Jenni menahan agar air matanya tidak mengalir membasahi pipinya. Ia tau jika Aaron akan marah, tapi Jenni tidak pernah menyangka jika kemarahannya akan seperti ini. Kemarahan yang menurutnya sangat berlebihan. Jenni hanya pergi bersama James untuk menghilangkan rasa sakit kepala dan juga bosannya.
Flashback on.
Jenni tidak menyangka jika James akan membawanya ke sebuah taman. Tempat yang sangat indah dengan banyak ditumbuhi bunga maupun tanaman lainnya. Tempat yang menurut Jenni bisa untuk menghilangkan rasa bosan dan sakit di kepalanya karena memikirkan masalah yang sedang ia hadapi.
"Apa kau suka?" tanya James.
"Tentu, tapi kenapa kau bisa kepikiran untuk membawaku kesini?" balas Jenni.
"Aku berpikir jika kau bisa menenangkan pikiranmu disini. Jika aku merasa bosan, maka aku akan datang ke tempat ini." Papar James.
"Benarkah? Biasanya para pria menghilangkan rasa bosan mereka dengan datang ke club." Ucap Jenni.
"Mungkin, tapi tidak denganku." Sahut James.
Jenni tersenyum mendengar ucapan James. Ia benar-benar salut dengan pria ini. "Kau pria yang baik, sangat jarang aku menemukan pria sepertimu."
"Ya tentu saja, karena stok pria sepertiku hanya ada satu di dunia,yaitu James Hudson." Ucap James dengan bangganya.
Jenni menganggukan kepalanya untuk membalas ucapan James. Menurut Jenni, pria itu sangat asik untuk diajak berbicara seperti ini. Tidak seperti pria lain yang hanya akan membahas tentang sex jika sedang bersama Jenni. Contohnya adalah fans Jenni di kampus. Dengan tidak tau malunya mengatakan jika mereka sangat tegang hanya karena melihat wajah dan juga bentuk tubuh Jenni.
"Jenni---"
Ucapan James terhenti saat ia melihat Aaron yang tidak lain adalah kakak dari wanita dihadapannya ini sudah ada disini. Ia tak datang sendiri, ada dua orang bodyguard di belakangnya.
James dapat melihat Aaron memberikan isyarat kepada kedua bodyguardnya. Dan detik selanjutnya, kedua bodyguard tersebut sudah memegang kedua tangan Jenni."Apa-apaan ini?" kaget Jenni.
"Ayo ikut kami ke mobil!" ujar salah satu bodyguard tersebut.
"Tidak, lepaskan aku!" pinta Jenni.
"Kakak?" lanjut Jenni saat sudah menyadari kehadiran Aaron.
"Ayo nona, kita ke mobil sekarang."
"Tidak, aku tidak mau." Tolak Jenni dengan masih memberontak atas pegangan kedua bodyguard tersebut di tangannya.
"Jangan keras kepala! Ikuti saja mereka!" bentak Aaron.
Jenni menatap kakaknya dengan tidak percaya, ini pertama kalinya ia dibentak. Itupun oleh pria yang ia cintai.
"Maaf sebelumnya---"
"Hentikan ucapanmu itu! Jangan ikut mencampuri urusan ini!" potong Aaron sebelum James berhasil menyelesaikan ucapannya.
"Cepat bawa dia ke mobil!" perintah Aaron pada kedua anak buahnya.
Jenni sudah tidak melakukan penolakan lagi, ia pasrah saat digiring menuju mobil oleh kedua bodyguard kekar tersebut.
Aaron maju satu langkah untuk mendekat ke arah James. "Siapa yang memberimu izin untuk membawa Jenni pergi?"
"Aku hanya ingin menghilangkan rasa bosan Jenni. Aku melihatnya ada di perpustakaan dan ia bilang sedang bosan. Oleh karena itu aku mengajaknya kesini." Jelas James.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair with My Step-Brother ✔ [ SUDAH TERBIT ]
Roman d'amourAaron Mattew Hernandez Seorang pria matang berusia 30 tahun yang sudah memiliki istri. Meskipun begitu, pria yang menjabat sebagai CEO di perusahaan ternama tersebut masih tetap digilai banyak wanita diluar sana. Dan tanpa diketahui, pria yang ker...