Happy Reading!
December is a blessing and will always be a blessing. Setelah perdebatan yang cukup melelahkan, akhirnya gue dan Kevin bisa menentukan rencana tanggal pernikahan. Kita setuju menggelar di bulan Desember.
Why?
Desember adalah bulan dimana gue dilahirkan, tepatnya tanggal 25 Desember bertepatan dengan hari Natal. Seperti nama gue, Nataleea. And I believe, miracle in December.
Tanggalnya masih rahasia, pokoknya setelah turnamen akhir tahun Kevin bakalan ambil cuti nikah. Dan sekarang dia mulai pusing cari vendor ini itu.
"Kamu mau hadiah apa dari aku?" tanya Kevin tiba-tiba.
Gue menengok sebentar ke arah dia, terus gak lama gue senyumin dia yang lagi cemberut.
"I don't need anything, Kevin Sanjaya is good enough." jawab gue
Kevin tiba-tiba meluk gue dari samping, dan menyenderkan kepalanya di pundak gue. Dia gak ngomong apapun selama beberapa menit.
Kemudian dia menghela napas dalam, dan menatap gue. Sesi ini bikin gue nahan napas, kala gue di tatap Kevin sesyahdu ini.
Entah keberanian dari mana, gue tiba-tiba memberi kecupan singkat di wajah Kevin. Dia senyum sambil terus menatap gue.
"Kayaknya nanti aku bakal betah ngabisin waktu di rumah bareng kamu, daripada ikut kumpul-kumpul di luar." ujar Kevin
"Yes, you should."
"Nat," panggil Kevin lagi.
Gue melirik ke arahnya yang masih menyenderkan kepalanya di pundak gue.
"Kenapa?" tanya gue heran.
"Gak sabar buat jadi suami kamu." gombalnya
Halah.
"Gak cocok kamu tuh kalau ngalus kayak gitu. Soalnya ketengilan kamu itu udah melekat." kata gue sinis
"Hey, " panggil Kevin lagi
"Apa?" sahut gue
"Hey tayo..." dengan wajah tengilnya.
Tuhan, ingin ku jitak saja Kevin disampingku ini.
Biasanya gue yang nge-prank orang lain, dan kali ini gue yang kena. Sip, give applause to Kevin Sanjaya si One Million Dollars.
Gue jadi kesel sama dia, dan gak mau ngomong sama dia lagi. Padahal gue tadinya mikir kalau hari ini, bakalan serius-seriusan, taunya enggak.
"Hey,"
Gue gak mau nyahut lagi, kan kalau nge-prank lagi malulah. Makanya gak gue respon tuh Kevin manggil hey, hey juga.
"Hey,"
Gue pura-pura mainin handphone tanpa melirik ke arah Kevin yang masih aja tease gue.
"Nat, Ya Tuhan aku gak mau jahil lagi. Aku cuma mau ngasih kamu info doang." kata Kevin mencoba membujuk gue.
Masih gue diemin, masih sebel gue sumpah.
"Nataleea, ini vendor buat prewed kita ngehubungin aku. Katanya mau konsep gimana?!" Gue bisa mendengar nada bicara Kevin yang mulai berubah.
Akhirnya gue memilih buat menengok dan mendengarkan ucapan Kevin. Hitung-hitung latihan nurut sama suami ya 'kan?
"Apaa?!" jawab gue agak sewot.
Kevin gak ngomong sama sekali, dan dia cuma menyerahkan handphone-nya ke gue.
Di layarnya tertera pesan singkat dari vendor yang mau kita pakai jasanya. Gue pikir Kevin bohongan kan, takut nge-prank lagi soalnya dia tuh jahil banget.
"Vin, gimana kalau konsepnya bunga-bunga gitu? Aku kan suka bunga, apalagi Rose." ujar gue
Iya gue suka banget sama yang namanya bunga. Indah dan cantik aja lihatnya.
"Tapi aku maunya Jennie." celetuk Kevin
Gue melirik sebal ke arah dia, di kira girlgroup Korea kali ya.
"Di pikir Blackpink apa?! Sekalian aja tuh Jisoo sama Lisa. " protes gue ke Kevin.
"Dibanding mereka, masih cantik kamu Nat." tutup Kevin dalam perdebatan tidak berfaedah kami.
Ah sial, gue gak bisa buat gak senyum. Bisa aja nih partnernya Koh Sinyo huhu.
"Nat,"
"Kenapa lagi?!"
"Fajar nolak jadi groomsman di pernikahan kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Athlete [Kevin Sanjaya]
Fanfiction#Badmintonseries 16+ Dia adalah si tengil dan menyebalkan di lapangan. Tapi dia adalah orang yang paling jahil, pengertian sekaligus posesif. Kadang juga dia jadi bucin. Related to another athlete series ©2018, oneflowerisme