0.7 ~ can you help me?

231 27 1
                                    

.
.

[No one's POV]

Pemuda bersurai merah yang kalian tunggu-tunggu ini tengah memegangi kepalanya yang tidak sakit diatas meja kantin.

Bahkan kuah bakso yang ia beli itu sudah menjadi kolam renang bagi para nyamuk.

Ceritanya lagi musim nyamuk gaes, disini ga hanya ada musim duren you know ?

Sebenarnya apa sih yang membuat pemudaㅡyang menganggap dirinyaㅡtampan tersebut hingga menelantarkan semangkuk bakso?

.
.


[Hoseok's POV]

" Aku akan membantumu."

Kalimat yang kuucapkan pada pemuda misterius itu masih tergiang-giang di kepalaku

Bagaimana tidak?





AKU TELAH MEMBUAT PERJANJIAN DENGAN HANTU..


..*ekhem* yang sangat manis :')

Bagaimana jika perjanjian tersebut berhasil dan dia akan mengikutiku kemanapun kupergi karena merasa berhutang budi?

Ah dibuntutin hantu cakep kek dia sih.. buat jones kek aku.. boleh boleh..

Tapi kalo sebaliknya? Perjanjian tersebut tak bisa kutepati dan dia menjadi dendam padaku, ia pun akan menghantuiku kemana-mana..

Lah sama aja, bambang.

" Ahhh!"

Aku menghela nafas sambil sedikit memukul meja, cukup membuat para nyamuk yang tengah asyik berenang kesana-mari berhamburan.

" Ebuseh, selo aja kali, mblo."

Aku menoleh, nada mengejek yang menaikkan hasratku untuk mengolahnya menjadi peyek(?) ini..

Ia duduk disebrangku, menopangkan dagunya.

Aroma parfum berperisa nasi goreng langsung menyengatku.

" Lagi meratapi status lu ya?"

" Bacot! >:("

Kim Seokjin.

" Lu tumben sendiri disini? Bukan berarti lu emang ga sendiri, lu kan jomblo abadi." mulainya sambil mengaduk kuah bakso milikku itu, mengusir para nyamuk yang hendak kembali.

" Kalo lu cuma bikes gue mending enyah sana, cuciin semvak gue yang numpuk." balasku sinis, mengambil kembali sendok baksoku.

" Ehehe, sori-sori.. to the point, biasanya kan elu always serangkai bertiga, nah kemana tuh piyik-piyik lu?" cengir bang Jin.

Aku merotasi mataku.

" Mereka gaada kelas pagi ini, dan harusnya gue yang nanya, tumben lu disini? Gue kira lu gabakal balik lagi gegara ternak lele."

" Lu bilang apa? Gue cakep-cakep gini masa iya ternak lele?" ia berdiri, menunjukkan penampilannya, oke juga sih.

" Cakep sih cakep.. tapi bau nasi goreng!"

" Gue koreksi ya, *wangi nasi goreng :)"

" Apalah itu! Napa lu tiba-tiba dateng ke gue bawa bau nasi goreng? Lu udah bosen mandi kembang? Beralih ke mandi nasi goreng? Dapet dalih darimana elu?" cerocosku, mengambil sesendok bakso.

" Apasih! Ini tuh.. eh wait-wait! Jangan dimakan! Lu ga liat tadi nyamuk-nyamuk pada berendem?"

Aku pun menghentikan tanganku.

When you see me -¿  [J.Hk × J.Jk]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang