AKHIRNYA pelukan mereka terlepas saat pembantu Jaehyun datang membawakan makanan. Disitu Taeyong bisa bernafas lega, namun tidak lamaㅡkarena setelah itu Jaehyun minta di suapi! Oh sungguh, Taeyong heran, padahal lelaki tampan itu masih memiliki kedua tangan yang lengkap. Tapi kenapa masih meminta bantuannya untuk menyuapkan makanan?
"Dengar ya Jung, kuharap kedua tanganmu itu benar-benar patah!" rutuk Taeyong sembari menyuapkan Jaehyun dengan sedikit kasar, masa bodoh jika nanti sendoknya akan melukai bibir Jaehyun.
Sementara si lelaki tampan hanya bisa tertawa tanpa suara; ia mengunyah sembari menatap wajah cantik Taeyong yang terlihat begitu lucu ketika sedang kesal. Ini benar-benar hiburan untuknya, jika sedang sakit saja ia bisa mendapatkan perlakuan seperti ini; maka ia rela sakit setiap hari.
"Doamu itu tidak baik Lee, jadi tidak akan di kabulkan."
"Ha!" Taeyong memekik kemudian kembali menyuapkan suapan terakhir kepada Jaehyun. "Doa orang teraniaya itu selalu di kabulkan!"
Hampir saja Jaehyun menyemburkan nasi yang ada di mulut. Teraniaya apanya? Ia kan tidak melakukan sesuatu yang buruk kepada Taeyong. Jaehyun berdehem pelan sebelum akhirnya mengunyah dan mengambil air minum yang sudah di sodorkan oleh Taeyong; ia mendesah lega ketika perutnya terisi penuh.
"Memang aku melakukan sesuatu yang buruk kepadamu hingga kau merasa teraniaya seperti itu?" tanya Jaehyun pada akhirnya, ia terus menatap wajah Taeyong.
Mendengar itu Taeyong tertawa sinis. "Kau menyuruhku semena-mena! Jadi otomatis aku terniyaya! Pokoknya aku ingin pulang, aku sudah tidak memiliki keperluan disini!"
Hey, jika ia hanya di jadikan sebagai pembantu untuk melayani Jaehyun seperti ini kan sangat tidak etis! Seorang Lee Taeyong yang begitu tampan berubah menjadi pesuruh bagi Jung Jaehyun. Ew.
"Tidak, menginap saja disini. Besok kita berangkat bersama ke sekolah." putus Jaehyun. Ia tersenyum lebar hingga kedua titik cacat di pipinya nampak.
Entahlah, namun semenjak kedatangan Taeyong, kondisinya jadi lebih baik.
Kedua bola mata Taeyong melebar. "Menginap otakmu pindah ke pantat! Ibuku tidak akan mengizinkanku untuk menginap di rumah orang asing! Apalagi yang cabul sepertimu!" sungutnya tak terima.
Tawa Jaehyun pecah, demi Tuhan kenapa Taeyong sangat lucu sekali ketika sedang mengumpat? Karena tidak tahan akhirnya ia menarik kedua tangan Taeyong hingga kini lelaki cantik itu memekik terkejut; tubuh Taeyong berada diatas tubuh Jaehyun yang sedang duduk dan menyenderkan punggung di kepala ranjang.
"Hei apa kau tahu jika kau sangat menggemaskan sekali hm?"
"Lepaskan aku! Bajingan busuk!" sudah berapa kali Taeyong mengeluarkan umpatan dalam sehari? Jika terus berada di dekat Jaehyun, sudah pasti ia akan masuk ke dalam Neraka nantinya karena terlalu sering mengumpat!
Jaehyun mendekap tubuh Taeyong semakin erat dan membenarkan posisi hingga kini lelaki cantik itu duduk diatas pangkuannya. Taeyong masih tetap memberontak, namun tenaga Jaehyun tidak bisa di katakan kecil!
"Ck ck ck, galak sekali sih hm? Tapi sayangnya hal itu yang membuatmu semakin terlihat menggemaskan." bisik Jaehyun sembari mengusap kedua pinggul Taeyong; ia juga mendekatkan wajahnya ke leher si lelaki cantik; menghembuskan nafas disana.
"Sialan! Mesum! Jangan menghembuskan nafas disana brengsek! Geli!" Taeyong menggerakan kedua tangan untuk mendorong kepala Jaehyun. Kesabarannya sudah habis! Ingin sekali ia menampar wajah Jaehyun dengan piring kosong tadi hingga wajah tampan itu hancur tak berbentuk!
"Menginap ya Taeyong?"
"TIDAK!"
"Harus."
"TIDAK MAU!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔
Fanfiction[Romance] [School life] Tentang seorang ketua osis bernama Jung Jaehyun, dan seorang berandalan bernama Lee Taeyong. •Jaehyun x Taeyong •BxBㅡGAYㅡYAOI •Don't like? Then don't read. •Cerita Asli Milik Rachel (Penulis) Start : 140918 End :