Part 4

162K 2.9K 38
                                    

Alice mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan Aaron. Kemana perginya pria itu? Tadi sekretarisnya bilang, suaminya itu ada di ruangannya. Tapi saat ia masuk, ruangan Aaron kosong. Alice segera melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar mandi yang ada disana, saat ia buka ternyata kondisinya kosong juga.

Satu bagian lagi yang belum Alice periksa, yaitu kamar khusus yang ada di ruangan tersebut. Ya, Alice mengetahui kamar tersebut. Karena waktu itu Aaron sendiri yang memberitahunya jika kamar tersebut dibuat khusus untuk Alice. Kamar yang bisa digunakan saat Alice datang ke kantor Aaron dan ingin beristirahat.

Kaki jenjang milik Alice mendekati kamar khusus tersebut. Saat sudah sampai, Alice langsung memegang gagang pintu. Ketika akan membukanya, tiba-tiba saja pintu tersebut sudah dibuka dari dalam. Terlihat sosok suami tampannya yang hanya menggunakan celana kantornya, sedangkan kemejanya sudah hilang entah kemana.

Alice bisa melihat raut terkejut yang ditampilkan Aaron saat melihatnya. Kenapa pria itu terkejut? Seperti sedang melihat hantu saja.

"Alice, kenapa kau ada disini?" tanya Aaron.

"Karena aku ingin menemui suamiku." Jawab Alice apa adanya.

"Aaron, apakah kau habis melakukan sesuatu?" tambah Alice.

"Melakukan sesuatu? Apa maksudmu?"

"Emm, misalnya habis tidur? Aku kira tadi kau tidak ada di ruanganmu, tapi setelah aku periksa kau keluar dari kamar khusus itu." Jelas Alice.

"Oh itu, ya aku baru saja bangun. Aku sedikit kelelahan dan memutuskan untuk tidur di dalam." Papar Aaron.

Alice mengintip sedikit ke dalam kemar dan menemukan kondisi yang berantakan. Kemeja suaminya tergeletak di lantai dengan pakaian wanita?

Aaron segera membawa Alice untuk menjauh dari sana saat menyadari wanita itu sedang memperhatikan apa yang ada di kamar.

"Sayang, aku melihat---"

Dengan cepat Aaron langsung membawa Alice kepelukannya. "Aku sangat merindukanmu."

Alice sedikit terkejut dengan serangan tiba-tiba yang diberikan oleh Aaron. Tapi wanita itu juga tidak menolak apa yang dilakukan Aaron untuknya. Ia juga membalas pelukan pria itu.

"Kita baru saja berpisah tadi pagi, tapi kau sudah merindukanku?" ucap Alice.

"Iya, bahkan sangat. Apa kau juga merindukanku sayang?" balas Aaron.

"Tentu."

Alice melepaskan diri dari pelukan suaminya, lalu ia menatap Aaron. "Aaron ada yang ingin kukatakan tadi padamu. Aku meliha---"

"Melihat apa sayang? Kau melihat tubuh seksi suamimu ini?" potong Aaron.

"Bukan---"

Ucapan Alice kembali terhenti, bukan karena dipotong oleh ucapan Aaron. Melainkan karena bibirnya tersumpal oleh bibir suaminya itu. Lumatan demi lumatan diberikan pria itu kepada Alice. Wanita itu awalnya terkejut, kenapa suaminya ini menciumnya secara tiba-tiba.

Alice terbuai oleh ciuman dahsyat yang diberikan Aaron. Hingga tanpa sadar kini ia juga ikut membalas ciuman pria itu. Tangan Aaron kini sudah berada di bokong sekal milik istrinya. Di sela-sela ciumannya, ia meremas bokong Alice dengan gemasnya sehingga membuat wanita itu mendesah.

Setelah dirasa keduanya sudah mulai kehabisan oksigen, mereka pun melepaskan pagutan bibirnya. Alice terengah-engah, suaminya ini memang ahli saat berciuman. Saat Alice masih sibuk mengatur nafasnya, Aaron sempat-sempatnya mengecup bibir wanita itu.

Affair with My Step-Brother ✔  [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang