datang dan aku segera mandi. Aku mengikatkan tali
berwarna merah di payudara lalu perut dan selankanganku agar tali
itu tidak berubah posisi. Aku memakai bh merah lalu aku memakai
seragamku seperti biasa.
Aku menyelipkan vibrator kecil sebesar jempol ke vaginaku dan
kabel serta remotenya aku ikatkan di pahaku.
Ketika berjalan, vaginaku terasa geli nikmat dan aku harus menahan
untuk tidak menyalakan vibratornya sampai pelajaran berlangsung.
Cowo-cowo di sekolahku tentu melihat bawah dibalik seragam ini
tubuhku terikat dengan erat. Bayangan tali jelas terlihat dari
luar.
Saat upacara, aku merasa vaginaku sangat basah dan kemungkinan
celana dalamku sudah basah juga.Tubuhku yang berkeringat membuatku
semakin merasa sexy.
Pelajaran ke dua sedang berlangsung. Kebetulan aku duduk di
pojok belakang. Aku menyalakan vibratorku.
Sambil menahan rasa nikmat aku mencatat pelajaran. Aku berusaha
menyembunyikan kenikmatanku dengan cara seperti anak-anak lain,
tidak membuat gerakan yang mencurigakan.
Aku menggigit bibirku dan mendesah pelan saat aku orgasme. Aku
tetap membiarkan vibrator menyala terus sampai istirahat. Selama
jam pelajaran kedua itu, aku beberapa kali orgasme.
Bel berbunyi dan saat ini waktu istirahat. Aku segera berlari ke
kamar mandi untuk masturbasi sepuas-puasnya karena aku sangat
terangsang. Aku melepas pakaianku dan tali masih mengikat dengan
kuat di tubuhku. Aku meraba puting dan vaginaku.
Aku mendesah-ndesah saat aku orgasme hebat. Aku tidak peduli
apakah di luar ada orang lain.
Setelah istirahat beberapa saat, aku keluar dari kamar mandi dan
membeli makanan.
Aku tetap memakai vibrator kecilku walaupun aku tidak
menyalakannya. Aku menikmati rasa mengganjal di vaginaku.
Sepulang sekolah, aku ke kamar mandi sekolahku lagi dan menata
ulang ikatan di tubuhku. Semula tubuhku terikat dari payudara
sampai selangkangan, saat ini aku ikat ulang agar yang terikat
hanya payudara. Tali aku ikat di atas dan bawah payudara. Lalu
mengambil klip kertas dan aku pasang di putingku. Rasa sakit dan
menganggu membuatku merasa nikmat. Setelah itu aku memakai kembali
BH dan seragamku, namun karena ini jam sekolah usai, aku mengikat
ujung kiri dan kanan seragamku. Perutku masih belang dan terlihat
jelas.
Ratusan mata cowo melihatku berjalan. Aku berjalan agak lambat
karena kalau aku berjalan cepat, maka vibratorku akan bergerak
dengan cepat pula dan aku tidak mampu menahan rasa nikmat di
vaginaku.
Sampai di rumah, aku segera membuka seragamku. Aku hanya memakai
tali di payudaraku saja. Aku telanjang bulat. Setelah makan, aku
mengambil dua buah es batu kecil lalu berjalan ke atas menuju
tempat jemuran.
Aku mengikat es batu itu di kawat jemuran lalu aku telentang di
bawahnya sambil mengatur agar tetesan es jatuh tepat di belahan
dadaku dan perutku.
Sambil aku masturbasi, aku menikmati tetesan dingin es. Lelehan es
berjalan merambati belahan dadaku menuju ke leherku lalu jatuh ke
tanah. Es yang menetes di perutku juga membuat aku semakin
terangsang. Lelehan di perutku membuatku merasa geli. Sekali-
sekali aku mengatur agar tetesannya jatuh di putingku.
Aku terus memainkan vaginaku sampai akhirnya aku mendesah keras
dan aku orgasme saat tetesan es jatuh di putingku.
Aku terus membiarkan tubuhku disinari panas matahari dan es terus
menetes di tubuhku. Tubuhku mengkilat karena keringat dan aliran
air. Beberapa kali aku orgasme sampai akhirnya es sudah seluruhnya
mencair. Aku tetap berjemur sampai tubuhku kering dari air dan
berganti keringat yang sekarang membasahi tubuhku.
Aku turun ke bawah dan membersihkan tubuhku lalu aku merasa lelah
dan tidur dalam keadaan telanjang hanya memakai tali di atas dan
bawah payudaraku.
Sore harinya aku bangun, aku memakai baju seadanya lalu aku keluar
ke taman mencari bekicot.
Setelah mendapat bekicot, aku lalu ke tempat jemuranku lalu menata
pisau seperti biasa dan meletakkan vibrator di vaginaku dan
mengikat tanganku ke tiang dan telentang lalu meletakkan bekicot
itu di belahan dadaku. Bekicot itu meninggalkan jejak basah di
belahan dadaku dan berjalan menuju perutku dan berputar-putar di
situ.
Aku menikmati vibratorku sambil melihat bekicot itu berjalan-jalan
di tubuhku.Tanganku terikat ke atas, tubuhku basah dan lengket
terkena cairan bekicot. Aku memejamkan mata saat aku mulai orgasme
dan aku berteriak keras melepaskan orgasmeku. Bekicot itu jatuh ke
tanah saat aku orgasme tadi. Aku masih terikat ke atas dan
vibratorku masih terus mengaduk vaginaku. Cairan bekicot sudah
mengering dan tubuh telanjangku diterpa angin malam yang dingin.
Beberapa jam kemudian pisau jatuh di samping tanganku dan aku
segera memotong ikatan tanganku. Aku turun ke bawah membersihkan
tubuhku dan aku mengikat payudaraku lalu aku tidur.
Beberapa hari berlalu dan saat ini sudah hari sabtu. Aku sudah
tidak tahan ingin mencoba petualanganku yang lebih seru.
Sepulang sekolah, aku segera ke tempat penyewaan mobil pickup yang
bak belakangnya tertutup.
Sampai di rumah, aku segera melepas baju seragamku dan mengikatkan
tali di tubuhku. Lalu aku mengambil pisau yang sudah aku bekukan
lalu aku ikatkan di bak pickup. Aku atur seperti biasa agar aku
bisa meraihnya saat pisau itu jatuh.
Aku menyiapkan vibrator dan memakai kembali bajuku lalu aku pergi
ke parkiran mall.Sesampai di sana, aku menunggu situasi sepi agar
aku bisa pindah ke bak belakang.
Saat sudah sepi, aku keluar dan masuk ke bak belakang dan menutup
kembali penutupnya.
Udara di dalam bak sangat panas, dan aku memasukkan vibrator ke
vaginaku dan menyalakannya lalu mengikatkan tanganku ke atas di
dekat pisau. Aku memejamkan mata.
Aku mendengar orang lalu lalang, keluar masuk parkir di sebelahku
tanpa menyadari bahwa di balik pentutup bak terdapat seorang gadis
yang telanjang, terikat, berkeringat, dan sedang dimainkan oleh
vibrator.
Membayangkan bahwa aku sangat rentan untuk ditemukan, aku semakin
terangsang.
Aku sudah tidak tahan dan sambil menggigit bibir aku mendesah
pelan. Aku orgasme untuk pertama kalinya. Keringat semakin
mengucur deras.
Aku masih menikmati keadaanku yang terikat ini dengan vibrator
yang terus mengaduk vaginaku saat tiba-tiba ada yang mengetuk di
badan bak. Aku kaget bercampur takut kalau orang itu akan membuka
penutup dan menemukanku dalam posisi yang sangat menantang ini.
Sambil menahan rasa nikmat di vaginaku, aku memejamkan mata den
berusaha tidak bersuara. Ketika beberapa saat aku rasa orang itu
sudah pergi, vaginaku sudah akan orgasme lagi. Aku mendesah agak
keras dan andai saja ada orang di sebelahku pasti akan
mendengarnya. Tubuhku sudah sangat berkeringat, basah kuyupdan
vaginaku masih saja ingin meledak-ledak. Setelah beberapa kali
orgasme, akhirnya pisau terjatuh dan aku segera memotong ikatan di
tanganku. Aku memakai kembali pakaianku dan saat aku rasa di luar
sepi, aku membuka pentutup bak dan keluar. Saat aku mulai keluar,
aku kaget karena ternyata ada beberapa orang di sekitar situ dan
mereka melihatku masih berkeringat dengan keadaan acak-acakan. Aku
cuek saja dan segera pergi dari sana.
Aku merasa puas karena akhirnya bisa melaksanakan fantasiku.

NothinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang