When you see me -¿ [J.Hk × J.Jk]

1.4 ~ i can feel someone here

.
.

[ Hoseok's POV ]

*flashbacks*

Aku menyeret Namjoon untuk masuk kedalam.

Ia sempat mematung di depan pintu dengan wajah..um.. entahlah.

Tapi aku benci wajah itu.

Aku tidak memaksanya untuk menceritakan masalah tersebut, tapi kalau sudah begini kan'..

" Namjoon?" Aku membuyarkan lamunannya.

Ia segera menoleh.

" Hi-Hiya?"

" Lu itu kenapa sih ? Walaupun masalahnya serumit apapun, ceritakan aja ke gue!"

Ia tetap menggeleng.

" Gak bisa, Hoseok. Gue bener-Bener.. ga mau lu ikut..ataupun sekedar tau.. ini Bukanlah masalah biasa, ini... sangat jahat."

Aku hanya terdiam, aku memang tak bisa memaksanya.

Dia menyebutkan 'jahat', Karena dia dibesarkan di keluarga yang biasa memakai bahasa formal, tapi arti sebenarnya..

..masalah ini mungkin benar-benar out the box dan sudah tak bisa disentuh olehku.

" Gue ngerti, tapi inget kalo gue selalu sedia untuk lu Oke?" ucapku akhirnya, ia hanya menganguk ragu.

Kami pun lanjut berjalan lebih dalam.

Dimana mereka? Maksudku Bang Seokjin Dan.... Kuki?

" Woi jomes! Kami disini!" Terdengar suara cemprengnya menggelegar dari arah dapur.

Kami berdua segera menyusul suaranya.

Dan sesaat Aku memasuki ruangan tersebut—

Splash!

" PIBESDEEEEEEEYYYYYYYYYYYYY !!!"

Aku ngelongo.

Bukan Karena baju ku jadi basah begini.

Tapi..

Ada apa ini?

Aku melihat Bang Seokjin menepuk jidatnya melihat reaksiku.

" Mblo, lu lupa hari ini hari apa ?"

Aku masih ngelongo.

" Hari.. selasa?"

Ia kembali menepuk jidat.

" Woy, lu Namjoon lem nya si Jung Tikus ini waktu SMA kan'? Jelasin kek!" Titahnya ketus melempar pandangan pada Namjoon yang lagi-lagi ngeblank.

" B..Bang Seokjin ? Adiknya ketos SMA Yang itu ?" tanya nya ragu, Bang Seokjin hanya menganguk.

" Serius Woy ini ada apaan?" Aku membalikkan alur pembicaraan kembali.

" Hari ini ulang tahun lu, coeg."

Aku mematung.

" Eh?"

Bang Seokjin merotasikan matanya.