Part II

36 7 1
                                    

"Hanya dengan menatap
Wajahmu, mengingatkanku
Pada kenangan yang tak
Inginku buka kembali"

-Queency-

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Aku memperhatikannya sampai terlarut dalam pikiranku. Aku merasa ada yang menepuk pipiku. Lalu kulihat dia menepuk pipiku.

"Ah... iya, tadi sampai mana ya?" tanyaku gugup.

Dia mendengus kesal dan melanjutkan kegiatannya. Aku bingung kenapa dia begitu kesal. Disaat aku bertanya, dia malah melanjutkan kegiatannya. Tapi hey, itu tugasku kenapa dia yang terlihat kesal.

"Apa ga ada yang bisa gue bantu? Lagian inikan tugas punya gue." Ucapku.

"Lo diem aja udah ngebantu gue." Jawabnya sambil mengerjakan tugasku.

Aku mempoutkan bibirku kesal. Akhirnya aku melipat kedua tangaku dimeja, lalu meletakkan kepalaku diatasnya. Aku memperhatikannya kembali. Dia mendengus kesal lalu menatap kearaku.

"Ngapain lo liatin gue?" Tanyanya.

"Katanya kalo gue diem aja udah ngebantu. Ya, gue diem nih."

"Ya tapi ga ngeliatin gue juga kali."

"Muka lo bagus buat di liat sih." Ucapku terkekeh kecil. Dia hanya merespon dengan gelengan kepala lalu melanjutkan kegiatannya.

"Lo serius mo bantuin gue. Tugas gue banyak loh, lagian besok juga dikumpul."

"Lo cari beberapa buku referensi." Perintahnya sambil mengisyaratkan aku untuk pergi. Aku mendengus kesal lalu pergi mencari buku tersebut.

Aku mencari dibeberapa rak buku. Setelah mendapat buku referensi yang diperlukan, aku kembali ke meja dimana dia mengerjakan tugasku.

Aku meletakkan bukunya dimeja tepat dihadapannya. Dia mengambil buku dan mulai membacanya. Dia membaca semua bukunya dengan cepat, lalu menulis kembali.

"Wow... dia langsung menulis setelah membaca semua buku dengan cepat??!!" pikirku. Aku menatap dirinya kagum. Ternyata ada manusia yang bentuknya seperti dia.

"Bagaimana cara lo ngelakuin itu?" ucapku.

"Ngelakuin apa?"

"Itu, membaca buku dengan cepat lalu menulisnya langsung."

"Itu hal biasa."

"Itu buat lo, buat gue itu luar biasa!!"

"Yaudahlah terserah lo." Ucapnya. Aku masih melihatnya dengan kagum.

Tidak lama kemudian, terdengar bel pergantian pelajaran. Aku menatapnya sedang berdiri.

"Lo masuk ke kelas aja. Tugas ini biar gue yang pegang dulu." Ucapnya sambil membawa bukuku.

"Lah, terus buku gue?"

"Nanti kalo udah siap, gue kasih ke lo. Tugasnya dikumpul jam keberapa?"

"Jam istirahat."

"Yaudah pas istirahat pertama aja gue kasih lo."

"Oke."

Kami pun pergi ke kelas masing-masing. Memulai jam pelajaran di kelas masing-masing.

Kringgg..... telolettelolet.....kringkring...'bel pulang sekolah'

Aku dan Tira keluar dari kelas. Kami berjalan menuju gerbang. Saat berjalan di koridor, aku melihat dirinya yang melihat kearahku juga.

Who I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang