nothin 13

18.6K 43 0
                                    

Nama sayaMelda ayunda, saya anggota cheerleader PCT. Dalam satu hari, ada kompetisi basket pada anak SMA sekolah lainnya melawan anak SMA 8 di sekolahku. Saya menjadi anggota team cheerleader PCT, kenakan pakaian minim, memberikan dukungan pada team sekolahku. Di tengahnya kompetisi, salah satunya pemain cadangan team SMA 8 tersenyum pada saya, dia bukannya lihat teman-temannya bermain, tetapi memandangiku selalu. Saat set pertama selesai, dia hadir menghampiriku, serta kami berteman ucap saja namanya Indra.

Sesudah kami berteman, lantas kami terlibat percakapan sesaat di kantin. Sesudah tidak berapakah lama, mendadak dia berbisik di telinga saya, tuturnya, “kamu cantik sekali dehMelda ayunda.. ”, sekalian matanya tertuju pada belahan dada saya. Muka saya secara langsung merah, kaget serta dadaku berdetak kencang. Mendadak terdengar nada “Pritt! ”, sinyal jika set ke-2 akan diawali, saya secara langsung mengajaknya balik ke lapangan.

Dalam perjalanan ke lapangan, kami melalui kelas-kelas kosong. Mendadak dia menarik tanganku masuk ke kelas 3 Fis 1, lantas dia secara langsung tutup pintu. Saya secara langsung menanyakan kepadanya, “ada apa Indra, set ke-2 telah ingin mulai nih, kamu tidak takut dicariin pelatih kamu? ”

Dia tidak membalas pertanyaanku, tetapi secara langsung memelukku dari belakang, serta dia berbisik lagi padaku, “badan kamu sangat bagus ya Mel.. ” Saya tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa tidak hanya berbalik tubuh serta memandang matanya dan tersenyum kepadanya.


Dia secara langsung mencium bibirku serta saya yang belumlah sempat berciuman dengan cowok, tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa tidak hanya membiarkan lidahnya masuk ke mulutku. Sesudah kurang lebih 5 menit bercumbu, mulai tangannya meraba serta meremas dadaku. Saya pasrah saja kepadanya, karena selalu jelas saya belumlah sempat rasakan kesenangan semacam ini. Tangannya masuk ke pakaian cheers no. 3-ku, serta mulai mainkan puting payudaraku, lantas dia menyingkapkan bajuku serta melepas rokku sampai saya tinggal kenakan BH serta celana dalam saja.

Lantas ia buka pakaian basket serta celananya, hingga ia cuma kenakan celana dalam saja. Terlihat jelas di depanku jika “penis”-nya telah tegang dibalik celana dalamnya. Ia memegang tanganku serta membimbing tanganku ke celana dalamnya. Saya rasakan “penis”-nya yang besar serta tegang itu serta ia memintaku untuk meremas-remas penisnya. Ia memaksaku untuk buka celana dalamnya, sesudah saya buka celana dalamnya, terlihat jelas penisnya yang telah ereksi. Besar juga pikirku, hampir sejengkal tanganku kurang lebih panjangnya.

Baru kesempatan ini saya lihat kemaluan cowok dengan cara langsung, umumnya saya cuma lihat dari film biru saja jika saya dibawa nonton oleh rekan-rekan dekatku. Saat saya masih tetap terpana lihat penisnya, dia melepas BH serta celana dalamku, tentunya dengan dikit bantuanku. Sesudah ia singkirkan baju dalamku, badannya yang tinggi serta atletis seperti menjadi seseorang pemain basket itu, menindih badanku diatas meja kelas serta ia mulai menjilati puting payudaraku hingga sampai saya betul-betul menggeliat keenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku, saya baru tahu jika berikut yang akan berlangsung padaku jika saya betul-betul terangsang.

Lantas tangannya yang kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku serta mulai mainkan clitorisku sekalian kadang-kadang mencubitnya. Saya yang betul-betul terangsang tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa tidak hanya mendesah serta menggeliat diatas meja. Lumayan lama ia mainkan tangannya di kemaluanku, lantas ia mulai menjilati bibir sisi bawah kemaluanku dengan nafsunya, tangan kanannya masih tetap mainkan clitorisku. Tidak lama saya bertahan pada permainannya itu, kurang lebih 5 menit lalu, saya rasakan darahku naik ke ubun-ubun serta saya rasakan satu kesenangan yang begitu mengagumkan, badanku meregang serta saya rasakan cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku, Indra tanpa sangsi menjilati cairan yang keluar dikit demi sedikit itu dengan nafsunya hingga sampai cuma air liurnya saja yang membasahi kemaluanku.

NothinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang