Sudana Bagian 4

30.9K 595 56
                                    

Di keremangan ruang tamu, Dimas melihat Yoga yang sedang tiduran di sofa dengan kepalanya yang meniduri tangan sofa membelakanginya. Tubuh Yoga boleh dikatakan telanjang karena boxer yang dipakainya sudah diturunkan sampai ke lututnya.

Badan Yoga basah oleh keringat. Tampak mengkilat terkena sinar temaram dari sinar lampu di teras yang masuk ke ruang tamu.

"Oooh .. Ssshh ... Aaaahh ... Susu lo enaaakkhh beeebb .. Aaahhh ... Ssshh ... Gue kenyot yaa susunyaa ... Aahhh .. Aahh ... Enaaakkhh beeeb enaakkhh ... "

Yoga sedang coli.

"Aahhh ... Diem beeebb gue bikin enaaakkh kamuuu .. Jangan berontak teruusshh ... Ssshh ... Aaaahh ... gue kenyoootth lagi yaaahh ... "

Yoga sambil terus meracau dalam bisik, dia mengocok kontolnya pelan-pelan sementara tangannya yang satu lagi memainkan putingnya.

"Owwwhh ... Sini gue mainin itil lo, aaahh ... Sshhh ... Aaahh ... Memeknya gues colok yaa beeebbhh ... Aaahhh .. Aaahh ... "

"Aahh sukaaa beeebbhh? Ini memekhh loo udah basaaahh ... Ssshh .. Gue entoott sekarangghh yaaahh .. Gue masukin kontol masshh ... Udah diem aja, Gue bikin lo enaaakkhh .. Ssshh"

Kontol Yoga sudah dalam keadaan berdiri sempurna. Dimas melihat kontol Yoga yang berdiri itu dengan mata melotot. Kontol yang sedikit lebih panjang dari kontol Pak Sudana itu terlihat basah oleh pre-cum, dengan panjang sekitar 22 cm dan diameter 5 cm itu terlihat melengkung kebawah.

"Hooohh .. Anjiinggghhh .. Anjinggghh beeeebbhh memek lo legitthhh .. Aaahh sempittthh, gue sukaaahh guee sukaaah beeeb. Enaaakk beeebbbhh? Gue genjot yaa sekaranghhh, gue genjotthh loo .. "

Yoga kemudian menaik turunkan pinggulnya sambil tangannya terus mengocok dan memainkan putingnya.

"Aargghh ... Apaaa beeebbhh? Enaaakkh? .. Ssshh .. Gue udah bilannggh enaakkhh kaaann .. Hoooh anjiinggghhh anjinnnggghhh ... "

Tak lama kemudian sepertinya Yoga akan klimaks. Intensitas kocokannya semakin cepat dan tangannya yang satu memelintir dan menarik narik putingnya.

"Oohhh beeeebbhhh ... Gue maauu keluaarrrhhh ... Arrrgggghhhhhhhhh ... Anjiiinggggghhh lo beeeebbbbbbhhh .. Memeeekk lho enaaakkh gueeehhh sukaaahh ... Gue ngecroottt anjiingghhhhhh bangsaattthhh keluaaarrrhhhh ... "

Crooottt .. Crooot .. Croott ..

Semburan air mani dari kontol Yoga berkali-kali tampak membasahi dada serta perutnya.

Yoga tampak menarik napas panjang sambil tangannya terus mengurut kontolnya yang mulai lemas namun masih setengah tegang.

"Sshh .. enak kaaan beeebbhh .. Aaahh .. "

Yoga kemudian duduk dengan posisi tetap membelakangi Dimas.

Dimas kemudian berjalan mundur perlahan-lahan, dia tak jadi mengambil air minum, dia kembali ke kamarnya lalu bergegas masuk ke dalam selimut lagi. Dipikirannya masih terbayang-bayang badan Yoga yang berkeringat dan kontolnya yang tegang. Dimas meraba kontolnya yang sudah berdiri dan dimasukkannya tangannya ke dalam celana boxer yang dipakainya, basah. Pre-cum Dimas sepertinya keluar banyak. Dimas menarik napas panjang beberapa kali kemudian dipejamkannya matanya mencoba untuk tidur.

Dimas mendengar suara gemericik air dari kamar mandi di luar kamarnya. Tampaknya Yoga sedang bersih-bersih. Dia kembali menarik napas panjang kemudian lalu disibakkannya selimutnya setelah itu ia bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar menuju ruang makan.

Dimas berlagak seolah tak tahu apa yang baru saja dikerjakan oleh Yoga. Dia kemudian menyalakan lampu ruang makan, mengambil gelas dan berjalan ke arah dispenser air minum, ditekannya tombol air hangat, setelah setengah gelas terisi dia kemudian meminum air hangat tersebut. Saat Dimas sedang minum, Yoga keluar dari kamar mandi.

SUDANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang