Aaron menghembuskan nafasnya kasar. Ia ragu apakah harus masuk ke rumahnya atau tidak. Karena jujur saja saat ini ia sedang malas jika harus bertemu dengan Alice. Pasti wanita itu akan banyak tanya. Sebenarnya Aaron juga sudah tidak mau pulang, tapi Jenni tetap saja memaksa.
Flashback on.
Aaron tidak mengerti dengan jalan pikiran Jenni. Bisa-bisanya wanita itu menyuruhnya untuk pulang ke rumah. Mana mungkin Aaron mau pulang ke rumah disaat Jenni sedang sakit disini. Eh, bukannya sakit hanya saja membutuhkan istirahat yang banyak. Yang jelas, Aaron tidak mau pulang. Ia hanya ingin bersama Jenni.
"Aaron, kenapa kau sangat keras kepala? Apa susahnya sih untuk pulang ke rumah?" ujar Jenni.
"Sangat susah karena aku tidak mau meninggalkanmu sendiri." Kata Aaron.
"Sendiri? Kau tidak salah? Bukannya kau sudah memberikan perintah kepada para bodyguardmu untuk menjagaku?" sindir Jenni.
"Ya kau memang benar, tapi itu kan berbeda. Mereka hanya bertugas untuk menjagamu, bukan menemanimu."
"Itu sama saja Aaron." Ucap Jenni.
"Berbeda."
"Sama."
"Berbeda."
"Sama."
"Berbe---"
"Kau bilang berbeda sekali lagi, maka aku akan marah padamu." Ancam Jenni.
"Menurutku itu sama saja, tidak ada bedanya. Yang terpenting mereka berada disekitarku." Tambah Jenni.
Aaron terdiam, tidak membalas ucapan Jenni. Ia masih terkejut, apa wanita dihadapannya ini baru saja mengancamnya? Sedangkan disisi lain, Jenni sedang tidak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan. Bisa-bisanya ia mengancam Aaron. Jangan sampai pria itu marah dan akan menghukumnya.
"Apa kau baru saja mengancamku?" tanya Aaron.
Jenni menganggukan kepalanya, ia mencoba untuk berani. "Memangnya kenapa? Kau tidak suka? Jika tidak suka katakan saja! Aku akan berhenti mengancammu, bahkan berbicara padamu."
"Eh? Tidak, kenapa kau harus berhenti bicara denganku? Terserah kau saja, aku akan menurut. Iya, menjaga dan menemani itu sama." Tutur Aaron.
Jenni tersenyum mendengar ucapan Aaron. "Coba kau bicara seperti itu sejak tadi, aku kan tidak perlu repot-repot untuk mengancammu."
Aaron hanya bisa tersenyum membalas ucapan Jenni. Ia tidak menyangka jika Jenni akan sedikit berubah sejak kehamilannya. Apakah ini yang dimaksud dengan hormon ibu hamil? Akan sering berubah-ubah.
Jenni menggenggam tangan Aaron yang membuat sang pemiliknya tersenyum manis. Baru saja dibicarakan, semoga saja perubahan sikapnya yang baik-baik untuk Aaron. Misalnya tidak mau jauh darinya. Jika seperti itu kan Aaron akan sangat diuntungkan.
"Sekarang lebih baik kau pulang." Ucap Jenni yang masih menggenggam tangan Aaron.
Seketika senyum Aaron luntur, wanita dihadapannya ini masih saja berusaha menyuruhnya untuk pulang. "Kenapa kau sangat senang menyuruhku pulang? Apa kau mempunyai ide untuk kabur?"
"Tidak! Bagaimana bisa aku kabur dengan penjagaan ketat dari bodyguardmu? Kau ini aneh-aneh saja." Kata Jenni.
"Lagipula, aku menyuruhmu untuk pulang karena ada yang menunggumu di rumah." Lanjut Jenni yang langsung membuat kening Aaron mengernyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair with My Step-Brother ✔ [ SUDAH TERBIT ]
RomansaAaron Mattew Hernandez Seorang pria matang berusia 30 tahun yang sudah memiliki istri. Meskipun begitu, pria yang menjabat sebagai CEO di perusahaan ternama tersebut masih tetap digilai banyak wanita diluar sana. Dan tanpa diketahui, pria yang ker...