When you see me -¿ [J.Hk × J.Jk]

0.3 ~ i can bring the candle!

.
.

[ No one's POV ]

*flashback*

Seorang anak berumur 10 tahun duduk sendiri di pojok kelasnya.

Pipi kirinya menampakkan luka lebam yang masih hangat.

Tidak salah lagi, anak itu kembali mendapat penindasan.

Namun teman sekelasnya tidak ada yang mengacuhkannya sama sekali, seolah ia tidak ada dikelas itu.

Wajar saja,

Ia memang dikucilkan oleh satu sekolah.

Karena-

.
.

" Hah? Ngaco lu!"

Kali ini anak laki-laki tersebut tengah dikepung oleh ketiga kakak kelasnya.

" Lu berdua denger dia ngomong apa barusan?" tanya yang bertubuh paling bongsor.

Kedua kawannya menganguk.

" Katanya dia bisa lihat hantu ya?"

.
.

Latar sudah berubah, memperlihatkan isi rumah kosong yang sudah tua.

Bedanya, kalau tadi si anak laki-laki berempat bersama tiga seniornya.

Kali ini ia dikurung sendiri didalam bangunan tua itu.

Menangis, meraung-raung.

Ia dikurung dengan alasan untuk membuat teman dengan hantu seperti yang dikatakannya.

Ia memang bisa melihat hantu,

Tapi bukan berarti ia juga mau berteman dengan hantu itu...

PRANG!

Ia segera menoleh, salah satu jendela pecah dan seseorang melompat masuk melaluinya.

Ia refleks mundur, tapi berhenti begitu menyadari seseorang yang masuk tadi seumuran dengannya.

Anak laki-laki yang barusan masuk tadi mengulurkan tangan padanya.

" Ayo keluar,"

Anak itu tersenyum, melihat yang diulurkan hanya mengerjapkan mata sampai meraih perlahan tangannya.

" Panggil aku Jeongguk."

*flashback ends*
.
.

[ Jimin's POV ]

Ya,

Sebut saja bahwa aku seorang cenayang.

Aku bisa melihat makhluk tak kasat mata seperti hantu.

Saat ini saja aku bisa melihat makhluk-makhluk asing ngespam dikasurku.

Awalnya aku memang merasa tidak nyaman, masa' mereka seenak jidat leyeh-leyeh dikasurku begini!

Namun sekarang aku sudah terbiasa,

Tapi tetap saja, aku sebisa mungkin menghindari kontak mata dengan mereka.

Karena itu, mereka pun tidak tahu bahwa aku bisa melihatnya.