"Tidak semua orang
Merasakan apa
Yang kau rasakan"Queency
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Author POV
Estelle masih dalam posisi tidurnya. Tetapi di kelasnya sudah sepi, para murid di pulangkan lebih cepat karena para guru sedang melakukan rapat.
Tira sedari tadi membangunkan Estelle namun tidak kunjung bangun. Padahal Tira sudah di jemput. Disaat dia sedang memikirkan cara untuk membangunkan Estelle, Cio datang dan masuk ke dalam kelas.
"Tolong bangunin Estelle ya. Gue gabisa lama-lama, soalnya gue udah dijemput. Oke, makasih" ucap Tira membawa tas sambil berlari keluar kelas.
Cio dengan pasrah menunggu Estelle bangun. Dia menduduki bangku samping Estelle. Karena yang dia lihat Estelle nyenyak, akhirnya dia memainkan hp ny.
Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Namun Estelle masih belum terbangun. Cio ingin membangunkan Estelle namun Estelle tiba-tiba terbangun dari tidurnya.
Estelle berusaha menstabilkan pandangannya. Sambil mengucek matanya, dia menoleh ke samping. Betapa terkejutnya dia melihat Cio yang menatapnya datar dan duduk di bangku sebelahnya.
Estelle POV
Aku terkejut melihat Cio yang duduk di sampingku sambil menatapku datar.
"sejak kapan lo disini?" tanyaku.
"sejak temen lo pergi ninggalin lo dan nitipin lo ke gue"
"terus kenapa kelas udah sepi?" tanyaku sambil melihat keadaan kelas.
"karena hari ini pulang cepet"
"APA???!!!" ucapku terkejut. Aku melihat jam dan ternyata sudah jam 1.
Aku panik dan buru-buru membereskan buku. Lalu aku langsung berlari keluar kelas. Aku teringat bahwa Cio masih ada di dalam kelas, jadi aku berbalik arah menuju kelas.
Saat sampai di kelas, aku melihat Cio sedang menelungkupkan tangannya di meja dimana aku duduk. Aku menghampiri Cio dan menggoyangkan bahunya berharap Cio bangun.
Cio bangun dan menatapku datar. Aku hanya tersenyum kaku. Dia ingin kembali tidur di meja tersebut namun aku menahan kepalanya.
"Kenapa lo masih disini? Katanya pulang cepat, yang ada lo kek ngusir gue gitu" ucapku.
"Lo ganggu gue tidur"
"Gue bukan ngeganggu cuman membangunkan"
"serah lo dah" Cio ingin kembali melanjutkan tidur namun aku menggoyangkan bahunya kembali.
"isss... Cio, bangun. Anterin gue pulang"
"Ya pulang tinggal pulang"
"tapi gue minta nebeng ama lo"
"cari angkutan umum sana"
"yaudah gue pergi cari angkutan umum" ucapku ingin meninggalkan Cio sendiri. Namun, Cio menahan tanganku.
Dia berdiri lalu membawa tasnya. Sambil berjalan keluar kelas, dia menarik tanganku.
"Cio pelan-pelan napa" ucapanku tidak digubris olehnya.
Akhirnya kami berjalan menuju parkiran. Dia membawaku kearah dimana motornya terparkir.
Dia menaiki motornya lalu menarik tanganku kearah motor. Aku menatapnya bingung. Dia mendelik kesal.
"Naik. Gue antar pulang" ucapnya. Aku menaiki motor lalu motor tersebut jalan.
Saat kami menuju perumahan, tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras. Kami berteduh di sebuah kafe yang letaknya tidak jauh dari perumahan. Kami memasuki kafe tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who I Am
Fiksi RemajaKisah tentang perjalanan seseorang dalam mengungkapkan sebuah kisah. Kisah kelam yang tak pernah terungkap, hingga akhirnya kebenaran muncul dengan sendirinya.