Part 6

34.1K 5.6K 1.2K
                                    

BENAR saja, seperti yang Lucas katakan. Mereka berdua di panggil ke ruangan ketua osis, Jaehyun sudah memasang wajah datar tanpa ekspresi, meski begitu ia terlihat sangat menyeramkan.

Lucas bahkan sudah menundukan kepala, ia sebenarnya malas berurusan dengan Jaehyun. Tapi mau bagaimana lagi? Kemarin mereka sudah di pergoki seperti itu, mereka tidak bisa mengelak.

Sedangkan Taeyong terlihat santai, ia membalas tatapan Jaehyun dengan tak kalah datar. Oh ayolah, ia tidak akan pernah takut dengan seseorang seperti Jaehyun!

"Jadi, pergi kemana kalian kemarin?" tanya Jaehyun dingin. Ia sudah mencatat poin di buku Taeyong dan Lucas, mereka berdua mendapatkan masing-masing 10 poin.

"Rumahku," gumam Lucas pelan. Lalu ia mendongkakan kepala dan tersenyum lebar pada Jaehyun; senyum polos tanpa rasa bersalah.

Mendengar itu Taeyong mendengus, ia bersidekap sembari mendengarkan apa yang akan Jaehyun bicarakan pada Lucas setelah ini.

"Begitu? Baiklah," Jaehyun menegapkan tubuh dan menatap Lucas dengan tatapan tajam. "Bersihkan toilet laki-laki di lantai 2 dan 3."

Tidak ada yang bisa Lucas lakukan selain mengangguk. Setelah itu ia dan Taeyong beranjak dari sana.

"Siapa yang bilang kau boleh pergi Lee Taeyong?" pertanyaan itu sukses membuat tubuh Taeyong berhenti bergerak, sementara Lucas sudah berjalan keluar dari ruang ketua osis. Ia tidak ingin berada di dalam sana lebih lama lagi karena demi apapun, Jung Jaehyun sangat mengintimidasi.

Akhirnya Taeyong membalikkan tubuh dan menatap Jaehyun dengan bingung. "Kau menyuruh kami membersihkan toilet kan? Itu tandanya urusanku sudah selesai."

Mendengar itu Jaehyun menyeringai, lalu bangkit dari kursinya dan menghampiri Taeyong hingga jarak mereka hanya terpaut 3 langkah. "Aku hanya memberikan hukuman itu untuk Lucas," ujarnya enteng.

Kening Taeyong berkerut dalam. "Lalu apa hukumanku?" tanya nya tanpa rasa takut.

Seringai di wajah Jaehyun semakin melebar, ia terus mendekat; mengikis jarak diantara mereka hingga ujung sepatu keduanya saling bersentuhan. Meski begitu, Taeyong tidak merasa gentar. Walaupun jantungnya sudah berdetak dua kali lebih cepat. "Kau akan menjadi sekretaris pribadiku selama 1 bulan."

"APA?!!"

Jaehyun memejamkan mata, dari jarak sedekat ini dan Taeyong berteriak, itu membuat telinganya pengang! Lagi pula, ia merasa jengah dengan lelaki bermarga Lee itu, tidak masalah kan jika Jaehyun ingin menjadikan Taeyong sebagai sekertaris pribadinya selama 1 bulan?

"Itu hukumanmu Lee, sekertaris pribadi bagi ketua osis." Jaehyun mempertegas, nada suaranya serius; tidak main-main.

Bola mata Taeyong hampir saja keluar karena terus membelak, ia terkejut tentu saja. Maksudnya, kenapa Jaehyun repot-repot menjadikan murid berandal sepertinya sebagai seorang sekertaris?

"T-tidak! Aku tidak mau!" tolak Taeyong kasar. Ia tidak akan pernah mau berdekatan dengan Jaehyun! Jangankan menjadi sekertaris, bertemu Jaehyun saja ia sudah merasa sangat sial.

Jaehyun menganggukan kepala dengan dramatis. "Kalau begitu kau harus membersihkan kamar mandi lelaki dari lantai 1 hingga lantai 4 selama sebulan penuh." putusnya berhasil membuat rahang Taeyong jatuh.

"Kau curang!"

"Apanya yang curang? Itu hukumanmu,"

"Harusnya aku mendapatkan hukuman yang sama seperti Lucas!" teriak Taeyong tak terima. Wajah mereka berjarak semakin dekat karena Taeyong sengaja mendekatkan wajah keduanya; ia merasa sangat emosi.

[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang