#harus terbiasa

4.5K 49 2
                                    

Jam mewah yang berada di ruangan yang juga mewah tersebut menunjukan pukul 6 pagi.

Sedangkan diruang makan terdapat pria yang sudah rapi mengenakan jas hitam,sangat terlihat jika ia seorang pria yang bertahta tinggi.

Tak lama kemudian tiga pelayan datang,masing masing membawa nampan yang terdapat aneka makanan.dengan hati hati para pelayan meletakan piring demi piring di atas meja makan.

"Silahkan dinikmati tuan" ucap salah satu pelayan.

"Bagaimana sekarang gadis sialan itu" tanya xoe.

"Biar saya yang pergi ke kamar nona Kay, tuan" ucap pelayan.

Lalu ketiga pelayan tersebut kembali ke dapur,salah satu ada yang menuju kamar atas,kamar Kayren.

"Tok tok tok,permisi nona?" panggil pelayan itu.

"Masuk" jawab kayren dari dalam.

Pelayan terperangah atas apa yang dilihatnya pagi ini,ia menatap gadis cantik yang sedang duduk di depan cermin dengan penampilan yang menurutnya sangat manis.

"Nona kau,kau cantik sekali" puji pelayan sambil tersenyum kagum.

"Ah kau bisa saja,terimakasih" jawab Kay membalas tersenyum,dalam hati ia bersyukur Xoe tidak menuntut macam macam mengenai penampilan nya.ia dibebaskan untuk mengenakan busana apa saja.

"Ada perlu apa kau kemari?" tanya Kay.

"Kau diminta tuan Xoe untuk ke ruang makan nona" jawab pelayan.kayren nampak ragu untuk kesana.

"Emm bibi aku, aku agak takut" terang kayren jujur jika dirinya kini sedang khawatir apa yang akan dibuat oleh pria kejam itu kepada nya.

"Nona ayolah kesana,daripada kau terkena murka tuan Xoe" pelayan memohon kepada Kayren,karena ia lebih khawatir jika kay akan dimarahi xoe karena tidak memenuhi keinginan sang tuan.

"Tapi ak-" ucap kayren terhenti setelah munculnya pria dari balik pintu kamar nya.

"Habislah riwayatku" ucap nya dalam hati.

"Bukan nya pergi ke ruang makan,kau malah berbincang disini ya" ucap Xoe santai,sangat santai,namun entahlah ucapan itu terasa mencekam bagi kayren.

"Kau segera bereskan barangmu dan angkat kaki dari mansionku." suruh Xoe kepada pelayan,nada nya terasa amat sangat dingin.

"Tu tuan ma-"

"CEPAT!!" bentak Xoe.

Pelayan segera keluar dari kamar Kayren dan berniat untuk membereskan barangnya.setelah itu ia angkat kaki dari mansion megah yang telah ia tempati berkerja selama 3 tahun.

Sedangkan dikamar kayren,keadaan masih tenang namun aura dingin membuat suasana menjadi mencekam.Xoe tengah menatapnya tajam.

"Ke kenapa kau memecat Lilly?" tanya Kayren was was.

"Tidak ada yang bisa menentang segala keinginanku" jawab Xoe.Kayren tak habis pikir,apa salah pelayan bernama Lilly itu? Kayren kasihan dengan Lilly.

"Kau tak bisa seperti itu Xoe,bagaimana nasib kehidupan Lilly nanti?" ujar Kayren memberi pencerahan kepada Xoe siapa tahu pria keras itu dapat menarik keputusan nya.

Kay melihat satu sudut bibir Xoe terangkat,lalu tangan nya di masukan kedalam saku celana nya.Xoe mulai melangkah mendekat kepada Kayren.

"Mau apa kau?" tanya Kay sebab kini ia sangat takut.

"Sibuk sekali kau mengkhawatirkan nasib orang lain,hingga kau tidak prihatin dengan nasib dirimu sendiri kedepan nya." Xoe menunjukan senyum smirk nya.

"Apa maksudmu Xoe" tanya Kayren pura pura tak mengerti.

"Kau ku minta untuk turun menuju ruang makan" ujar Xoe masih santai namun seperti biasa tetap terasa mencekam.

Tangan Xoe mengelus rambut kayren yang digerai,gerakan nya sangat lembut.namun apa jadi,kini pria itu menarik kuat rambut Kayren.

"Dan kau malah bersantai berbicara dengan pelayan sialan itu!" bentak Xoe seiring semakin kuatnya tarikan tangan nya di rambut gadis malang kayren.

"Auhh kumohon hentikan Xoe,ini sakit" keluh Kayren.ia merasa rambutnya akan terlepas dari kepala nya.

"Kali ini aku tidak akan mengampuni mu, nona troublemaker" jawab Xoe kembali santai.

Dengan tega Xoe menarik Kayren melalui rambut nya menuju lantai bawah.pada saat turun,tinggal 4 anak tangga lagi,Xoe membanting tubuh mungil Kayren.

Tak ada rasa kasihan sedikitpun di diri Xoe.melihat Kayren menangis terisak isak dengan keadaan rambut berantakan,sangat menyedihkan,Xoe berkata..

"Bagaimana nona? Sudah mengerti akan nasibmu kini dan nanti,kau akan terus seperti ini,bahkan nasibmu lebih menyedihkan dibanding nasib pelayan tadi" ejeknya.

Xoe bertekuk lutut,memegang dagu gadis tak berdosa itu dengan kuat, tanpa hitungan Xoe menyerbu bibir Kayren dengan amat sangat kasar.

Seperti biasa ia menggigit bibir Kayren dengan ganas,seolah olah ingin menghancurkan nya.tangan Kayren mencoba melepaskan,namun segera dicekal oleh Xoe,sehingga kini tangan itu sedang di injak kaki pria kejam bernama Xoe.

Semakin deras saja air mata gadis itu,mata nya terpejam sangat kuat menahan perih dibibir dan tangan nya.

Akhirnya Xoe melepaskan ciuman nya,apa? Ciuman? Bahkan menurut Kayren itu tak pantas dianggap ciuman,lebih pantasnya adalah penyiksaan!

Xoe tersenyum puas,bahkan apa dia tidak terganggu dengan darah yang keluar dari bibir Kayren?

Xoe pergi begitu saja.

Xoe skyvertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang